Jombang Menulis, merupakan sebuah dobrakan untuk memajukan literasi di kota Jombang yang saya angkat bersama komunitas menulis RAJ atau singkatan dari Rumpun Aksara Jombang.
Selasa, 26 April 2016
Minggu, 24 April 2016
Menumbuhkan Minat Menulis Lewat Membaca
Apa yang kita bagi, tak akan pernah berkurang.
Mungkin inilah satu kalimat yang menginspirasi untuk membagikan sedikit ilmu
tentang menulis kepada anak-anak di Rumah Baca Daanish Aniq pekan lalu.
Sekaligus sebagai rasa syukur satu tahun Penerbit Pustaka Kata, penerbit indie
yang saya kelola.
Jumat, 22 April 2016
Menjawab Bincang-bincang di Bumi Bung Karno
Pekan lalu akhirnya sebuah acara yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Balitar dengan tema "Sastra di Bumi Bung Karno" selesai dengan sukses. Saya dan Rahman el Hakim datang sehari sebelum acara. Saya sendiri berangkat dari Surabaya, dan transit di Malang setelah itu melanjutkan dengan bus yang berbeda ke Blitar. Rahman el Hakim berangkat hari Jumatnya karena memang jarak Bondowoso yang terlampau jauh hingga harus berganti-ganti bus. Kami bertemu di Malang, Terminal Arjosari dan berangkat ke Blitar bersama.
Tribun Jateng Edisi Minggu, 17 April 2016 (Resensi)
Minggu, 17 April 2016 review saya tentang buku karya Sungging Raga berjudul "Reruntuhan Musim Dingin" tak disangka dimuat Tribun Jateng. Awalnya pesimis karena sudah tiga minggu tak ada kabar pemuatan. Tepat saat saya berangkat ke Blitar untuk mengisi acara di Universitas Islam Balitar, ada kabar pemuatan yang langsung diinfokan oleh kak Sungging Raga melalui akun facebook saya.
Senin, 18 April 2016
Mendadak ke Kampung Coklat
Kampung Coklat, wisata edukasi ini berada di Blitar, Jawa Timur. Bukan namanya Kampung Coklat kalau di dalamnya tidak ada buah coklat. Kemarin, 17 April 2016 seusai menjadi pemateri di Universitas Islam Balitar saya diajak teman penyair saya, Alfa Anisa ke Kampung Coklat ini. Beberapa temannya dari Unisba juga ikut menemani, yakni Ratna dan Rere.
Kamis, 14 April 2016
Ikutilah Workshop "Sastra di Bumi Bung Karno"
Dalam rangka menggalakan semangat ilustrasi dan kecintaan terhadap menulis, Unisba menyelenggarakan Workshop bertema "Sastra di Bumi Bung Karno"
Pemateri:
1. Anggi Putri (Cinta Menulis)
2. Rahman el Hakim (Penulisan Lokal Genius dalam Karya Sastra)
Pemateri:
1. Anggi Putri (Cinta Menulis)
2. Rahman el Hakim (Penulisan Lokal Genius dalam Karya Sastra)
Rabu, 13 April 2016
Pesta Blogger di Road Blog Chapter Surabaya
Penulis: Anggi Putri
#RoadBlog10Cities akhirnya digelar 9 April 2016 di Surabaya. Acara yang diadakan oleh perusahaan periklanan online Excite Indonesia ini memang menyebar di 10 kota di Indonesia, terutama menggandeng para blogger. Kota kota yang kebagian menjadi organizer diantaranya Makasar, Banjarmasin, Bangkalan, Medan, Banda Aceh, Bojonegoro, Jogja, Bandung, Jakarta, dan tentunya Surabaya.
Tujuan acara Road Blog 10 Cities ini sebetulnya yaitu mengajari para blogger amatiran untuk membuat konten yang bagus dan sedikit memberi kuliah umum tentang cara SEO yang mudah bagi pemula. Untuk menarik minat peserta Road Blog 10 Cities juga di-cover sponsor-sponsor yang ikut memberi pengetahuan dan doorprize. Chapter Surabaya kali ini digawangi sponsor Traveloka, Lembaga Sensor Film Indonesia, Pegadaian, dan Genflix.
Jumat, 08 April 2016
Bolu-Bolu, Pantai yang Menyembunyikan Pesona
Pantai Bolu-bolu, baru saya ketahui letaknya setelah beberapa teman kampus mengajak liburan akhir pekan ke sana. Awalnya saya sudah ingin pulang karena letaknya sangat jauh dari Surabaya, meskipun kami berangkat malam dengan menggunakan mobil.
Hampir 6 jam kami muter-muter karena salah jalan. Salah seorang teman sudah lemas karena capek di perjalanan. Saya hanya diam karena putus asa. Jika nantinya tidak menemukan pantai Bolu-bolu, maka kami memutuskan hanya ke Balekambang atau beberapa tempat yang sudah tahu tempatnya.
Sopir kami sendiri belum pernah ke pantai Bolu-Bolu. Pukul 02:00 dini hari kami kehabisan bensin di tengah hutan. Jalanan waktu itu sangat sepi, ada beberapa rumah penduduk tetapi tutup semua. Akhirnya tidak beberapa jauh ada salah seorang kakek yang menjual bensin dan kami pun membelinya dan beristirahat beberapa menit di sebuah masjid.
Perjalanan dilanjutkan hingga kami bisa tersenyum gembira mendengar deburan ombak yang saling berkejaran. Ya, kami sudah samai di Pantai Bolu-Bolu pukul 07:00 pagi. Punggung dan kaki yang sangat capek terbayar dengan menyaksikan panorama alam yang sangat memukau. Belum lagi matahari yang baru terbit dari sebelah timur membuat mata tak ingin berpaling.
Batu-batu karang yang masih asri, serta kami bisa naik perahu untuk ke wisata lain, yakni Banyu Anjlok, membuat tidak sia-sia kemari. Kami merasakan arus laut ketika naik saman yang tidak begitu mahal yakni lima puluh ribu rupiah untuk bolak-balik dan turun snorkling di tengah laut. Juga sudah termasuk sewa alat snorkling.
Malang, memang tak akan pernah habis tempat-tempat wisatanya. Dan akan terus ingin menjajakinya. Traveling is the best experience!
Langganan:
Postingan
(
Atom
)