A. Pendahuluan
Ketika
membicarakan mengenai masyarakat maka tidak akan lepas dengan permasalahan
status sosial atau kelompok sosial. Kelompok sosial di dalam masyarakat
berusaha berinteraksi untuk kepentingan mereka masing-masing. Agar kepentingan
serta tujuan tersebut tercapai, maka dibutuhkanlah sebuah bahasa untuk menjalin
interaksi tersebut (komunikasi). Di dalam sosiolinguistik hal ini digolongkan
sebagai sosiolek kaitannya dengan perbedaan bahasa menurut status sosialnya.
Dalam
linguistik, sosiolek (dari sosial dan dialek) adalah ragam bahasa yang terkait
dengan suatu kelompok sosial tertentu. Sosiolek antara lain terjadi pada
berbagai kelompok masyarakat menurut kelas sosial, usia, pendidikan, seks,
tingkat kebangsawanan, sosial ekonomi, pekerjaan, dan sebagainya. Contohnya
adalah perbedaan bahasa antar masyarakat kelas atas dan kelas bawah, remaja dan
orangtua, serta antara dokter dan pengacara (Wikipedia, 2012).