anggi_putri
Setiap remaja pasti mendambakan
bahagia di usia muda. Tahukah kamu, seperti apa yang disebut bahagia? Apakah
harus kaya raya, punya banyak tanah, gebetan di mana-mana? Oh, no ... itu hal yang sifatnya relatif guys.
Tanpa harus mengeluarkan uang untuk shoping, pergi ke luar negeri, makan di restaurant mewah, atau nge-date di tempat paling romantis di
dunia, kamu bisa merasakan bahagia. Come
on! Sebagai anak muda tentu saja bakat serta semangat yang masih fresh harus dimanfaatkan. Buat apa usia
muda jika akhirnya sia-sia. Tentu tidak
rela, bukan?
Nah, sebenarnya ada sisi kehidupan
yang belum kamu gali saat ini. Dan di sisi itulah kamu akan menemukan arti usia
muda sekaligus arti sebuah kehidupan remaja. Jangan berpikir bahwa usia muda
hanya untuk berfoya-foya, habisin uang orang tua, atau malah hank out sama teman-teman yang belum
jelas manfaatnya. Semuanya hanya semu belaka. Kebahagiaan sementara. Sepeti
angin yang numpang lewat.
Seperti apakah bahagia di usia muda
yang penuh manfaat? Kali ini kita akan bahas sampai tuntas. So, simak ulasan di bawah ini, ya ....
Pasti kalian semua punya hobbi dong.
Apalagi bakat, hal ini pasti nggak akan
ketinggalan deh. Nah, kamu bisa memanfaatkan
hobbi dan bakat kamu untuk berbagi. Istilahnya mengamalkan ilmu yang kalian
punya. Untuk manfaat lain akan menguntit di belakangnya. Pengintai, kali? Hmm
...
Misalnya, yang suka nulis bisa
menyalurkan bakatnya tersebut dengan cara membuat kegiatan menarik. Bisa
membuat komunitas kepenulisan, ngadain
lomba nulis se-kota tempat tinggal kalian, atau bisa juga membuka kelas online
kepenulisan. Tanpa pergi jauh-jauh kalian bisa menularkan ilmu kalian kepada
orang lain, selain itu bisa juga digunakan sebagai bisnis dengan menjadikan
kelas tersebut sebagai kursus. Kece,
nggak? Pastinya kece banget dong.
Bisa punya penghasilan sendiri sekaligus ilmu yang kalian punya akan
bermanfaat. Okey, Next.
Para scouters, atau biasa mengikuti kegiatan kepanduan Kepramukaan bisa
menularkan ilmunya dengan cara membina adik-adik SD, atau SMP. Selain
menyalurkan ilmu, bermain bersama anak-anak kecil bisa menghilangkan stress lho. Nggak percaya? Ketika otak kita sudah
menemui titik kejenuhan, emosi kita akan naik turun. Secara tidak sadar, kita
bisa saja melampiaskan emosi tersebut kepada orang lain (orang tak bersalah).
Waduh, salah sasaran tuh! Bahaya, guys.
Keceriaan alami pada diri anak-anak akan memengaruhi emosi tanpa kita sadari.
Sehingga kita turut merasa bahagia. Wah ... asik, kan? Penularan bahagia.
Bagaimana kalau punya hobbi mancing?
Apakah harus ajak semua temen pergi ke empang untuk mancing? Wah, jadi mancing
massal dong. Tentu ada cara lain dalam
memanfaatkan hobbi tersebut. Nggak
harus mancing massal kok guys. Coba
kalian hitung-hitung, berapa banyak uang yang kalian keluarkan buat mancing?
Tentu tak sedikit kocek yang dirogoh,
bukan? Jika suka mancing pastinya suka dengan yang namanya ikan. Kalau bukan
ikan, apa yang dipancing? Uang? Atau emas? Terlalu mustahil. Nah, kalian bisa
membudiyakan ikan. Beli saja bibit ikan yang dijual di beberapa penjual bibit
ikan. Hanya dengan waktu dua sampai tiga bulan kalian akan mendapatkan ikan
seberat satu sampai dua kilogram. Apa untungnya buat kalian? Tentu saja untung
besar. Kalian sudah tidak lagi memancing di tempat lain atau susah payah pergi
ke luar kota hanya untuk mencari ikan, hmm ... hal ini bisa kalian buat bisnis
juga lho, jual saja ikan-ikan hasil budidaya. Jadi pebisnis muda adalah hal
yang luar biasa.
Bagi kaum hawa memasak adalah hal
wajib yang harus dikuasai. Terkadang, memasak juga dijadikan sebuah hobbi.
Banyak yang ingin menjadi chef di usia mudanya. Hal ini patut diacungin
jempol. Bagaimana memanfaatkan hobi memasak? Gampang kok. Karena sebentar lagi
bulan Ramadhan, wah ... tepat sekali moment-nya.
Kamu bisa menunjukkan pada seluruh anggota keluargamu, bahkan semua orang bahwa
kamu jago masak dan tentunya hasil masakan kamu enak tiada duanya. Bagaimana caranya?
Kamu tinggal masak saat buka puasa untuk keluargamu. Masak yang menurut kamu
hasilnya akan enak dan menarik hati orang tua, adik, kakak, nenek, dan kakekmu.
Setelah itu, kamu bisa coba berbagi santapan berbuka untuk kaum duafa, atau
tetangga sekirtar tempat tinggalmu. Wah, singkat waktu pasti dikenal sebagai chef muda. Lalu buka saja resto
kecil-kecilan. Di waktu senggang kamu, kamu bisa berbisnis yang menghasilkan
banyak uang. Menarik, bukan?
Terkadang para remaja menanggap
kehidupan usia muda hanya disibukkan untuk belajar, belajar, dan belajar. Dan
di sisi lain muncul anggapan bahwa usia muda untuk seneng-seneng dengan tanda
kutip hambur-hambur uang sama teman-teman. Orang tua bangkrut, tak ada uang
muka pun cemberut. Widih ... serem juga. Lebih serem dari novel-novel horor
yang pernah kubaca.
Mulai sekarang, kamu – kamu yang
masih bengong mikirin ketidakjelasan waktu yang dibuang percuma bisa coba
tips-tips yang diulas di sini. Bahagia itu yang menentukan diri kita sendiri.
Cara kita mengolah waktu bisa berdampak pada indah tidaknya masa depan kita
lho. Ingat! Bahagia yang bermanfaat sebenarnya ada di dekat kita, di sekeliling
kita, tinggal bagaimana kita bisa memungutinya dan mengolahnya menjadi sesuatu
yang berharga. Sampah aja bisa menjadi benda yang bernilai guna, kenapa waktu
enggak?
***
0 komentar :
Posting Komentar