Minggu, 10 Desember 2017

Ke Yogyakarta, Wajib Menikmati Masakan Bangsawan Keraton di Gadri




Pada 1984, adik kandung Sultan Hamengku Buwono X, GBH Joyokusumo mendirikan sebuah restoran bernama Gadri. Dalam bahasa Jawa, gadri artinya ruang keluarga. Restoran itu menyajikan masakan keraton yang resep dan cara memasaknya dikuasai dengan baik oleh istrinya.

Gadri Resto masih berdiri hingga sekarang, letaknya tidak jauh dari keraton, di sebelah baratnya. Tepatnya di Jl. Rotowijayan No. 5, Kota Yogyakarta.  Bangunannya berarsitektur Jawa tradisional dan masih satu kompleks dengan rumah keluarga GBH Joyokusumo.

Jika kita datang ke Yogyakarta menggunakan kereta api atau pesawat, kita bisa mencapainya dengan jasa transportasi OMOCars. Penyedia rental mobil di Jogja ini menyewakan mobil yang bisa diambil di bandara atau stasiun.

Di Gadri Resto, kita akan menjumpai kuliner Jawa yang sekarang ini menjadi cukup langka. Kuliner tersebut juga jarang dijumpai di kehidupan sehari-hari orang Jawa.

Apalagi memang kuliner tersebut dulunya hanya diperuntukkan bagi Sultan dan keluarganya. Sebut saja gurame lombok ketok, urip-urip gurame, manuk nom, nasi blawong, bir jawa, kapiratu, tapak kucing, dan wedang secang.

Tak cuma namanya yang unik tapi rasa, tampilan dan bahannya pun unik dan khas Jawa. Nasi blawong misalnya, rasanya gurih lezat, warnanya kecoklatan mengundang selera, dibuat dari nasi yang dicampur berbagai rempah. Nasi ini merupakan kesukaan Sultan Hamengku Buwono VIII dan IX.

Sedangkan manuk nom adalah puding yang terbuat dari susu, tape ketan hijau, dan telur. Rasanya manis khas tape, dan biasanya dimakan bersama emping melinjo. Puding ini sudah ada sejak masa Sultan Hamengku Buwono VII.

Saat makan, tak jarang para penabuh gamelan akan mengiringinya dengan gending-gending Jawa.

Di belakang restoran terdapat rumah keluarga Joyokusumo, dimana pengunjung restoran boleh melihat-lihat. Kita bisa menjumpai keseharian kehidupan keluarga keraton dan kegiatan pembuatan batik tulis.


Selain itu kita dapat melihat berbagai benda pusaka, benda adat, dan benda bernilai historis. Di Gadri Resto memang kita serasa makan di dalam museum.

0 komentar :

Posting Komentar