1. Ambil
beberapa referensi buku
a. Sulit
mencari kata-kata yang tepat untuk rencana tulisan, itu hal yang lumrah. Anda
perlu bantuan kamus, misalnya kamus bahasa Indonesia. Disana akan ditemukan
beberapa kata yang sejenis / sinonim kata. Anda dapat mengambil salah satu kata
yang tepat sehingga naskah lebih pas peletakannya dan enak dibaca.
b. Cari
informasi dari seorang ahli yang berkompeten dengan tema yang Anda tulis untuk
memperluas cakrawala perbendaharaan kata-kata.
c. Gunakan
ensiklopedi, yaitu kamus yang memuat semua atau sebagian dari pengetahuan/ilmu
tertentu.
2.
Kembangkan perbendaharaan kata
Kata "
rumah " bisa dikembangkan menjadi : villa, bungalow, cottage, rumah
kediaman, markas atau hanya tempat berlindung. Dengarkan percakapan orang lain
dan serap setiap kata-kata yang baru untuk menambah perbendaharaan kata-kata.
Kata " program " bisa diartikan : jalan yang akan ditempuh, bagan
rancangan, outline ( garis besar), rencana, denah.
3. Memperbaiki
ejanaan
Tidak ada
peraturan yang tetap dalam mempergunakan ejaan. Peraturan akan berkembang
sesuai proses jaman. Di Indonesia kita mengenal ejaan Suwandi, lalu EYD yang
masih digunakan sampai sekarang. Karena itu sering-seringlah membuka kamus EYD
agar makin piawai menggunakan kata yang pas untuk tulisan.
4. Membaca
Pertama
sering-seringlah membaca buku yang sesuai dengan bidang/keahlian/sekolah Anda.
Dari kebiasaan membaca Anda bisa belajar banyak hal, sehingga akan cenderung
lebih mudah untuk menulis.
a. Novel
detektif atau roman, Anda bisa melihat bagaimana penulis mampu menampilkan
konflik yang unik. Pelajari bagaimana penulis menyusun sebuah kejadian, tokoh
maupun setting.
b. Novel
umum, Anda bisa pelajari bagaimana cara berkomunikasi yang lembut namun
membangkitkan emosi. Buku itu akan membuat Anda cemas, tertawa, sedih bahkan
marah. Penulis novel selalu berusaha membuat pembaca hanyut dalam alur
ceritanya.
c. Artikel
majalah, Anda bisa mempelajari bagaimana penulis mengutip, memotong serta
menyusun interview yang panjang namun menarik untuk dibaca.
Membaca,
perhatikan apa yang Anda baca. Mendengar, dengarkan suara dari percakapan atau
musik yang Anda dengar. Gunakan semua indera untuk hasil terbaik.
5.
Memperhatikan percakapan orang lain.
Dengarkan
percakapan dalam bis, kereta, supermaket atau di mana saja. Anda akan menemukan
perbendaharaan kata yang menarik dan mudah dimengerti. Coba perhatikan
kata-kata dalam sebuah lirik lagu atau percakapan anak muda, Anda akan
menemukan kata-kata yang kasar atau bebas. Pura-pura duduk di taman, ruang
tunggu atau tempat keramaian lainnya, maka akan ditemukan perbendaharaan dengan
versi yang berbeda.
6.
Penyelidikan
Apakah jari
tangan Anda gemetar ketika selesai mengetik? Apakah mata Anda mengalami kelelahan?
Ini resiko seorang penulis. Semakin sering membuat tulisan walau dalam bentuk
sederhana, lama -lama Anda akan bisa mengembangkan imajinasi berdasarkan fakta
dan lebih mudah menemukan pokok permasalahan. Sebelum menulis, selidiki semua
informasi yang Anda butuhkan.
4 cara
mendapatkan permasalahan :
a. Mencari
kata : cari informasi di perpustakaan
b. Bertanya
pada sumbernya
c.
Menyelidiki , lihat dan dengar percakapan orang di sekitar Anda
d. Referensi
perpustakaan
7. Tulis apa
yang ada dalam pikiran Anda
Kita sering
merasakan begitu sulitnya mengeluarkan ide, tetapi kadang pikiran penuh dengan
rancangan-rancangan. Sulit memang, tapi kekurangan ide ini bisa kita pancing
dengan situasi yang memungkinkan ide kita timbul. Namun, jika sedang penuh
dengan ide, segera ambil buku dan catat apa-apa yang ada dalam pikiran. Nah,
ketika sudah punya waktu cukup, barulah ide atau outline itu kita kembangkan di
komputer. Intinya, bawa alat tulis kemanapun Anda pergi, untuk menghindari lupa
atau kehilangan ide yang ( siapa tahu ) justru bsia jadi bahan tulisan.
8. Pilih
waktu dan tempat yang cocok.
Pada
umumnya, kesulitan yang sering kita hadapi adalah memulai sebuah penulisan.
Semangat hilang, hati terasa berat, ide banyak tapi susah dikeluarkan. Anda
harus tekun dan sabar. Tidak ada buah yang langsung tumbuh tanpa berbunga
terlebih dahulu, bukan? Setelah lelah menulis, istirahat sebentar. Rengggangkan
otot dan syaraf agar stamina bisa pulih kembali.
Ketenangan
batin juga bisa mempengaruhi tulisan, loh. Pastikan pikiran harus jernih dan
hati tenang. Usahakan lingkungan tenang tanpa suara karena situasi ini bisa
memperlancar proses menulis Anda. Coba bayangkan, bagaimana ide mau keluar
kalau suasana berisik, suara musik keras, orang saling berteriak seperti di
pasar. Jadi, cari tempat yang sepi dan tenang, kalau tidak bisa Anda berarti
harus menulis di malam hari. Atau kalau tidak bisa juga, gunakan penyumbat
telinga.
Lagi gak mood ngedit dan nulis. -,-
BalasHapussemangatt
HapusProblem saya ketika ingin menulis ya itu mbak, susah banget ngeluari ide yang ada di kepala.
BalasHapusHehehe :D
harus siapin note biar nggak menguap idenya. yuk semangat
Hapus