Selasa, 31 Mei 2016

Permen Agar-agar, Camilan Unik dan Nyentrik

anggi_putri

Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Dan lebaran menunggu di ujungnya. Banyak aneka jajanan khas lebaran yang mulai dijajakan oleh pedagang maupun produsen kue. Tapi, alangkah baiknya jika Anda bisa berkreasi membuat kue lebaran sendiri. Hal ini bisa untuk meminimalisir tingkat higienis dan kandungan dalam kue tersebut. Karena tak jarang banyak pedagang curang dalam membuatnya.

Ada banyak jenis kue untuk pilihan lebaran, misalnya saja nastar, kastangel, putri salju atau lidah kucing dan tak ketinggalan permen. Permen adalah jajanan wajib yang biasa dicari anak-anak. Aneka rasa permen membuat anak-anak tak pernah melupakan jajanan satu ini. Ada satu permen unik yang bisa Anda buat sendiri yakni permen agar-agar. Penasaran? Berikut bahan dan cara membuatnya.
Permen agar-agar aneka rasa


Sabtu, 28 Mei 2016

Jumat, 27 Mei 2016

Berbagi Secuil Surabaya, Harian Surya Edisi 27 Mei 2016

anggi_putri

Hari ini tulisan saya mengenai City Tour dimuat Harian Surya. Jika ada yang ingin membaca, berikut saya sajikan versi tulisan aslinya. Selamat membaca^^

--------------------------------------------


Harian Surya rubrik Citizen Reporter 27 Mei 2016
Mengenal sejarah tidak hanya dilakukan dengan kegiatan membaca, tetapi bisa juga dilakukan dengan napak tilas yang bahasa modern-nya City Tour. Sabtu lalu (21/05/16) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya (Disbudparta) menyelenggarakan kegiatan City Tour keliling objek wisata di Surabaya. Peserta yang diundang adalah para blogger. Undangan disebarkan melalui e-mail.

Berkunjung ke Museum Kanker

anggi_putri

Pada acara City Tour yang diadakan oleh Disbudparta (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surabaya) para blogger diajak ke Museum Kanker sebagai penutup acara Mengenal Surabaya Lewat City Tour. Awalnya saya sudah ogah-ogahan menuju ke tempat tersebut. Apalagi 'embel-embel' kata museum bagi saya adalah tempat yang membosankan.
Setelah rangkaian acara yang cukup menarik seperti Menilik Rumah HOS Tjokroaminoto, ke Kampung Lawas Maspati dan melewati hotel Majapahit kami menuju  tempat yang saya rasa jenuh. Tapi, dugaan saya salah.
Pertama turun bus, ada beberapa petugas museum yang menyambut kedatangan kami dengan amat ramah. Rupanya museum  ini tidak seperti yang saya bayangkan. Kami melakukan semacam mengisi buku kehadiran terlebih dulu dan salah seorang dokter wanita memberikan semacam brosur kepada pengunjung wanita, khusunya.
Setelah itu, kami duduk di sebuah tempat semacam aula untuk mendapat pengarahan dari salah seorang dokter di sana. Baru saja saya duduk saya terdiam kemudian tercengang tak bisa berkata apa-apa. Di depan saya terdapat sebuah tulisan Mom, Please Don't DIE dengan gambar siluet wanita di sebelah kanan dan di sebelah kiri siluet seorang ayah yang menggandeng anaknya. Hanya dengan tulisan dan gambar itu, saya sudah bisa merasakan ada kesedihan di luaran sana yang begitu dahsyat.
Walpaper di Museum Kanker
Pemahaman saya lebih terarah ketika dijelaskan bahwa memang di luar sana banyak perempuan yang menderita kanker, khususnya kanker serviks dan payudara. Di wallpaper tersebut juga ada angka yang menunjukkan kematian perempuan akibat kanker di tahun ini. Alat tersebut juga sudah terhubung dengan WHO dan diupdate setiap detik. Dan benar saja, ketika saya masuk angka kematian adalah 53.808 dan ketika ada penjelasan angka itu berubah 53.813 dan ketika kami pulang angka itu sudah mencapai 53.816. Saya sangat miris bahkan kami berada di sana hanya sekitar 20 menit. Lantas, berapa angka kematian tersebut hari ini? Saya tak bisa membayangkannya.

Minggu, 22 Mei 2016

Menilik Kembali Rumah HOS Tjokroaminoto

Pemberangkatan kegiatan City Tour dilakukan pukul 9:45 WIB. Pemberangkatan memang tidak sesuai jadwal, karena banyak peserta yang belum datang hingga jadwal pemberangkatan. Akhirnya kami berangkat terlambat. Hal ini terdengar mengecewakan bagi saya karena jika tidak cukup waktunya maka objek yang dikunjungi akan dipangkas. Sungguh sangat sayang.

Pertama, kami menuju  Hotel Majapahit, sebuah hotel yang menjadi cikal bakal meletusnya perang 10 November yang kemudian dikenal sebagai hari pahlawan. Hotel Majapahit dulu bernama Hotel Yamato. Hotel ini menjadi saksi perobekan bendera merah putih biru pada jaman itu.

Mengenal Surabaya Lewat City Tour

anggi_putri

Sabtu, 21 Mei 2016 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya mengundang 50 blogger Surabaya untuk mengikuti serangkaian acara City Tour. Kegiatan ini dalam rangka Hari Jadi kota Surabaya sekaligus mengenalkan wisata di Surabaya ke ranah global.

Acara ini dimulai pukul 08:00 WIB di gedung Siola, Jalan Tunjungan 1-3 lt 2 Surabaya. Awalnya saya akan berangkat sendiri, meski awal pengisian formulir pendaftaran saya menambahkan akan membawa satu anggota keluarga. Sayangnya kata panitia keep saja dulu karena takutnya tidak muat busnya. Akhirnya saya merelakan untuk datang sendiri.

H-1 saya dihubungi Mas Dito bahwa boleh membawa teman. Segera saya hubungi Novi, teman saya sejak SMP. Sudah lama saya tidak bertemu dengannya meski jarak rumah tak begitu jauh. Aktivitas yang banyak membuat kami tak pernah bertemu. Awalnya Novi kaget karena saya mengajaknya sangat 'mepet'. Setelah membujuk akhirnya dia menyerah juga dan menyatakan untuk ikut.

Rabu, 18 Mei 2016

Buletin Mantra Edisi Mei 2016, Puisi Anggi Putri

anggi_putri

Pagi-pagi sekali pada tanggal 18 Mei 2016 saya membuka e-mail untuk mengecek sesuatu yang memang perlu saya cek. Namun kenyataan yang saya terima ada e-mail dari KSI yaitu Buletin Mantra yang memebritahukan bahwa karya saya dimuat edisi Mei 2016. Ada dua puisi yang dimuat dalam edisi kali ini yaitu "Masih Adakah Cinta Diantara Kita" dan "Dekapmu"

Minggu, 15 Mei 2016

Berkah Ikut Kuis

Entah ini kali ke berapa saya ikut sebuah kuis. Awalnya saya hanya masuk di fanspage Penerbit KANISIUS. Waktu itu kebetulan ada kuis dalam rangka Hari Kartini. Pertanyaannya cukup menarik dan berbobot. Pertanyaannya apa makna kartini masa kini menurut Anda?

Saya menjawab sepengetahuan saya saja. Tidak memaksa untuk searching ataupun bertanya-tanya kepada beberapa orang. Saya menjawab seenak saya dan semampu saya. Saya memaknai kartini masa kini yaitu kartini yang mampu berpikir masa kini dan bisa memberikan edukasi yang inspiratif dan bisa memunculkan inovasi demi perkembangan generasi bangsa (kurang lebih intinya demikian).

Renggang beberapa minggu saya mengabaikan dan tak pernah menjenguk fanspage itu lagi setelah menjawab pertanyaan kuis. Tepat semalam sesudah buku dari DIVA Press yaitu hadiah berkat review saya dimuat Tribun Jateng datang, saya mendapat email dari orang bernama Vera yang mengaku bagian dari Penerbit KANISIUS dan memberikan pemberitahuan bahwa saya memenangkan kuis serta menanyakan.apakah hadiah sudah sampai atau belum.

Saya terlonjak kaget dan sedikit tak percaya, akhirnya saya menjenguk fanspage Penerbit untuk memastikan. Saya scrol ke bawah untuk mencari postingan yang sudah terpendam. Taraa! Saya mendapatkannya, dan sungguh benar sayalah pemenang kuis tersebut.

Kamis, 12 Mei 2016

Mengantar Jihan Menjadi Juara

Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya awal Mei 2016 yang luar biasa. Awalnya saya sedikit ragu ketika Pak Nur Mukhlis, suami Bu Yaya pemilik rumah baca Daanish Aniq menginbox bahwa tanggal 5 Mei akan ada Ajang Mencari Bakat Yatim se-Kab Jombang. Beliau mengatakan kalau dua orang anak di rumah baca adalah anak yatim dan sudah sewajarnya kita mengikutkan mereka dalam ajang ini. Dan yang membuat saya terkejut untuk kedua kalinya, Pak Mukhlis menyuruh saya mengajari mereka untuk membaca puisi.




Sebenarnya gampang-gampang susah, saya sering sebenarnya membaca puisi, sejak SD sudah ikut lomba baca puisi tingkat kecamatan, membawakan puisi saat perpisahan kelas 6 SD, juga ketika SMP. Ditambah tampil di beberapa acara sastra, seperti pembukaan KPKers Surabaya, di kelas juga sering, di Islamic Book Fair, dan terakhir kemarin ketika bincang-bincang sastra di bumi Bung Karno.

Senin, 02 Mei 2016

Menulis Jadi Berkah

Sejak SMA saya sering ikut kuis atau giveaway di media sosial, di twitter maupun facebook. Awalnya gak pernah menang tapi lambat laun sejalannya waktu akhirnya bisa menang dan mendapatkan buku demi buku. Hal ini saya alami lagi sekarang, namun kali ini sedikit berbeda. Kali ini saya ikut kuis dengan menulis puisi. Entah, puisi selalu menyelamatkan saya dari beberapa event, lomba, maupun giveaway.

Beberapa bulan lalu Bunda Deka Amalia mengadakan diskusi menulis dan menjanjikan hadiah bukunya. Saya antusias dan berusaha mengupas sesuai ilmu pengetahuan yang saya punya. Akhirnya saya menang dan mendapatkan bukunya Bunda Deka.