Irwan Bajang, Editor & CEO Indie Book Corner/foto: Instagram @irwanbajang |
Penuh energi, kreatif, dan visioner. Kira-kira begitu yang saya tangkap dari sosok Irwan Bajang meski sekadar lewat dunia maya. Saya salah satu followers dari kelas literasi yang diadakan IBC (Indie Book Corner), penerbit yang didirikan pria yang biasa dipanggil Bajang.
Teman-teman jika bergelut di dunia literasi, tentu tidak asing dengan sosok Irwan Bajang ini. Seorang editor dan CEO IBC ini termasuk salah satu penerima Penghargaan SATU Indonesia Awards 2014. Bagaimana kisahnya sampai bisa menjadi pemenang yang begitu menginspirasi?
Sekilas Tentang Irwan Bajang dan Kiprahnya di Dunia Kepenulisan
Irwan Bajang tularkan virus menulis ke anaknya/foto: Instagram @irwanbajang |
Dengan hanya bekal pengalaman dan suka duka di dunia penulisan, Irwan berhasil mendirikan sebuah penerbitan independen yang dinamakan Indie Book Corner (IBC). Pemuda kelahiran 22 Februari 1987 di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat itu kini berdomisili di Sleman, Yogyakarta. Di sinilah ia menjadi pegiat seni sastra dengan kepedulian tinggi terhadap tingkat penulisan di kalangan generasi muda.
Irwan menyukai dunia sastra sejak SMA dan mengambil jurusan bahasa, sehingga ia bisa bertemu dengan banyak seniman sastra seperti Chairil Anwar, WS Rendra, dan Ernest Hemingway. Irwan melanjutkan studinya di Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, bahkan semakin mendalami berbagai kegiatan sastra.
Ia juga terlibat dalam media berita kampus independen. Pada tahun 2011, ia bersama beberapa rekannya mendirikan fasilitas menulis bernama Sekolah Mandiri. Ia mengajar siswa sekolah menengah, mahasiswa, dan berbagai komunitas tentang seluk beluk dunia menulis dan penerbitan.
Semua itu ia lakukan secara cuma-cuma demi memperkenalkan dan melestarikan seni sastra Indonesia kepada generasi muda. Usai melewati berbagai pengalaman dan suka duka dalam dunia tulis menulis, Irwan pun mendirikan penerbitan independen bernama Indie Book Corner (IBC). Ia percaya bahwa banyak publikasi umum hanya membahas unsur komersial.
Akibatnya, banyak buku dengan konten bagus tidak diterima pemasaran hanya karena tidak memenuhi ekspektasi pasar. Melalui IBC, Irwan berharap para penulis Indonesia dapat melahirkan beragam karya berkualitas tanpa perlu khawatir dengan pasar.
Penulis didukung mulai dari pencetakan, pemasaran, hingga transparansi keuangan yang dihasilkan dari penulisan keras.
Faktanya, slogan IBC adalah "Tugas Anda adalah menulis. Serahkan penerbitannya kepada kami.
Irwan adalah satu diantara banyak generasi muda Indonesia lainnya yang berjuang demi kemandirian bangsa ini.
Apa Sih Independent School dan IBC?
Instagram IBC |
Independent School merupakan salah satu lembaga tempat Irwan Bajang konsisten menyelenggarakan kelas literasi (membaca dan menulis) kepada masyarakat. Selain sekolah mandiri di Yogyakarta, pria yang kerap disapa Bajan ini juga memanfaatkan beberapa platform lain untuk menawarkan pelajaran membaca dan menulis.
Layanan konsultasi, Toko Budi (Books Indie) hadir di berbagai platform e-commerce, dan Patjarmera, festival literasi kecil-kecilan dan pasar buku dengan misi keliling nusantara. Di antaranya Yogyakarta, Malang, Semarang, dan Jakarta.
Beberapa buku yang diterbitkan oleh IBC |
“Itu hanya prasangka bahwa masyarakat Indonesia tidak tertarik membaca. Padahal, para pecinta literasi mempunyai pilihan yang terbatas dalam mencari bahan bacaan. Kami berharap keberadaan Patjarmerah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, khususnya buku-buku yang diinginkannya,” kata Bhajan, alumni Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN).
Literasi Gaya Modern
Upaya Bajang mentransformasikan pendidikan literasi ke cara modern mendapat respon positif dari masyarakat. Contoh spesifiknya adalah kolaborasi kami dengan Mocosik Festival 2019 yang akan diadakan di Yogyakarta.Irwan Bajang saat Mocosik Festival 2019 |
“Kami menyadari bahwa musisi tidak dapat membuat lirik berkualitas tinggi tanpa sumber suara yang bagus, itulah sebabnya kami menciptakan hubungan simbiosis timbal balik antara musik dan buku. Ini membantu memperkenalkan dunia literasi kepada peserta kami yang sebagian besar adalah generasi milenial,” kata Bajang, yang juga penulis buku “5th Homecoming” dilansir dari Dapenastra, 19 Agustus 2024.
Generasi milenial dengan kepribadian berbeda tak membuat para bhajan pesimis atau kehilangan arah dalam pendidikan literasi. Ia mengatakan, generasi milenial yang memiliki keterampilan teknologi dapat mengakses pendidikan literasi dengan berbagai cara.
Perkembangan teknologi juga mempengaruhi metode penjualan. Misalnya, platform e-commerce yang bisa menggabungkan buku indie dan buku dari penulis besar dalam satu wadah. Ia melihat ini sebagai langkah maju dalam penyebaran literasi.
Ia melihat potensi pengembangan lebih lanjut dari perkembangan literasi modern saat ini. Ia juga mencontohkan dunia layar lebar yang fokus pada cerita pengarangnya, seperti tokoh utama dalam The Earth of Mankind karya Pramoedya Ananta Toer yang diperankan oleh aktor muda.
“Adaptasi seperti ini mungkin bisa membuat generasi milenial ingin tahu lebih banyak tentang karya-karya penulis Indonesia,” ujarnya.
Dengan melalui proses ini, buku berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukannya sulit. Bahkan saat ini, menulis adalah sebuah profesi, dan ada banyak tempat di mana penulis dapat mengekspresikan karyanya.
Melalui kontributor buku, surat kabar, majalah, media sosial, dan situs siber, penulis menjadi lebih peka terhadap kebutuhannya sendiri, sehingga memudahkan mereka beradaptasi dan menghasilkan karyanya.
Hal ini membuat aktivitas membaca dan menulis menjadi lebih menyenangkan dan menghilangkan kebutuhan untuk memegang buku yang tebal dan keras. Seperti yang ditulis oleh pembuat virus.
Pria yang akrab disapa Bajang ini mengatakan, rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia merupakan sebuah prasangka. Di sisi lain, banyak orang yang tidak membaca karena tidak mempunyai akses atau kemampuan untuk mencari bahan bacaan.
Melalui IBC, Bajang menyasar para penulis pemula dan muda yang kurang diperhatikan oleh penerbit mainstream. Baginya, salah satu solusi paling efektif dan terpercaya dalam dunia literasi adalah sinergi antara penulis dan penerbit, hal itu bisa dicapai melalui forum yang dirintisnya.
Astra SATU Indonesia bagi Irwan Bajang
Kegigihan sosok Irwan Bajang dalam mengedukasi masyarakat pentingnya literasi membuat ini mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2014 kategori pendidikan dari Astra. Bahkan ia juga sudah pernah diundang ke acara Kick Andy dilandasi sekolah menulis gratis yang dibuatnya.
“Adanya SATU Indonesia Awards dari Astra sangat membantu kegiatan Independent School, terutama dalam segi publikasi. Banyak yang mengajak saya untuk kolaborasi setelah menerima penghargaan,” tuturnya dilansir dari Dapenastra, 19 Agustus 2024.
Melalui platform yang diluncurkan Bajang, gerakan ini dapat mewujudkan sinergi antara penulis dan penerbit, karena dinilai mampu menjadi solusi efektif terhadap permasalahan dunia literasi. Selain mengajarkan keterampilan membaca dan menulis dalam bentuk tertulis, kami juga mengajarkan format visual yang dapat menyampaikan makna berbeda. Bajang juga kerap berkolaborasi dengan berbagai mitra komunikasi, termasuk musisi.
Upaya Bajang mendirikan IBC (Indie Book Corner) membawanya sebagai pemenang dalam kategori pendidikan SATU Indonesia Awards 2014 dari Astra atas kegigihannya di dunia literasi khususnya kepenulisan. Sungguh menginspirasi dan semoga makin banyak yang tertular virus menulisnya.
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia
---------
Sumber referensi:
https://www.instagram.com/irwanbajang
https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6234448/irwan-bajang-dirikan-indie-book-corner-untuk-bantu-penulis-indonesia
https://nasional.tempo.co/read/1118641/ingat-pendaftaran-satu-indonesia-awards-2018-segera-ditutup?tracking_page_direct
https://dapenastra.com/berita/53/Milis-Astra-Literasi-Gaya-Modern-Ala-Irwan-Bajang.html
https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6234448/irwan-bajang-dirikan-indie-book-corner-untuk-bantu-penulis-indonesia
https://nasional.tempo.co/read/1118641/ingat-pendaftaran-satu-indonesia-awards-2018-segera-ditutup?tracking_page_direct
https://dapenastra.com/berita/53/Milis-Astra-Literasi-Gaya-Modern-Ala-Irwan-Bajang.html
0 komentar :
Posting Komentar