Rabu, 23 Maret 2016

Selasa, 15 Maret 2016

8 CARA MEMPERBAIKI TULISAN


1. Ambil beberapa referensi buku
a. Sulit mencari kata-kata yang tepat untuk rencana tulisan, itu hal yang lumrah. Anda perlu bantuan kamus, misalnya kamus bahasa Indonesia. Disana akan ditemukan beberapa kata yang sejenis / sinonim kata. Anda dapat mengambil salah satu kata yang tepat sehingga naskah lebih pas peletakannya dan enak dibaca.
b. Cari informasi dari seorang ahli yang berkompeten dengan tema yang Anda tulis untuk memperluas cakrawala perbendaharaan kata-kata.
c. Gunakan ensiklopedi, yaitu kamus yang memuat semua atau sebagian dari pengetahuan/ilmu tertentu.
d. Gunakan kamus populer

Minggu, 06 Maret 2016

Rabu, 02 Maret 2016

Terbitnya Majalah MOZAIK Edisi I/Th I/Februari 2016: Pengalaman menjadi Pemimpin Redaksi

Sudah sejak dulu Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia UWKS belum menemukan wadah yang pas untuk menuangkan inspirasi, ide serta gagasannya. Dan barulah di tahun ini ketika saya menjadi Wakil Ketua HMJ hal ini bisa diwujudkan bersama.
Majalah ini adalah gagasan dari dosen saya Drs. Kaswadi, M.Hum dan saya sebagai Pemimpin Redaksi. 

Tak Ada yang Sia-Sia




Beberapa hari lalu ada yang berbincang dengan saya melalui akun facebook. Saya mengatakan bahwa buku-buku saya terbit di Penerbit Indie, dan hanya sebagian kecil yang masuk ke toko-toko buku. Ia sepertinya menyesal dengan gerakan saya dan mengatakan, "Sayang banget ya"

Saya menjawab dengan tegas, "Saya tak pernah merasa semua yang sudah saya perjuangan adalah hal yang sia-sia. Saya pun tak menyayangkan kalau buku saya terbit di Indie. Toh, mereka adalah anak-anak kandung saya yang melalui proses pengandungan yang panjang. Apakah yang dikhawatirkan itu pembaca? Ah, saya sudah mengaturnya. Saya sudah menyebar mereka ke beberapa perpustakaan dan rumah baca di daerah-daerah.

Tak ada yang sia-sia. Sekali lagi, tak ada yang sia-sia. Meski karyamu itu hanya satu puisi, misalnya. Kamu sudah luar biasa bisa melahirkannya. Dimanakah tempat yang tepat untuknya? Ia yang akan menentukan tempat yang cocok untuknya.

Misalnya saja, jika kamu mengirimkannya ke sebuah lomba penulisan di salah satu penerbit. Lalu naskahmu itu dinyatakan tidak lolos, maka jangan menyerah. Kamu bisa merevisinya dan mengirimkannya ke tempat lain, koran misalnya. Jika naskahmu diterima dan dimuat maka di sanalah tempat yang tepat untuk anak yang sudah kamu lahirkan itu.

Sesungguhnya saya ibu kandung dari sajak-sajak dan cerpen yang lahir. Kalimat ini juga sudah saya cantumkan dalam kumpulan puisi "Kitab Puisi Angin Kembara" yang lahir di awal tahun 2015 kemarin.

Dalam menyongsong tahun 2016 ini akan lahir "Lakuna" sebuah kumpulan puisi yang merupakan bagian yang hilang dari diri saya. Dan akan terpotong serpihannya dalam "Lakuna" dan mozaik sajak lainnya.

Tak ada hal untuk menganggap sia-sia sebuah karya, tapi yang harus kita lakukan yaitu terus berkarya dan mengasah kemampuan menulis yang kita miliki. Sejauh apapun kamu melangkah pasti ada titik kamu merasa puas dan bangga terhadap hasil yang kamu capai. Kuncinya, kamu tak menyerah dan terus konsisten dalam menggeluti dunia kepenulisan.


Keep writing!
Salam kreatif!
Jangan berhenti menulis, yaa ^^


Baca karya saya berjudul Just Deal With It! di novel.id

Betapapun Gerimis




















betapapun gerimis berlari
menggerus payah hati
yang menunggu hari surut
dari airmata dan darah
mengalir ke muara kasih;
Kekasih


kita hampir sampai puncak
airmata bianglala
yang sepersekian detik
menetes di atas sajadah

Aku ingin selalu terbalut rindu yang membeku
diantara ruang tempat kita mendulang masa
bicara soal rumah dan ranah bersemayam
celoteh kanak-kanak
saat senja menggoyangkan kursi di pelataran
: tanpa jeda, tanpa jarak


gerhana malam ini seolah candu bulat pada relung jiwaku. sedang temaram langit hunjami sepi ketika kupandang jauh ke arah timur; kupinang namamu dalam sunyi. tungku pertemuan rupanya masih terasa panas dan belum padam sama sekali. bahkan wirasa rindu menari gemulai di puncak ubun-ubun; ritual mukim hati


Payah hati, 2 Maret 2016

MENCARI MUARA KASIH DALAM PUISI DIMAS ARIKA MIHARDJA (DAM)

JEJAK ITU, KEKASIH ….

jejak itu, kekasih
membekas di dada dan nyanyiannya menggema
menggemaskan!

pernah kutangkap dan kutangkup gelinjangnya,
luput dan larut dalam kopi hitam langit malam

jejak rindu itu berenang di secangkir kopi,
melambai-lambaikan tangan kasmaran
kupandangi saja, kurenangi kedalamannya

wangi kopi yang mengombakkan jejak rindu
dan aku turut merenangi waktu hingga subuh melepuh
dan mengaduh—mengadu kepada-Mu

jejak rindu itu masih lekat
di dinding hati, semakin berdegup
saat merinding menyebut nama-Mu
Kekasih

Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Oktober 2014