Jumat, 06 Juni 2014

Berbalut Kasihmu




Di balik daun telingaku,
Aku mendengar halus kasihmu
Terayun-ayun dengan sejuta mimpi yang belum tercipta
Seulas senyum berbalut rindu

Dari ranah kota kecil tercinta,
Tuhan menitipkanku pada timangan wanita perkasa
Pada punggung yang senantiasa membanting tulang tiada henti
: dalam sebuah asa

Lelakumu, lelakuku
Kekata yang teruntai adalah semangat
Puja yang terangkai adalah payung kehangatan
Menuntun selalu tapak masa demi masa

Mulai fajar mengajarkan merangkak,
Hingga sang senja melukis arti kehidupan
Aku masih teteskan mutiara cinta
Untuk Bunda, jua Ayah

Sayang itu masih merenggutku?
Menenggelamkan dalam samudera rasa
Tiap rintik hujan yang menyapa
Daku bertasbih untuk Bunda

Tiap mentari bersinar terang,
Daku merapal puja pada semesta
: jiwa
Pada Muti Mahamulia,
Kusebut nama-nama di sepertiga malam
Seulas senyum yang membuat tidurku lelap
Pun sebuah risalah yang bangkitkan mimpi

Tiada kasih yang kian abadi
Kecuali kasih orang tua tercinta
: gelora


0 komentar :

Posting Komentar