anggi_putri
Hari ini tulisan saya mengenai City Tour dimuat Harian Surya. Jika ada yang ingin membaca, berikut saya sajikan versi tulisan aslinya. Selamat membaca^^
--------------------------------------------
Hari ini tulisan saya mengenai City Tour dimuat Harian Surya. Jika ada yang ingin membaca, berikut saya sajikan versi tulisan aslinya. Selamat membaca^^
--------------------------------------------
Harian Surya rubrik Citizen Reporter 27 Mei 2016 |
Kegiatan City Tour dimulai pukul
08:00 WIB berkumpul di Ruang Rapat Disbudparta, Gedung Siola yang berada di
Jalan Tunjungan 1-3 lt 2 Surabaya. Jumlah blogger yang diundang yakni 51 orang.
Semua blogger melakukan registrasi ulang dan mendapatkan snack, minum
serta buku catatan kecil yang berisi cuplikan sejarah dari masa revolusi hingga
masa kemerdekaan.
City Tour dipandu oleh seorang guide
bernama Pak Gatot dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia). Acara ini dimulai
pemberangkatan menggunakan bus pukul 09:30 WIB dengan melewati Hotel Majapahit.
Hotel ini dulunya bernama Hotel Yamato yaitu sebuah tempat terjadinya perobekan
bendera triwarna oleh ‘arek-arek Suroboyo’. Selain itu, hotel ini juga menjadi
cikal bakal meletusnya peringatan 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Perjalanan dilanjutkan menuju rumah H.O.S
Tjokroaminoto. Dulunya rumah ini adalah tempat kost. Ada 20 orang yang kost di sini termasuk Ir. Soekarno
yang menempati sebuah kamar di lantai 2. Rumah ini sudah dihibahkan dan menjadi
cagar budaya sejak tahun 1996. Hingga saat ini, rumah ini selalu buka hingga
pukul 21:00 WIB.
Selanjutnya, objek wisata yang paling
berkesan ialah Warung Omah Sejarah (WOS). WOS terletak di Kampung Cagar Budaya
Plampiten RT 04/ RW II. Di dalam perkampungan tersebut terdapat rumah Ahmad
Jaiz yang dulunya adalah penjahit terkenal, biasa menjahit pakaian Belanda.
Hingga dijadikan sebagai intelejen oleh Belanda. Tepat di samping rumah Ahmad
Jaiz adalah rumah Roeslan Abdulgani yang kini dijadikan kunjungan wisata
sekaligus WOS. Rumah tersebut masih sama dari tekstur lantai, perabotan hingga
bentuk rumahnya. Penduduk setempat sengaja tidak merenovasinya agar terlihat
masih alami. WOS sendiri buka hingga pukul 24:00 WIB. Tempat ini sering
dijadikan sebagai berkumpulnya berbagai komunitas karena juga memiliki
fasilitas Wi-fi yang mendukung kegiatan anak muda untuk berselancar di
internet.
Di kampung ini pula ada pahlawan yang
masih hidup. Bahkan kondisinya masih sehat. Pertama, beliau adalah Mbah Syafii,
teman Roeslan Abdulgani. Kini usianya menginjak 80 tahun. Tubuhnya masih sangat
kuat di usianya yang renta. Beliau mengaku kesehatannya didapat dari pola hidup
sehat seperti tidak minum minuman dingin, kopi, merokok dan tidur yang cukup.
Mbah Syafii adalah sosok pahlawan yang semangatnya hingga saat ini masih
berkobar dibandingkan generasi muda jaman sekarang. Beliau memberikan wejangan
agar kaum muda mampu melanjutkan cita-cita bangsa.
Kedua, sosok pahlawan yang masih
hidup yaitu Mbah Kariman, beliau adalah ajudan dari Ir. Soekarno. Kini usia
beliau menginjak 90 tahun. Meski untuk berjalan menggunakan teken (tongkat), Mbah
Kariman mengaku masih rutin melakukan senam di lapangan bersama Mbah Syafii
setiap tiga kali seminggu. Di usianya yang melebihi setengah abad itu, Mbah
Kariman masih berinovasi membuat sebuah kegiatan di desanya, yaitu kegiatan
bersepeda tiap pagi dan senam rutin untuk orang-orang yang lanjut usia.
"Tua bukan berarti harus tidur di kasur dan tak melakukan apa-apa,"
papar Mbah Kariman saat para blogger mendengar wejangan darinya.
Perjalanan City Tour yang
terakhir adalah di Museum kanker. Di sana para blogger diajak mengenal gejala
dan betapa mengenaskan setiap menit selalu ada perempuan di luaran sana yang
mati akibat kanker. Dalam museum ini terdapat alat penghitung digital yang
berasal dari pusat WHO yang menghitung angka kematian perempuan akibat kanker.
Alat ini berfungsi dan update tiap detik. Saat para blogger pulang dari sana
angka kematian perempuan akibat kanker sudah mencapai 53.816 orang di tahun
2016.
Kegiatan City Tour berakhir
pukul 14:30 WIB. "Heroic Track Chapter Surabaya adalah "puzzle"
yang kami rangkai sebagai wujud dedikasi putra daerah membangun bangsa.
Diharapkan menjadi magnet utama mengalirnya kunjungan wisatawan di waktu-waktu
mendatang," kata Pak Gatot, ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia dan guide
City Tour kali ini.
senang sekali ya mbak, bisa diajak berkeliling untuk mengenal lebih dekat lagi peninggalan sejarah indonesia.
BalasHapusjadi mupeng ikut hal2 yg demikian dg para blogger lain hhheee
nice artikel
Iya mba Rohmah yang gratis memang enak dari dulu hehe, apalagi ke tempat yang kita belum tahu.
Hapusanggiputri.com