Sabtu, 19 Juli 2014

Majas

Ada beberapa pengertian majas. Pengertian Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas merupakan bahasa kias atau pengungkapan gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya.
Seorang penulis sastra juga terkadang terkenal dengan tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan tertulis kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas.
Pada dasarnya, majas dibagi ke dalam 4 kelompok utama yakni:
  1. Majas Perbandingan
  2. Majas Sindiran
  3. Majas Penegasan
  4. Majas Pertentangan
Masing-masing kelompok majas ini terdiri atas berbagai subjenis majas yang dikelompokkan berdasarkan identifikasi gayanya masing-masing. Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain:
Alegori yakni majas yang menyatakan sesuatu melalui sebuah kiasan atau penggambaran. Misalnya: “Hidup ini bagai sungai yang mengalir. Sebelum bermuara, kita tak tahu apa yang terjadi di sepanjang alurnya.”
  1. Alusio, yakni majas berupa ungkapan yang tidak terselesaikan pada sesuatu yang dimaksud sebab telah diketahui siapa dan apa yang dimaksudkan. Contohnya: “Sudah lama aku tidak melihat batang hidungnya.” 
  2. Simile, yakni majas yang membandingkan dengan cara eksplisit. Majas ini gampang dikenali sebab menggunakan kata penghubung contohnya bagaikan, ibarat, umpama, bak dan masih banyak lagi lainnya. Contoh majas ini: “Bak seorang penari, gerak tubuhnya sangat luwes.”
  3. Metafora, yakni majas yang juga membandingkan suatu benda dengan benda lainnya dengan didasarkan pada sifatnya yang serupa. Contohnya: “Cuaca terlihat mendung berlangit abu-abu sebab sang raja siang tidak memunculkan dirinya.”
Masih ada macam-macam majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain: Majas metonimia, majas aptronim, majas antonomasia, majas hipokorisme, majas hiperbola, majas simbolik, majas eponym, majas fabel, majas litotes, majas asosiasi, majas persinifikasi, majas depersonifikasi, majas pars pro toto, majas totum pro parte, majas eufimisme, majas antropomorfisme, majas disfemisme dan masih banyak lagi lainnya.
Sementara itu, macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran antara lain:
  1. Majas ironi, yakni majas yang menyindir dengan menyatakan kebalikan dari fakta yang ada. Misalnya: “Kulitmu begitu putih serupa mayat.”
  2. Majas Sarkasme, yakni majas yang menyindir secara langsung dan lebih kasar. Misalnya: “Kamu dikenal sebagai pribadi yang pintar, lantas kenapa harus bertanya lagi padaku?”.
Majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran ini antara lain: majas sinisme, majas satire, majas innuendo.
Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas penegasan antara lain:
  1. Majas apofasis yakni menegaskan dengan cara yang seolah menyangkal.
  2. Majas pleonasme, yakni majas yang menambahkan sejumlah keterangan pada sebuah pernyataan yang sebenarnya sudah jelas.
  3. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata atau frase dalam satu kalimat.
  4. Majas pararima, yakni mengulang konsonan baik pada akhir maupun awalan dalam sebuah kata.
  5. Majas koreksio, yakni merupaka majas yang menyajikan hal-hal keliru dengan memaparkan maksud yang sesungguhnya.
  6. Majas asyndeton yakni majas yang menggunakan sebuah pengungkapan tanpa memakai kata penghubung.
  7. Majas aliterasi yakni majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal kata dengan tatanan yang berurut.
  8. Tautologi adalah majas yang mengulang kata dengan menggunakan semua sinonimnya.
  9. Majas sigmatisme adalah kalimat dimana terdapat gaya pengulangan huruf S untuk memperoleh kesan tertentu.
  10. Majas klimaks yakni majas yang memaparkan sebuah pikiran atau suatu hal secara berurutan dari sebuah hal yang sederhana hingga yang kompleks atau klimaks.
  11. Majas alonim adalah majas yang menggunakan berbagai jenis nama untuk menegaskan sesuatu, dll
Terakhir, macam-macam majas pertentangan antara lain:
  1. Majas paradox yakni majas yang mengungkapkan dengan cara menyatakan dua hal yang dibuat seolah bertentangan namun pada hakekatnya dua hal yang dikemukakan tersebut benar.
  2. Majas oksimoron yakni majas dengan menggunakan paradoks dalam 1 frasa.
  3. Majas antithesis yakni pengungkapan sesuatu dengan memakai kata-kata berlawanan makna dengan yang lain.
  4. Majas kontradiksi interminus yakni sebuah pernyataan yang memiliki sifat penyangkalan dan telah disebutkan pada bagian awal.
  5. Majas anakronisme merupakan ungkapan yang mengandung sebuah ketidaksesuaian antara sebuah peristiwa dengan waktu terjadinya persitiwa tersebut.

0 komentar :

Posting Komentar