Senin, 04 Juli 2022

Keputihan Bercampur Darah, Berbahaya Tidak?

 

Keputihan merupakan kondisi saat vagina mengeluarkan cairan lendir kental yang berwarna bening. Kondisi ini merupakan mekanisme tubuh yang terjadi secara alami dengan tujuan untuk menjaga kelembaban dan kebersihan sekaligus melindungi vagina dari infeksi.

Keputihan yang terjadi pada wanita bisa saja berbeda setiap siklusnya. Ada yang berwarna bening dan cair, berwarna putih susu dan lengket, hingga keputihan bercampur darah. Keputihan bisa saja menjadi tanda tubuh sedang sehat atau tanda penyakit lainnya. Jika kamu merasa ada gejala-gejala yang mengkhawatirkan dari siklus keputihan, kamu bisa melakukan konsul dokter online secara langsung maupun melalui aplikasi di handphone-mu.

Lalu, bagaimana jika keputihan tersebut disertai atau bercampur dengan darah? Apakah ini hal yang wajar? Apakah berbahaya? Untuk lebih jelasnya, simak informasi mengenai beberapa penyebab keputihan putih bercampur darah di bawah ini!

Apa Itu Keputihan?

Keputihan adalah kondisi di mana vagina mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar vagina dan leher rahim. Umumnya, keputihan terjadi saat wanita berada pada siklus haid. Cairan ini merupakan cara alami dari tubuh untuk membersihkan organ intim dari sel-sel mati dan bakteri. Maka dari itu, keputihan bisa menjadi cara tubuh untuk melindungi dari infeksi pada organ intim wanita.

Keputihan bisa saja memiliki warna, tekstur, dan konsistensi yang berbeda. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh hormon estrogen dan beberapa hal lainnya. Ciri-ciri keputihan normal yang umumnya terjadi adalah:

  • Berwarna bening atau putih seperti telur mentah,

  • Memiliki tekstur yang encer, sedikit kental, dan lengket

  • Tidak berbau

Keputihan akan sering terjadi pada ibu yang sedang hamil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan atau menyusui.

Faktor Penyebab Keputihan Darah

Keputihan umumnya berwarna putih benang dengan tekstur yang agak lengket. Keputihan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan kondisi tubuhmu. Pada kasus keputihan darah, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Apa saja faktor keputihan darah yang biasanya terjadi? Ketahui faktanya melalui ulasan berikut.

  • Menstruasi

  • Kehamilan

  • Gangguan Hormonal

  • Penggunaan KB Hormonal

  • Gangguan Kehamilan

  • Penyakit Tiroid

  • Infeksi

  • PCOS

  • Miom

  • Endometriosis

  • Kanker

Apakah Keputihan Bercampur Darah Berbahaya?

Seperti yang sudah disebutkan, keputihan bercampur darah dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Umumnya, keputihan yang normal dan sehat akan berwarna bening dengan tekstur agak kental.

Jika kamu mengalami keputihan bercampur darah tetapi kamu sedang tidak haid, mengalami gejala-gejala nyeri perut, dan sebagainya, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut.

Pada umumnya, keputihan bercampur darah tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa situasi dapat menjadi masalah yang serius dan butuh penanganan lebih lanjut. Jika keputihan bercampur darah disertai dengan nyeri pinggul, kram perut yang hebat, serta mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu dapat menanganinya di rumah atau segera lakukan konsultasi ke dokter.

Untuk meredakan nyeri perut akibat datangnya siklus menstruasi yang dibarengi dengan keputihan berdarah, kamu dapat mencoba untuk melakukan yoga ringan, meditasi, minum air hangat, kompres perut dengan air hangat, dan luangkan waktu untuk istirahat dengan cukup.

Cara Mengatasi Keputihan Bercampur Darah

Keputihan ini merupakan sesuatu yang tidak bisa kamu prediksi, berbeda dengan gejala-gejala penyakit lainnya. Namun, kamu dapat mencoba beberapa cara di bawah ini untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya keputihan bercampur darah:

  1. Menjaga Kebersihan Organ Intim

Sangat penting bagi kamu untuk menjaga kebersihan area organ intim. Karena selalu tertutup, tentunya keadaan organ intim kamu menjadi lembab. Area yang lembab bisa menjadi tempat pertumbuhan organisme seperti bakteri yang tidak baik dan dapat menimbulkan penyakit, bau tidak sedap, dan sebagainya.

Maka dari itu, penting untuk menjaga kelembaban di area ini. Seringlah mengganti pakaian dalam jika kamu terlalu banyak beraktivitas yang menyebabkan area ini basah karena keringat. Selain itu, kamu juga dapat membasuh ara organ intim dari arah depan ke belakang, hal ini untuk meminimalisir bakteri dari anus berpindah ke vagina.

Terakhir, kamu bisa mencoba untuk menggunakan pakaian dalam berbahan dasar katun yang bisa menyerap keringat dengan baik. Pakailah celana yang tidak terlalu ketat, agar sirkulasi udara di area organ intim tidak lembab.

  1. Meminimalisir Penggunaan Cairan Pembersih

Vagina tentunya punya kadar asam (pH) yang baik. Menggunakan cairan pembersih vagina seperti antiseptik dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat yang ada di area tersebut. Maka dari itu, untuk membersihkan vagina, kamu hanya perlu menggunakan air bersih saja.

Meminimalisir penggunaan cairan pembersih dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi bakteri pada vagina

  1. Biasakan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat seperti rajin berolahraga dan menjaga pola makan merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Nah, hal ini juga dapat berdampak pada hormon estrogen pada wanita yang akan mempengaruhi warna, tekstur, dan konsistensi keputihan. Risiko keputihan bercampur darah pun akan semakin minim. Selain tubuh sehat, organ intim pun dapat terawat.

Itulah beberapa informasi mengenai keputihan bercampur darah. Periksakan diri kamu ke dokter jika kamu mencurigai keputihan yang berdarah terjadi akibat kondisi medis yang serius seperti di atas.

Pada dasarnya, jika keputihan masih dalam kondisi yang tidak mengeluarkan bau, menyebabkan gatal, dan nyeri, menandakan bahwa kondisi ini normal. Jika kamu memiliki gejala keputihan darah dan hal-hal tidak enak lainnya, segera konsultasi dan periksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. 


1 komentar :

  1. Belum pernah sih keputihan bercampur darah, jangan itu aku keputihan banyak dikit apalagi sampai hemm baunya udah bingung konsultasi ke dokter. Memang penting jaga kebersihan, terima kasih sharingnya!

    BalasHapus