Tiadakah Kau segan?
Membantumu untuk terus bernapas
Akarku mencengkeram tanah agar tiada apa yang musnah
Tiadakkah kau segan semua itu wahai insan?
Diri ini tetap pilu, basah bersama manik-manik hujan
Kenangkanlah sejenis jasadku, jangan kau enggan
Aku hanya kau pandang sebagai semak yang tiada gunanya
Biarlah beku kedinginan di bawah cahaya rembulan
Menahan kepedihan dalam lindap malam
Maka aku pun pergi menatap wajah-wajah orang berjuta
Wajah legam yang menagis dalam kepiluan
Wajah kerumunan yang kehilangan sanak saudaranya
mengadu pada semesta yang enggan memandangnya
Wajah yang tiba-tiba menjerit melengking
merintih dan mengucap
Etalase pedih di kaki-kaki bukit
yang sekadar mencecap saripati kehidupan
Aku kalah ...
Aku kalah pada siapakah ini?
Jombang, 4 Juli 2014
0 komentar :
Posting Komentar