Ketahui Cara Atasi Kerugian Bekerja di
Rumah —Mengapa tidak? Banyak waktu yang dapat
dihemat dengan bekerja di rumah. Keluhan "tua di jalan" sering kita
dengar karena harus mengalami berjam-jam berada di jalan akibat macet. Apalagi
bagi warga perkotaan. Dalam kondisi normal, rata-rata sebanyak 3-4 jam sehari terbuang
begitu saja di jalan untuk menuju ke kantor atau pulang dari kantor. Belum juga
kalau ada banjir, demo, pertandingan sepak bola, atau peristiwa
lainnya yang membuat perjalanan semakin lama.
sumber www.behance.net |
Akibatnya, sesampai di rumah, badan
terasa lelah untuk melakukan aktivitas lain bahkan waktu untuk bermain dan
mengobrol dengan keluarga berkurang. Hal ini tentu tidak akan dialami jika Anda
bisa bekerja di rumah. Bagaimana agar bekerja di rumah menjadi efektif?
Selain banyak keuntungan, ada juga
beberapa kerugian yang mungkin akan Anda dihadapi saat bekerja di rumah. Agar
bekerja di rumah menjadi lebih efektif, Anda perlu mengatasi hal-hal yang dapat
mengganggu atau yang akan mengurangi kinerja Anda. Beberapa cara atasi kerugian
saat bekerja di rumah antara lain:
Kerugian Bekerja di Rumah
Kuper (Kurang Pergaulan)
Bekerja di rumah membuat Anda lebih
sedikit bertemu orang. Tentu saja kelanjutannya yaitu komunikasi paling sering
dilakukan melalui Internet seperti email, sosial media seperti
Facebook atau Twitter, komunikasi melalui telepon atau short message seperti
SMS, Line, Email, BlackBerry Messenger, WhatsApp, dan lainnya.
Agar tidak menjadi kuper, Anda dapat
merencanakan untuk bertemu dan bersosialisasi dengan orang minimal 2 kali dalam
seminggu. Orang atau kelompok orang yang Anda temui sebaiknya bukan orang dan
kelompok yang sama agar wawasan Anda bertambah. Gunakan cara lembur beberapa
hari agar bisa menyediakan waktu untuk keluar rumah.
Sulit Fokus
Waktu untuk bekerja sebaiknya tidak tertumpuk
oleh hal lain agar Anda tidak kehilangan fokus yang dapat menyebabkan tujuan
Anda gagal tercapai. Apalagi jika bekerja di rumah, Anda dapat kehilangan fokus
karena "gangguan" dari orang-orang yang Anda kasihi. Misalnya, anak
yang ingin mengajak bermain atau pasangan hidup yang mengajak mengobrol
sebentar. Hal penyimpang ini memang sulit untuk dihindari.
Solusi Bekerja di Rumah
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat
membicarakan dan memberi pengertian kepada anggota keluarga lainnya yang
tinggal serumah agar tidak mengganggu Anda saat sedang bekerja. Misalnya, ketika
Anda berada di ruang kerja, jangan mengganggu kecuali ada hal yang mendesak. Ketika
Anda keluar ruangan barulah waktu bekerja dapat dianggap selesai.
Alternatif lainnya yaitu dengan membuat
ruang kerja terpisah dari ruangan di rumah yang menjadi pusat kegiatan
keluarga. Anda bisa membuat ruang kerja di lantai atas atau membuat pavilion
tersendiri.
Bekerja di rumah juga butuh kedisiplinan
dari diri Anda sendiri agar tidak mudah merasa bosan, lelah atau bersantai.
Mungkin Anda dapat memegang prinsip sendiri, bahwa Anda membutuhkan sedikit
waktu untuk menyegarkan pikiran dengan sedikit bermain dengan orang lain.
Namun, jangan lupa untuk tetap ingat agar tidak sampai ‘kebablasan’ yang hanya dapat
mengakibatkan perkerjaan itu tidak selesai.
mantap mbak infonya
BalasHapusntar ane kasih tau orang tua ane postingan mbak ne biar orang tua ane ngerti mbak..
sip..
HapusMantap gan..
BalasHapusmakasih
HapusKuper itu gan yg bikin inlfeel
BalasHapusiya memang, meski sibuk harus bergaul walau sebentar
HapusIyaa, tapi selain kerugiaan dan ada juga kelebihannya.. tergantung kita memanajemennya
BalasHapusiya bergantung diri masing-masing
Hapuspernah dulu coba kerja dirumah, ujung2nya bosen. hehehhe
BalasHapustapi semua kembali ke personal masing2, kerja dimana aja sama aja
iya benar
HapusKita memang harus pilih" pekerjaan.
BalasHapusiya sesuai keinginan dan kebutuhan
HapusKerja di rumah tapi sesekali kluar rumah. Karena saya sudah punya anak, lebih efektif kalau ada jam tertentu yg fokus pekerjaan, misal 3-4jam saya keluar rumah, cari tempat berwifi untuk menyelesaikan semua to do list yg butuh konsentrasi. Setelah itu kembali ke rumah sudah bisa main sama anak2&tinggal mengerjakan pekerjaan lain yg bisa disambi&tdk mendesak, shg bisa menunggu anak tidur:)
BalasHapusiya mbak, terima kasih sharingnya. kerja memang penting namun bersosialisasi juga sama pentingnya.
Hapustergantung orang,klo bisa bekerja dengan interaksi via telpon atau internet juga gak bakalan kuper apalagi tidak tau dunia luar.
BalasHapusyup benar sekali
HapusKalo bisa atur waktu mah ga bakal rugi :D
BalasHapussipp
Hapuskepikiran juga untuk kerja di rumah, tapi masih ragu juga.
BalasHapusbimbang
dipkirkan matang dulu gan
Hapusmemang semua ada untung ruginya, kalo bekerja dirumah kita sulit dapat koneksi tapi untungnya kita nggak harus cape buat berangkat ke kantor dan gak harus takut untuk telat juga . Hehe
BalasHapusiya benar mas.
Hapussolusi yang bermanfaat, dicoba dulu kerja dirumah
BalasHapuskalau ada kesempatan kerja di rumah bolehlah dicoba
Hapuswahhh....makasih info nya
BalasHapusiya, sama-sama
HapusNah iya kalau kerja di rumah sebaiknya punya ruang kerja juga, jadi biar berasa aura kerjanya
BalasHapusiya Mbak biar di rumah terasa kerja seperti yang kerja di kantor ya, hehe
Hapussetiap kerjaan selalu ada pressurenya tersendiri, kerja dari rumah seringnya di nyinyirin tetangga soalnya ga pernah keliatan berangkat kerja tapi duit ada, ujung ujungnya dikira Ngepet wkwkwwk
BalasHapusmysistermonsterdisaster.blogspot.co.id
wkwkwk betul banget itu sering kali terjadi sama pekerja freelance. Pasti negative nya disangka ngepet. Thanks mba udah mengunjungi blogku.
Hapus