Senin, 30 Juni 2014

Bahagia yang Bermanfaat di Usia Muda? Hmm ..

anggi_putri


            Setiap remaja pasti mendambakan bahagia di usia muda. Tahukah kamu, seperti apa yang disebut bahagia? Apakah harus kaya raya, punya banyak tanah, gebetan di mana-mana? Oh, no ... itu hal yang sifatnya relatif guys.
            Tanpa harus mengeluarkan uang untuk shoping, pergi ke luar negeri, makan di restaurant mewah, atau nge-date di tempat paling romantis di dunia, kamu bisa merasakan bahagia. Come on! Sebagai anak muda tentu saja bakat serta semangat yang masih fresh harus dimanfaatkan. Buat apa usia muda jika akhirnya sia-sia. Tentu  tidak rela, bukan?
This entry was posted in

Rabu, 18 Juni 2014

Napas Cinta





Desir angin mengurai jurai rambut gadis yang berparas ayu, Putri. Sudah cukup lama jari-jari lentiknya berkutat pada helai senar gitar. Impian masa kecilnya untuk bisa menguasai gitar kini perlahan terwujud. Cakra, lelaki yang amat disayanginya memandangi sembari mengurai senyum manisnya. Hampir setengah jam Cakra terpesona melihat paras Putri, gadis ini sangat gigih dalam berlatih.
            “Sudah cukup untuk hari ini.” Gitar yang dipegangnya kini sudah berada di atas lantai.

Rabu, 11 Juni 2014

Resensi Tirani Dedaunan Karya Chairul al-Attar



Judul : Tirani Dedaunan
Pengarang : Chairul al-Attar
Penerbit : Penerbit DIVA Press
Cetakan : Pertama, Desember 2012
Tebal : 296 halaman
ISBN : 978-602-2766-57-50
                         
Sebuah niat dan tekad yang kuat seringkali mengubah hidup seseorang. Dengan tekad serta semangat, seseorang akan bisa mewujudkan keinginannya, terlebih sebuah mimpi. Jarak tak menjadi kendala untuk meraih mimpi. Justru hal itu akan menjadi batu pijakan dan sebuah penyemangat tersendiri dalam mencapai tujuan hidup. Segala hal pastilah mengandung risiko. Jadi, siapa saja yang berani menghadapi risiko, mereka akan menang. Impian setinggi apapun akan tercapai.

Jumat, 06 Juni 2014

Berbalut Kasihmu




Di balik daun telingaku,
Aku mendengar halus kasihmu
Terayun-ayun dengan sejuta mimpi yang belum tercipta
Seulas senyum berbalut rindu

Dari ranah kota kecil tercinta,
Tuhan menitipkanku pada timangan wanita perkasa
Pada punggung yang senantiasa membanting tulang tiada henti
: dalam sebuah asa

Lelakumu, lelakuku
Kekata yang teruntai adalah semangat
Puja yang terangkai adalah payung kehangatan
Menuntun selalu tapak masa demi masa

Mulai fajar mengajarkan merangkak,
Hingga sang senja melukis arti kehidupan
Aku masih teteskan mutiara cinta
Untuk Bunda, jua Ayah

Sayang itu masih merenggutku?
Menenggelamkan dalam samudera rasa
Tiap rintik hujan yang menyapa
Daku bertasbih untuk Bunda

Tiap mentari bersinar terang,
Daku merapal puja pada semesta
: jiwa
Pada Muti Mahamulia,
Kusebut nama-nama di sepertiga malam
Seulas senyum yang membuat tidurku lelap
Pun sebuah risalah yang bangkitkan mimpi

Tiada kasih yang kian abadi
Kecuali kasih orang tua tercinta
: gelora


Rabu, 04 Juni 2014

Pencari Mimpi


Sebelum mentari mencumbu pagi,
Kutanya pada kabut-kabut gelap
yang tak henti menari
: bersama puisi

Selaksa anak api yang berkobar
Tak putus semangat ditebar
Pada lindap malam, mencakar
Bangunkan asa yang sempat terkapar

Kepada siapa mengadu, beradu?
Jika semua enggan beradu padu
Berperang melawan belenggu
: rindu pelitaku

Tak lebih dari pencari mimpi
Pengumpul masa depan diri
Yang tumbuhkan selendang-selendang tak terperi
: abadi

4 Juni 2014