Senin, 06 Oktober 2014

Pengelana


Setiap yang tercipta akan lenyap
berlanjut pada pembaruan yang lebih sempurna
begitupun syair ini akan luluh
dan mengalir menuju ceruk muara yang disebut keakuan

daun jendela yang melambai
memanggil suara hati yang terdiam
membisu dalam sebuah ruang-ruang
sudut perhentian yang menjadi saksi ketiadaan

Ia merantau ke kota ke desa,
Pun menyusuri laut dan samodra
mencari pijakan yang sebenarnya maya
tak bertuan, tak berpenghuni, hanya akan menghamba

:pada semesta raya
jejaki buana
istana jiwa-jiwa pengelana
aksara

Surabaya, 6 Oktober 2014
20:36 WIB



0 komentar :

Posting Komentar