anggi_putri
Saya menginap di rumah Mbak Anisa hingga hari Minggu. Saya diajak ke Kanjuruhan. Iya, Stadion Kanjuruhan tempat biasanya diadakan pertandingan sepak bola. Awalnya saya kira itu hanya stadion biasa, tapi ternyata ketika pagi hari area stadion digunakan untuk olahraga dan banyak penjual di sepanjang jalan. Bahkan konon katanya harga di sana lebih murah dari harga pasar. Akhirnya saya membuktikannya dengan membeli buku. Dengan uang Rp 50.000,- saya mendapatkan 3 buku seharga Rp 10.000,- dan Rp 20.000,-. Murah, bukan?
Sabtu (4/6/16) saya pergi ke Malang tepatnya ke Kepanjen untuk menjenguk debay ae alias anaknya Mbak AnisaAe. Saya berangkat naik kereta pukul 12:18 dan sialnya kereta Dhoho memakai jalur memutar sehingga saya sampai di Kepanjen pukul 19:17 WIB. Bayangkan, lebih dari 6 jam di dalam kereta. Tapi, hal ini cukup sebagai pelajaran kalau beli tiket kereta lain kali.
Pulangnya pun saya terpaksa naik bus dengan oper kendaraan umum empat kali dari Kepanjen ke Surabaya. Bahkan bus kota terakhir turun depan Terminal Joyoboyo sehingga saya harus jalan ke stasiun Wonokromo karena motor ada di sana. Saya sampai di Surabaya pukul 19:00 WIB ketika kota sudah mulai dihiasi lampu kota.
![]() |
Depan Stadion Kanjuruhan |
Saya menginap di rumah Mbak Anisa hingga hari Minggu. Saya diajak ke Kanjuruhan. Iya, Stadion Kanjuruhan tempat biasanya diadakan pertandingan sepak bola. Awalnya saya kira itu hanya stadion biasa, tapi ternyata ketika pagi hari area stadion digunakan untuk olahraga dan banyak penjual di sepanjang jalan. Bahkan konon katanya harga di sana lebih murah dari harga pasar. Akhirnya saya membuktikannya dengan membeli buku. Dengan uang Rp 50.000,- saya mendapatkan 3 buku seharga Rp 10.000,- dan Rp 20.000,-. Murah, bukan?
Di sana juga banyak terdapat penjual pakaian, sepatu, ada juga permainan anak-anak seperti mandi bola, becak goes, mancing ikan dengan hadiah balon, gelembung air atau mainan anak lainnya. Selain kaum muda yang kesana juga keluarga yang sengaja mengajak balita masing-masing.
![]() |
Permainan Kolam Pancing untuk Anak |
Setelah dari Kanjuruhan, saya pergi ke sebuah wahana wisata yang baru dibuka di daerah Kepanjen, Malang yaitu Kampung Jeruk. Dari namanya sudah dapat diketahui bahwa di wisata ini terdapat banyak jeruk. Kampung Jeruk baru dibuka tanggal 29 April 2016. Sebagai wahana wisata baru, wajar saja masih banyak hal yang harus dilengkapi. Kampung Jeruk tak hanya menyajikan kebun jeruk, tetapi juga terdapat area lesehan ikan bakar, kolam pancing dan ke depannya akan dibuka outbond serta green house atau wahana edukatif berupa perkebunan holtikultura dan tanaman organik. Di lantai 2 tepatnya di atas ikan bakar terdapat ruang meeting room yang muat hingga 50 orang. Ruangan ini bisa disewa hanya dengan menghubungi pihak Kampung Jeruk untuk booked. Namun beberapa bulan ke depannya dikenakan tarif 100-200 ribu per acara dengan durasi waktu sekitar 4-5 jam.
Kebun Jeruk ini memiliki 2000 tanaman jeruk dengan rentang usia tanaman 9 tahun. Menurut pemiliknya, meski tidak musim jeruk wahana Kampung Jeruk tetap akan buka karena kebun jeruk ini sengaja dibudidayakan sehingga akan selalu berbuah meski bukan musimnya.
Kolam pancing sendiri menyajikan tiga jenis ikan yaitu mujair, gurame dan tombro. Harga ikan per kg dipatok sekitar 45 ribu untuk gurame, 35 ribu untuk tombro dan 25 ribu untuk mujair. Jika ingin dibakar dikenakan biaya tambahan untuk membakar 15 ribu, untuk nasi dipatok harga 5 ribu. Di sini juga menyediakan tikar dan capil tani yang sengaja digratiskan untuk para pengunjung.
![]() |
Area Kolam Pancing |
Pengunjung dapat makan jeruk sepuasnya dan memetiknya sendiri. Harga masuk wahana ini cukup terjangkau yaitu Rp 15.000,- per orang. Jika ingin membawa pulang jeruk sebagai oleh-oleh Anda hanya perlu membayar Rp 15.000,- per kilogram. Kampung Jeruk buka setiap hari dan juga weekend mulai pukul 08:00-17:00 WIB. Sedangkan kolam pancing buka pukul 08:00-24:00 WIB.
Sebagai inovasi ke depannya, Kampung Jeruk akan menyediakan area paving untuk kenyamanan keluarga menikmati kebun jeruk sembari menggelar tikar di bawah pohon jeruk.
Anda tertarik berkunjung kesini? Datang saja ke Kampung Jeruk, Kepanjen-Malang.
Waaah aku melewatkan tempat2 ini pas ke Malang ðŸ˜ðŸ˜
BalasHapusyang Kampung Jeruk baru buka April kemarin memang
HapusWahh... ketemu dedeAe ya....
BalasHapusBelum pernah ke malang euy
sesekali ke Malang Mas :)
Hapuswisatanya menarik untuk dikunjung tuh mbak...
BalasHapuspngen bisa ke Malang lagi..
iya Mba ke Malang hehe
HapusPengen ikutaaann :( btw, kok bisa selama itu naik kereta ke malang? Perjalanannya kayak ke Jogja aja :D
BalasHapusNggi, kalau bisa komentar blog pakai name/url ya :*
Pean nggak bilang kalau mau kesana juga. Iya yang beliin tiket masih amatir, xixi.
HapusOke, makasih mbak sarannya :)
Dulu waktu kuliah seeing ke kepanjen, Sekarang nggak pernah.
BalasHapusPaling suka sama tempat kayak gini, bisa metik Buah sesukanya
Bukunya itu loh, murmer bgt...
BalasHapusIya, apalagi kalau Mbak Anisa yang beli katanya bisa setengah harga dari itu -,-
HapusHaloo salam kenal mba Anggi, semoga kesampaian sampai Kepanjen yaaa..
BalasHapussalam kenal... iya amin
HapusKepanjen tu sebenarnya kyk kabupaten gtu ya Mbak Anggi? Kyk Batu dll?
BalasHapusWah stadionnya rame ya :D
keluargahamsa.com
iya Kabupaten Malang, bukan Malang Kota. Iya, ruame stadionnya.
HapusWiiiyy...mau juga nih wisata ke kampung jeruk, asyik ya sambil metik jeruk dan menikmati suasana di sana.
BalasHapusiya, Mba bisa makan jeruk sepuasnya
HapusMakasih udah mampir lho. :)
BalasHapussama-sama
HapusMakasih udah mampir lho. :)
BalasHapussama-sama
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusiya baru, yuk kesini
HapusAq kemarin kesana. Jeruknya Ok tapi tempatnya kurang sipppp... Semoga dibenahi
BalasHapusiya mungkin karena masih tempat wisata baru jadi belum begitu bagus dan memadai fasilitasnya
Hapus