Jumat, 10 Februari 2017

Ketahui Cara Atasi Kerugian Bekerja di Rumah

Ketahui Cara Atasi Kerugian Bekerja di Rumah Mengapa tidak? Banyak waktu yang dapat dihemat dengan bekerja di rumah. Keluhan "tua di jalan" sering kita dengar karena harus mengalami berjam-jam berada di jalan akibat macet. Apalagi bagi warga perkotaan. Dalam kondisi normal, rata-rata sebanyak 3-4 jam sehari terbuang begitu saja di jalan untuk menuju ke kantor atau pulang dari kantor. Belum juga kalau ada banjir, demo, pertandingan sepak bola, atau peristiwa lainnya yang membuat perjalanan semakin lama.

sumber www.behance.net

Akibatnya, sesampai di rumah, badan terasa lelah untuk melakukan aktivitas lain bahkan waktu untuk bermain dan mengobrol dengan keluarga berkurang. Hal ini tentu tidak akan dialami jika Anda bisa bekerja di rumah. Bagaimana agar bekerja di rumah menjadi efektif?

Selain banyak keuntungan, ada juga beberapa kerugian yang mungkin akan Anda dihadapi saat bekerja di rumah. Agar bekerja di rumah menjadi lebih efektif, Anda perlu mengatasi hal-hal yang dapat mengganggu atau yang akan mengurangi kinerja Anda. Beberapa cara atasi kerugian saat bekerja di rumah antara lain:

Kerugian Bekerja di Rumah

Kuper (Kurang Pergaulan)
Bekerja di rumah membuat Anda lebih sedikit bertemu orang. Tentu saja kelanjutannya yaitu komunikasi paling sering dilakukan melalui Internet seperti email, sosial media seperti Facebook atau Twitter, komunikasi melalui telepon atau short message seperti SMS, Line, Email, BlackBerry Messenger, WhatsApp, dan lainnya.

Agar tidak menjadi kuper, Anda dapat merencanakan untuk bertemu dan bersosialisasi dengan orang minimal 2 kali dalam seminggu. Orang atau kelompok orang yang Anda temui sebaiknya bukan orang dan kelompok yang sama agar wawasan Anda bertambah. Gunakan cara lembur beberapa hari agar bisa menyediakan waktu untuk keluar rumah.

Sulit Fokus
Waktu untuk bekerja sebaiknya tidak tertumpuk oleh hal lain agar Anda tidak kehilangan fokus yang dapat menyebabkan tujuan Anda gagal tercapai. Apalagi jika bekerja di rumah, Anda dapat kehilangan fokus karena "gangguan" dari orang-orang yang Anda kasihi. Misalnya, anak yang ingin mengajak bermain atau pasangan hidup yang mengajak mengobrol sebentar. Hal penyimpang ini memang sulit untuk dihindari.

Solusi Bekerja di Rumah
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat membicarakan dan memberi pengertian kepada anggota keluarga lainnya yang tinggal serumah agar tidak mengganggu Anda saat sedang bekerja. Misalnya, ketika Anda berada di ruang kerja, jangan mengganggu kecuali ada hal yang mendesak. Ketika Anda keluar ruangan barulah waktu bekerja dapat dianggap selesai.

Alternatif lainnya yaitu dengan membuat ruang kerja terpisah dari ruangan di rumah yang menjadi pusat kegiatan keluarga. Anda bisa membuat ruang kerja di lantai atas atau membuat pavilion tersendiri.

Bekerja di rumah juga butuh kedisiplinan dari diri Anda sendiri agar tidak mudah merasa bosan, lelah atau bersantai. Mungkin Anda dapat memegang prinsip sendiri, bahwa Anda membutuhkan sedikit waktu untuk menyegarkan pikiran dengan sedikit bermain dengan orang lain. Namun, jangan lupa untuk tetap ingat agar tidak sampai ‘kebablasan’ yang hanya dapat mengakibatkan perkerjaan itu tidak selesai.


30 komentar :

  1. mantap mbak infonya
    ntar ane kasih tau orang tua ane postingan mbak ne biar orang tua ane ngerti mbak..

    BalasHapus
  2. Kuper itu gan yg bikin inlfeel

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang, meski sibuk harus bergaul walau sebentar

      Hapus
  3. Iyaa, tapi selain kerugiaan dan ada juga kelebihannya.. tergantung kita memanajemennya

    BalasHapus
  4. pernah dulu coba kerja dirumah, ujung2nya bosen. hehehhe
    tapi semua kembali ke personal masing2, kerja dimana aja sama aja

    BalasHapus
  5. Kerja di rumah tapi sesekali kluar rumah. Karena saya sudah punya anak, lebih efektif kalau ada jam tertentu yg fokus pekerjaan, misal 3-4jam saya keluar rumah, cari tempat berwifi untuk menyelesaikan semua to do list yg butuh konsentrasi. Setelah itu kembali ke rumah sudah bisa main sama anak2&tinggal mengerjakan pekerjaan lain yg bisa disambi&tdk mendesak, shg bisa menunggu anak tidur:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, terima kasih sharingnya. kerja memang penting namun bersosialisasi juga sama pentingnya.

      Hapus
  6. tergantung orang,klo bisa bekerja dengan interaksi via telpon atau internet juga gak bakalan kuper apalagi tidak tau dunia luar.

    BalasHapus
  7. Kalo bisa atur waktu mah ga bakal rugi :D

    BalasHapus
  8. kepikiran juga untuk kerja di rumah, tapi masih ragu juga.
    bimbang

    BalasHapus
  9. memang semua ada untung ruginya, kalo bekerja dirumah kita sulit dapat koneksi tapi untungnya kita nggak harus cape buat berangkat ke kantor dan gak harus takut untuk telat juga . Hehe

    BalasHapus
  10. solusi yang bermanfaat, dicoba dulu kerja dirumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau ada kesempatan kerja di rumah bolehlah dicoba

      Hapus
  11. Nah iya kalau kerja di rumah sebaiknya punya ruang kerja juga, jadi biar berasa aura kerjanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mbak biar di rumah terasa kerja seperti yang kerja di kantor ya, hehe

      Hapus
  12. setiap kerjaan selalu ada pressurenya tersendiri, kerja dari rumah seringnya di nyinyirin tetangga soalnya ga pernah keliatan berangkat kerja tapi duit ada, ujung ujungnya dikira Ngepet wkwkwwk

    mysistermonsterdisaster.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk betul banget itu sering kali terjadi sama pekerja freelance. Pasti negative nya disangka ngepet. Thanks mba udah mengunjungi blogku.

      Hapus