A.
Pendahuluan
Menurut
Keraf (1997:1) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia (http://fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html?=1).
Agar komunikasi tersebut berjalan dengan baik, kedua belah pihak memerlukan
bahasa yang dapat dipahami bersama. Wujud bahasa utama ialah bunyi. Bunyi-bunyi
tersebut disebut bunyi bahasa, yaitu perwujudan dari setiap bahasa yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia (id.m.wikibooks.org/wiki). Dalam
pengucapannya, bunyi bahasa dapat disegmentasikan atau dipisah-pisahkan, bunyi
yang dapat disegmentasikan itu terdapat unsur-unsur yang menyertainya sehingga
disebut bunyi segmental. Dengan demikian, dianggap penting mengkaji mengenai
bunyi-bunyi segmental tersebut. Guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam (http://fonologi.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-bunyi-segmental-dan.html?=1).
Pernyataan
di atas menegaskan bahwa pengkajian unsur segmental dalam bahasa merupakan hal
yang penting. Hal ini disebabkan karena bunyi segmental merupakan salah satu
ilmu fonologi yang sangat penting dalam ilmu bahasa yang berfungsi sebagai alat
komunikasi dan pembeda makna kata dalam setiap ucapan maupun pendengaran. Dalam
hal ini, unsur segmental juga ditemui dalam legenda.
Legenda
merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap
sebagai “sejarah” kolektif (folk
history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Legenda.html).
Menurut
Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu
berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Di Indonesia
pun terdapat berbagai jenis legenda. Salah satunya yaitu Jaka Tarub. Legenda
Jaka Tarub adalah salah satu cerita rakyat yang diabadikan dalam naskah populer
Sastra Jawa Baru, Babad Tanah Jawa.
Kisah ini berputar pada kehidupan tokoh utama bernama Jaka Tarub. Setelah
dewasa, ia bergelar Ki Ageng Tarub yang dianggap keturunan leluhur dinasti
Mataram. Menurut sumber masyarakat Desa Widodaren, Gerih, Ngawi peristiwa ini
terjadi di desa tersebut. Nama desa Widodaren itu dipercaya masyarakat setempat
berasal dari kata widodari yang berarti bidadari (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Legenda_Jaka_Tarub).
Berdasarkan hal itu, pembahasan kali ini
difokuskan pada unsur segmental dalam legenda “Jaka Tarub”. Karena dalam
legenda tersebut menunjukkan adanya unsur segmental, yaitu adanya rentetan
bunyi. Oleh karena itu, dapat dilihat dari bunyi bahasa (bunyi ujar). Lebih-lebih
pada unsur segmental sebagai sarana menangkap maksud tuturan dalam sebuah
cerita yang berupa legenda.
B.
Unsur
Segmental
Adapun definisi Bunyi Segmental adalah sebagai
berikut:
1.
(Masnur:2008) Bunyi segmental ialah
bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara.
2.
(Chaer:2009) Bunyi
segmental ialah bunyi ujar bahasa yang terdiri dari segmen-segmen tertentu.
Bunyi Segmental ada empat
macam, yaitu:
1.
Konsonan adalah bunyi yang arus
udara terhambat oleh alat ucap.
2.
Vokal adalah bunyi yang arus udara
tidak terhambat oleh alat ucap.
3.
Diftong adalah dua vokal yang dibaca satu
bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/ dalam /kau/
4.
Kluster adalah dua konsonan yang dibaca satu
bunyi.
Contoh Kluster atau Konsonan
Rangkap:
a.
ng: yang
b.
ny: nyonya
c.
kh: khusus, khas, khitmad
d.
pr: produksi, prakarya, proses
e.
kr: kredit, kreatif, kritis,
krisis
f.
sy: syarat, syah, syukur
g.
str: struktur, strata,
strategi
h.
spr: sprai
i.
tr : tradisi, tragedi, tragis,
trauma, transportasi.
Di sisi
lain, Imam Suhairi (2009) berpendapat bahwa bunyi
segmental mengacu pada pengertian bunyi-bunyi yang dapat disegmentasi atau dipisah-pisahkan.
Kata matang misalnya, dapat disegmentasi menjadi /m/,/a/,/t/,/a/,/n/,/g/. Jelas
bunyi-bunyi tersebut menunjukkan adanya fonem. Dengan demikian, sebenarnya
bunyi-bunyi bahasa yang telah diuraikan sebelumnya adalah bunyi segmental.
Adapun jenis unsur segmental yang digunakan
dalam legenda Jaka Tarub setelah
dilakukan analisis, kemudian diklasifikasikan, yaitu, konsonan, vokal, diftong, dan kluster. Dari
masing-masing unsur segmental
tersebut akan dijelaskan sesuai dengan fungsinya dan disertai dengan contoh. (http://fonologi.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-bunyi-segmental-dan.html)
C.
Analisis
Menangkap Maksud Tuturan Unsur Segmental Legenda Jaka Tarub
Dalam
pembahasan kali ini, menganalisis unsur segmental yang ditemukan pada legenda
Jaka Tarub. Langkah ini dilakukan untuk menangkap maksud tuturan unsur
segmental legenda Jaka Tarub.
(1) Pada
suatu hari hiduplah seorang pria tampan dan rupawan yang tinggal di Desa
Tarub.
Unsur segmental tampan dan rupawan pada kutipan (1)
maksudnya, pria itu tampan sekali. Artinya, ada seorang pria yang wajahnya
tampan sekali tinggal di sebuah desa bernama Desa Tarub.
(2) Ia
adalah seorang pemburu yang mahir menggunakan panah.
Unsur segmental mahir pada kutipan (2) maksudnya,
pemburu itu pintar dalam memanah. Artinya, Jaka Tarub adalah seorang pemburu
yang pintar memanah.
(3) Maka
dengan berat hati keenam bidadari memutuskan untuk meninggalkan Nawang
Wulan sendirian di bumi.
Unsur segmental berat hati pada kutipan (3) maksudnya,
terpaksa. Artinya keenam bidadari dengan terpaksa meninggalkan Nawang Wulan
sendirian di bumi.
(4) Suatu
ketika saat persediaan mereka semakin menipis.
Unsur segmental menipis pada kutipan (4) maksudnya
adalah beras yang dimiliki hampir habis. Artinya, pada suatu ketika beras yang
dimiliki Jaka Tarub dan Nawang Wulan hampir habis.
D.
Simpulan
Dari
hasil analisis di depan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kata
tampan
dan rupawan pada Legenda Jaka Tarub memiliki arti tampan sekali.
2. Kata
berat
hati pada Legenda Jaka Tarub memiliki arti terpaksa.
3.
Kata mahir
pada Legenda Jaka Tarub memiliki arti pintar memanah.
4. Kata
menipis
pada Legenda Jaka Tarub memiliki arti beras yang dimiliki hampir habis.
Daftar
Pustaka
Mansur.2008.(http://fonologi.blogspot.com
/2012/06/klasifikasi-bunyi-segmental- dan.html?=1) diunduh
pada 21 Oktober 2014
Chaer. 2009.(http://fonologi.blogspot.com
/2012/06/klasifikasi-bunyi-segmental-dan.html?=1) diunduh
pada 21 Oktober 2014
Suhari.2008.(http://fonologi.blogspot.com
/2012/06/klasifikasi-bunyi-segmental-
dan.html?=1) diunduh pada 21 Oktober 2014
(http://id.m.wikipedia.org /wiki/Legenda_Jaka_Tarub)
diunduh pada 21 Oktober 2014
0 komentar :
Posting Komentar