Kamis, 02 Mei 2019

Perayaan 1 Tahun, KRPI Suarakan Tri Karsa Rakyat Pekerja di Surabaya



#MayDay menjadi hari penting bagi seluruh buruh di seluruh dunia. Selain menuntut hak-hak pekerja, 1 Mei menjadi rasa syukur karena beberapa harapan para buruh di Indonesia satu per satu mulai terealisasi. Semua itu tidak mudah, KRPI ada di balik itu semua. Meski serikat buruh ini baru berusia 1 tahun, tapi sudah terbukti sudah banyak pencapaian-pencapaiannya.


Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI), tepat di momen Hari Buruh Internasional mengadakan syukuran sekaligus mendesak agar pemerintah pusat segera merevisi PP No. 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Kegiatan ini diadakan di Coffee Toffee Jalan Apsari No. 10 tepatnya di depan Gedung Grahadi, Surabaya.


Bukan tanpa alasan kegiatan ini diadakan di Kota Pahlawan, menurut Rieke Diah Pitaloka selaku Ketua KPRI, “acara ini menjadi syukuran karena KRPI telah berhasil menjadikan Terminal Peti Kemas Surabaya 100% Indonesia. Awalnya saham Peti Kemas Surabaya pernah dibeli pihak Hongkong, namun setelah pemerintahan Jokowi akhirnya kontrak tidak diperpanjang dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.”

Tepat pada Rabu (1/5/2019) juga Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) menyuarakan 3 butir gagasan, pemikiran dan kehendak perjuangan buruh yang diberi nama Trikarsa Rakyat Pekerja.


Rieke Diah Pitaloka melanjutkan, Trikarsa merupakan intisari dari ajaran Bung Karno terkait cita-cita Indonesia menjadi negara industri maju demi tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk kaum pekerja.

Ketiga isi dari Trikarsa Rakyat Pekerja Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Memperjuangkan dibumikannya ajaran Bung Karno, ideologi Pancasila 1 Juni 1945.

2. Memperjuangkan Garis-Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa, bernegara, serta menjadi pedoman dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan pembangunan nasional.

3. Memperjuangkan terwujudnya Indonesia sebagai negara industri maju yang berbasis riset dan inovasi nasional, dengan pekerja Indonesia sebagai subyek pembangunan nasional.

"Kami meminta Presiden Jokowi segera merevisi PP tersebut khususnya di pasal 44 dan pasal 45. Dalam penentuan pengupahan kami meminta agar itu ditentukan dengan berdasar pada hitungan servei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang lebih berkualitas," kata Sekjen KRPI Jamal.
 
Pak Agus Ferdinan dari PT Pos Indonesia

"Pada tahun 1959 Bung Karno dan 513 pakar dari berbagai bidang keahlian, dari seluruh Indonesia merumuskan suatu roadmap pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Industri maju," kata Rieke.

Dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara industri maju, beliau berpendapat pembangunan Sumber Daya Manusia harus diprioritaskan. Karena, tenaga terampil dan tenaga ahli yang berkualitas merupakan salah satu prasyarat utama dalam pembangunan industri nasional.


Dalam acara ini juga dihadiri beberapa tokoh yang ikut andil dalam perjuangan buruh dalam mewujudkan harapan-harapannya. Turut hadir mewakili PT Pos Indonesia, Pak Agus Ferdianan, mewakili Pelabuhan Peti Kemas Surabaya, Pak Nova.

Perayaan beberapa pencapaian yang telah dicapai:

  1.    .  KNKSN, pekerja di pelayanan publik: pendidikan, kesehatan, pertanian, dan keamanan. 
  2.     Berhasil diangkatnya 42.000 tenaga di bidang kesehatan menjadi pegawai negeri. Terakhir 1 April 2019 diangkat pegawai di atas 35 tahun
  3.    OPSI membawahi Sektor perhotelan, perbankan dan keuangan melakukan pergerakan massa 10.000 orang di Sukabumi merayakan Hari Buruh Nasional.

Rieke Diah Pitaloka saat diwawancara wartawan

Setelah menyampaikan semua hal tentang KRPI, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng di halaman Coffee Toffee bersamaan dengan adanya demo buruh di sepanjang Jalan Raya Apsari depan Gedung Grahadi. Pemotongan pertama, Rieke memberikan kepada Pak Nova, kedua kepada Pak Agus, Ketiga kepada perwakilan perawat, keempat kepada perwakilan Blogger yang diwakili Yuniari Nukti (Ketua Ning Blogger Surabaya).

Ketua Ning Blogger Surabaya berfoto dengan Rieke Diah Pitaloka

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang ini akhirnya selesai dengan suka cita. Para pekerja merayakan pencapaian-pencapaian yang cukup gemilang. Meskipun masih ada beberapa harapan yang masih dalam proses diperjuangkan.

“Jangan pernah menyerah sebelum berjuang, karena perjuangan memang dibutuhkan terjun dalam risiko-risiko dulu, bukan sesuatu yang mudah, tapi kita bisa,” ucap Rieke dalam menutup acara 1 Tahun KRPI di Surabaya. 



5 komentar :

  1. Wah seru banget nih ya apstinya Mbak acara kemarin. Ada pemotongan tumpengnya juga

    BalasHapus
  2. Wah ternyata sudah tahun aja ya KRPI ini. Keren banget dah

    BalasHapus
  3. Semoga Indonesia menjadi lebih maju ya dan semua itu bisa terwujud aamiin

    BalasHapus
  4. Bagaimanapun juga kita harus tetap berusaha dahulu ya Mbak

    BalasHapus
  5. Wah diakhiri dengan pemotongan tumpeng nih ya. Semoga sukses selalu

    BalasHapus