Senin, 30 Juni 2014

Bahagia yang Bermanfaat di Usia Muda? Hmm ..

anggi_putri


            Setiap remaja pasti mendambakan bahagia di usia muda. Tahukah kamu, seperti apa yang disebut bahagia? Apakah harus kaya raya, punya banyak tanah, gebetan di mana-mana? Oh, no ... itu hal yang sifatnya relatif guys.
            Tanpa harus mengeluarkan uang untuk shoping, pergi ke luar negeri, makan di restaurant mewah, atau nge-date di tempat paling romantis di dunia, kamu bisa merasakan bahagia. Come on! Sebagai anak muda tentu saja bakat serta semangat yang masih fresh harus dimanfaatkan. Buat apa usia muda jika akhirnya sia-sia. Tentu  tidak rela, bukan?
            Nah, sebenarnya ada sisi kehidupan yang belum kamu gali saat ini. Dan di sisi itulah kamu akan menemukan arti usia muda sekaligus arti sebuah kehidupan remaja. Jangan berpikir bahwa usia muda hanya untuk berfoya-foya, habisin uang orang tua, atau malah hank out sama teman-teman yang belum jelas manfaatnya. Semuanya hanya semu belaka. Kebahagiaan sementara. Sepeti angin yang numpang lewat.
            Seperti apakah bahagia di usia muda yang penuh manfaat? Kali ini kita akan bahas sampai tuntas. So, simak ulasan di bawah ini, ya ....
            Pasti kalian semua punya hobbi dong. Apalagi bakat, hal ini pasti nggak akan ketinggalan deh. Nah, kamu bisa memanfaatkan hobbi dan bakat kamu untuk berbagi. Istilahnya mengamalkan ilmu yang kalian punya. Untuk manfaat lain akan menguntit di belakangnya. Pengintai, kali? Hmm ...
            Misalnya, yang suka nulis bisa menyalurkan bakatnya tersebut dengan cara membuat kegiatan menarik. Bisa membuat komunitas kepenulisan, ngadain lomba nulis se-kota tempat tinggal kalian, atau bisa juga membuka kelas online kepenulisan. Tanpa pergi jauh-jauh kalian bisa menularkan ilmu kalian kepada orang lain, selain itu bisa juga digunakan sebagai bisnis dengan menjadikan kelas tersebut sebagai kursus. Kece, nggak? Pastinya kece banget dong. Bisa punya penghasilan sendiri sekaligus ilmu yang kalian punya akan bermanfaat. Okey, Next.
            Para scouters, atau biasa mengikuti kegiatan kepanduan Kepramukaan bisa menularkan ilmunya dengan cara membina adik-adik SD, atau SMP. Selain menyalurkan ilmu, bermain bersama anak-anak kecil bisa menghilangkan stress lho. Nggak percaya? Ketika otak kita sudah menemui titik kejenuhan, emosi kita akan naik turun. Secara tidak sadar, kita bisa saja melampiaskan emosi tersebut kepada orang lain (orang tak bersalah). Waduh, salah sasaran tuh! Bahaya, guys. Keceriaan alami pada diri anak-anak akan memengaruhi emosi tanpa kita sadari. Sehingga kita turut merasa bahagia. Wah ... asik, kan? Penularan bahagia.
            Bagaimana kalau punya hobbi mancing? Apakah harus ajak semua temen pergi ke empang untuk mancing? Wah, jadi mancing massal dong. Tentu  ada cara lain dalam memanfaatkan hobbi tersebut. Nggak harus mancing massal kok guys. Coba kalian hitung-hitung, berapa banyak uang yang kalian keluarkan buat mancing? Tentu  tak sedikit kocek yang dirogoh, bukan? Jika suka mancing pastinya suka dengan yang namanya ikan. Kalau bukan ikan, apa yang dipancing? Uang? Atau emas? Terlalu mustahil. Nah, kalian bisa membudiyakan ikan. Beli saja bibit ikan yang dijual di beberapa penjual bibit ikan. Hanya dengan waktu dua sampai tiga bulan kalian akan mendapatkan ikan seberat satu sampai dua kilogram. Apa untungnya buat kalian? Tentu saja untung besar. Kalian sudah tidak lagi memancing di tempat lain atau susah payah pergi ke luar kota hanya untuk mencari ikan, hmm ... hal ini bisa kalian buat bisnis juga lho, jual saja ikan-ikan hasil budidaya. Jadi pebisnis muda adalah hal yang luar biasa.
            Bagi kaum hawa memasak adalah hal wajib yang harus dikuasai. Terkadang, memasak juga dijadikan sebuah hobbi. Banyak yang ingin menjadi chef  di usia mudanya. Hal ini patut diacungin jempol. Bagaimana memanfaatkan hobi memasak? Gampang kok. Karena sebentar lagi bulan Ramadhan, wah ... tepat sekali moment-nya. Kamu bisa menunjukkan pada seluruh anggota keluargamu, bahkan semua orang bahwa kamu jago masak dan tentunya hasil masakan kamu enak tiada duanya. Bagaimana caranya? Kamu tinggal masak saat buka puasa untuk keluargamu. Masak yang menurut kamu hasilnya akan enak dan menarik hati orang tua, adik, kakak, nenek, dan kakekmu. Setelah itu, kamu bisa coba berbagi santapan berbuka untuk kaum duafa, atau tetangga sekirtar tempat tinggalmu. Wah, singkat waktu pasti dikenal sebagai chef muda. Lalu buka saja resto kecil-kecilan. Di waktu senggang kamu, kamu bisa berbisnis yang menghasilkan banyak uang. Menarik, bukan?
            Terkadang para remaja menanggap kehidupan usia muda hanya disibukkan untuk belajar, belajar, dan belajar. Dan di sisi lain muncul anggapan bahwa usia muda untuk seneng-seneng dengan tanda kutip hambur-hambur uang sama teman-teman. Orang tua bangkrut, tak ada uang muka pun cemberut. Widih ... serem juga. Lebih serem dari novel-novel horor yang pernah kubaca.
            Mulai sekarang, kamu – kamu yang masih bengong mikirin ketidakjelasan waktu yang dibuang percuma bisa coba tips-tips yang diulas di sini. Bahagia itu yang menentukan diri kita sendiri. Cara kita mengolah waktu bisa berdampak pada indah tidaknya masa depan kita lho. Ingat! Bahagia yang bermanfaat sebenarnya ada di dekat kita, di sekeliling kita, tinggal bagaimana kita bisa memungutinya dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berharga. Sampah aja bisa menjadi benda yang bernilai guna, kenapa waktu enggak?
***

This entry was posted in

0 komentar :

Posting Komentar