Selasa, 19 Juli 2022

Get Spirit, Lebih Aware untuk Deteksi Dini Kesehatan Mental

Deteksi Dini Kelainan Kesehatan Mental Anak dan Diri Sendiri

Kelainan kesehatan mental bisa dialami siapa saja, termasuk diri kita sendiri. Terlebih semenjak masa pandemi COVID-19 seolah menjadi kenaikan risiko terkena gangguan kesehatan mental karena rasa cemas dan stres berlebihan. Namun, dengan adanya layanan konseling psikologi Get Spirit, kita akan dimudahkan untuk lebih aware terhadap kesehatan mental.


Oleh karena itu, pengetahuan yang cukup juga sangat penting untuk bisa deteksi dini kelainan kesehatan mental. Kebetulan sekali kemarin saya mengikuti rangkaian acara yang diadakan Indscript dan Get Spirit yang membahas “Mendeteksi Awal Kelainan Kepada Kesehatan Mental Diri Sendiri, Anak, dan Lingkungan Terdekat serta Pola Penanganannya” dengan narasumber seorang Psikolog bernama Selly, M.Psi.



Sebelum saya sharing mengenai ilmu apa saja yang saya dapatkan dari acara tersebut, sedikit cerita saya punya pengalaman terkait kesehatan mental. Mungkin saat ini menjadi jaman yang lebih mudah dijalani dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena masih kurangnya ‘aware’ terhadap kesehatan mental.


Bisa jadi dulu saya memang bisa melakukan deteksi dini tapi takut untuk mencari psikolog atau psikiater. Selang beberapa lama, di jaman yang semakin modern adik saya didiagnosa mengalami BPD (Borderline Personality Disorder). Sejak itu pula saya yang selalu menyemangati agar dia rutin mencari Layanan Konsultasi dengan Psikolog maupun pengobatan ke psikiater di salah satu Rumah Sakit Daerah.


Sampai detik saya menulis tulisan ini, alhamdulillah adik saya sudah jauh membaik dan sudah bisa hidup dengan normal. Tentu hal tersebut bisa menimpa siapa saja, termasuk anak. Kasus tersebut akan jadi makin rumit jika orang tua tidak peduli terhadap kesehatan mental anaknya.


Psikolog di Bandung
mengenal mental health lebih dalam (sumber: Webinar Get Spirit bersama Selly, M.Psi)


Dalam Webinar Indscript dan Get Spirit membukakan wawasan orang tua untuk lebih ‘melek’ mengenai kesehatan mental. Apalagi kondisi setelah lama sekolah daring kemudian kembali ke sekolah menjadikan anak beradaptasi kembali dengan lingkungan dan kesehariannya di sekolah.


Gangguan kesehatan pada anak mungkin hal yang sulit untuk dideteksi oleh orang tua. Hal ini mengakibatkan anak tidak mendapatkan perawatan dan bantuan yang mereka butuhkan. Gejala gangguan kesehatan mental pada anak sering kali dianggap sebatas masalah perilaku. Oleh karena itu, penting untuk melakukan skrining awal ini sebagai langkah efektif dalam menjaga kesehatan mental saat pandemi.


Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Menurut Kak Selly, terdapat tiga faktor yang menjadi tanda-tanda anak atau seseorang mengalami masalah kesehatan mental, yaitu Pikiran, Perasaan dan Perilaku yang berubah atau tidak biasa.Lebih detailnya, tanda-tanda tersebut saya jabarkan begini:


sumber: materi Webinar Get Spirit bersama Selly, M.Psi


1. Perubahan jadwal tidur dan makan

Anak mulai tidak nafsu makan atau kesulitan tidur, bisa jadi hal ini merupakan tanda awal dari gangguan mental. Memang tidak semua kasus akan menjurus pada masalah mental. Namun, jika hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, Anda patut mewaspadainya.


2. Mood naik turun

Salah satu ciri-ciri gangguan mental pada remaja adalah suasana hati sang anak berubah dengan cepat dan tiba-tiba. Coba perhatikan, apakah belakangan ini ia mudah marah dan lebih sensitif? Bisa dilihat seberapa cepat perubahan emosinya, dari senang, sedih, hingga marah.


3. Perlahan-lahan menarik diri

Bila anak biasa bermain sosial media atau bergaul dengan teman dan tiba-tiba menjauh, orang tua perlu waspada. Perhatikan, apakah ia mulai menutup diri dan tidak lagi bermain dengan teman-temannya. Ciri gangguan mental ini memang tidak akan terlihat langsung.


Maka dari itu, penting bagi Anda selalu memperhatikan dan tahu lingkungan sosial sang anak. Jika memang ada perubahan, Anda akan tahu saat itu juga.


Penyebab Kesehatan Mental

Beberapa penyebab umum dari gangguan mental, antara lain:

  • masalah/tekanan dalam kehidupan sehari-hari

  • trauma/pengalaman hidup yang kurang menyenangkan

  • perubahan/masalah fisik yang serius

  • Tidak adanya support system

  • Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.


Cara Melakukan Konsultasi ke Psikolog Get Spirit

Get Spirit
Layanan Konseling Psikologi Get Spirit

Menarik sekali saat ini konseling tak hanya bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik. Kamu bisa melakukan konseling di rumah dengan mendatangkan ahli seperti psikolog untuk membantu permasalahan mental keluarga.


Salah satunya kamu bisa menghubungi Get Spirit, yaitu layanan psikologi, training dan konseling terpercaya serta profesional yang berlokasi di Bandung. Namun, mereka juga menyediakan Konsultasi Psikologi Online via WhatsApp atau telepon untuk kamu yang ada di luar Bandung. 


Sedangkan jika kamu tidak jauh dari kantor dan butuh Psikolog di Bandung, tim Get Spirit bisa melakukan kunjungan ke rumah untuk melakukan observasi, wawancara, maupun konseling terkait kesehatan mental keluarga. 


Profil Founder Get Spirit

Get Spirit memiliki founder yang luar biasa, salah satunya Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit yang akan membantu untuk melakukan konseling mengenai berbagai kelainan kesehatan mental. Berikut profil lengkapnya.

Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit
Azalia cindy permadi Founder Get Spirit

Azalia cindy permadi, M.Psi., Psikolog

Background pendidikan: 

S1 : fakultas psikologi universitas kristen maranaths

S2: magister profesi psikologi universitas kristen maranatha

Karir : assosiate psikolog di berbagai biro psikologi, recruiter calon karyawan bank indonesia, recruiter calon karyawan pt telkom, recruiter badan kepegawaian negara





Konsultasi Psikologi Online
Theofany 





Theofanny

Background pendidikan :

S1 : fakultas psikologi universitas kristen maranaths

S2: magister profesi psikologi universitas kristen maranatha 

Pengalaman kerja : assosiate psikolog, grafolog







Kontak Get Spirit

WhatsApp: 081214000624

Instagram: @get_spirit


Jangan pernah menyepelekan masalah mental yang terjadi pada anak dan remaja karena bisa berpengaruh pada perkembangan emosionalnya. Jangan malu minimal melakukan konsultasi Psikologi online. Maka dari itu, pengobatan gangguan mental akan berbeda tergantung dengan kondisinya.

Untuk mengevaluasi kondisi mental dan mendiagnosis gangguan kejiwaan, tetap diperlukan pemeriksaan oleh psikiater atau psikolog. Janganlah ragu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika ingin melakukan tes skrining awal kesehatan mental. Yuk sama-sama kita jaga ‘kewarasan’ diri sendiri maupun keluarga!


Senin, 04 Juli 2022

Keputihan Bercampur Darah, Berbahaya Tidak?

 

Keputihan merupakan kondisi saat vagina mengeluarkan cairan lendir kental yang berwarna bening. Kondisi ini merupakan mekanisme tubuh yang terjadi secara alami dengan tujuan untuk menjaga kelembaban dan kebersihan sekaligus melindungi vagina dari infeksi.

Keputihan yang terjadi pada wanita bisa saja berbeda setiap siklusnya. Ada yang berwarna bening dan cair, berwarna putih susu dan lengket, hingga keputihan bercampur darah. Keputihan bisa saja menjadi tanda tubuh sedang sehat atau tanda penyakit lainnya. Jika kamu merasa ada gejala-gejala yang mengkhawatirkan dari siklus keputihan, kamu bisa melakukan konsul dokter online secara langsung maupun melalui aplikasi di handphone-mu.

Lalu, bagaimana jika keputihan tersebut disertai atau bercampur dengan darah? Apakah ini hal yang wajar? Apakah berbahaya? Untuk lebih jelasnya, simak informasi mengenai beberapa penyebab keputihan putih bercampur darah di bawah ini!

Apa Itu Keputihan?

Keputihan adalah kondisi di mana vagina mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar vagina dan leher rahim. Umumnya, keputihan terjadi saat wanita berada pada siklus haid. Cairan ini merupakan cara alami dari tubuh untuk membersihkan organ intim dari sel-sel mati dan bakteri. Maka dari itu, keputihan bisa menjadi cara tubuh untuk melindungi dari infeksi pada organ intim wanita.

Keputihan bisa saja memiliki warna, tekstur, dan konsistensi yang berbeda. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh hormon estrogen dan beberapa hal lainnya. Ciri-ciri keputihan normal yang umumnya terjadi adalah:

  • Berwarna bening atau putih seperti telur mentah,

  • Memiliki tekstur yang encer, sedikit kental, dan lengket

  • Tidak berbau

Keputihan akan sering terjadi pada ibu yang sedang hamil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan atau menyusui.

Faktor Penyebab Keputihan Darah

Keputihan umumnya berwarna putih benang dengan tekstur yang agak lengket. Keputihan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan kondisi tubuhmu. Pada kasus keputihan darah, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Apa saja faktor keputihan darah yang biasanya terjadi? Ketahui faktanya melalui ulasan berikut.

  • Menstruasi

  • Kehamilan

  • Gangguan Hormonal

  • Penggunaan KB Hormonal

  • Gangguan Kehamilan

  • Penyakit Tiroid

  • Infeksi

  • PCOS

  • Miom

  • Endometriosis

  • Kanker

Apakah Keputihan Bercampur Darah Berbahaya?

Seperti yang sudah disebutkan, keputihan bercampur darah dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Umumnya, keputihan yang normal dan sehat akan berwarna bening dengan tekstur agak kental.

Jika kamu mengalami keputihan bercampur darah tetapi kamu sedang tidak haid, mengalami gejala-gejala nyeri perut, dan sebagainya, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut.

Pada umumnya, keputihan bercampur darah tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa situasi dapat menjadi masalah yang serius dan butuh penanganan lebih lanjut. Jika keputihan bercampur darah disertai dengan nyeri pinggul, kram perut yang hebat, serta mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu dapat menanganinya di rumah atau segera lakukan konsultasi ke dokter.

Untuk meredakan nyeri perut akibat datangnya siklus menstruasi yang dibarengi dengan keputihan berdarah, kamu dapat mencoba untuk melakukan yoga ringan, meditasi, minum air hangat, kompres perut dengan air hangat, dan luangkan waktu untuk istirahat dengan cukup.

Cara Mengatasi Keputihan Bercampur Darah

Keputihan ini merupakan sesuatu yang tidak bisa kamu prediksi, berbeda dengan gejala-gejala penyakit lainnya. Namun, kamu dapat mencoba beberapa cara di bawah ini untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya keputihan bercampur darah:

  1. Menjaga Kebersihan Organ Intim

Sangat penting bagi kamu untuk menjaga kebersihan area organ intim. Karena selalu tertutup, tentunya keadaan organ intim kamu menjadi lembab. Area yang lembab bisa menjadi tempat pertumbuhan organisme seperti bakteri yang tidak baik dan dapat menimbulkan penyakit, bau tidak sedap, dan sebagainya.

Maka dari itu, penting untuk menjaga kelembaban di area ini. Seringlah mengganti pakaian dalam jika kamu terlalu banyak beraktivitas yang menyebabkan area ini basah karena keringat. Selain itu, kamu juga dapat membasuh ara organ intim dari arah depan ke belakang, hal ini untuk meminimalisir bakteri dari anus berpindah ke vagina.

Terakhir, kamu bisa mencoba untuk menggunakan pakaian dalam berbahan dasar katun yang bisa menyerap keringat dengan baik. Pakailah celana yang tidak terlalu ketat, agar sirkulasi udara di area organ intim tidak lembab.

  1. Meminimalisir Penggunaan Cairan Pembersih

Vagina tentunya punya kadar asam (pH) yang baik. Menggunakan cairan pembersih vagina seperti antiseptik dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat yang ada di area tersebut. Maka dari itu, untuk membersihkan vagina, kamu hanya perlu menggunakan air bersih saja.

Meminimalisir penggunaan cairan pembersih dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi bakteri pada vagina

  1. Biasakan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat seperti rajin berolahraga dan menjaga pola makan merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Nah, hal ini juga dapat berdampak pada hormon estrogen pada wanita yang akan mempengaruhi warna, tekstur, dan konsistensi keputihan. Risiko keputihan bercampur darah pun akan semakin minim. Selain tubuh sehat, organ intim pun dapat terawat.

Itulah beberapa informasi mengenai keputihan bercampur darah. Periksakan diri kamu ke dokter jika kamu mencurigai keputihan yang berdarah terjadi akibat kondisi medis yang serius seperti di atas.

Pada dasarnya, jika keputihan masih dalam kondisi yang tidak mengeluarkan bau, menyebabkan gatal, dan nyeri, menandakan bahwa kondisi ini normal. Jika kamu memiliki gejala keputihan darah dan hal-hal tidak enak lainnya, segera konsultasi dan periksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.