Holla, balik lagi dan saya akan melanjutkan curhatan
kemarin. Ya, mungkin enggak bisa berlanjut runtut setiap hari karena saya harus
mengorek memori dari Tugas 1 Unsam 2019. Maklum saya suka amnesia hehe. Jadi,
mohon sabar menunggu part lanjutannya.
Oke, baiklah setelah ditentukan 12 orang peserta
yang akan bertempur dan menyelamatkan dirinya masing-masing itu, saya ‘agak’
deg-degan. Sampai Mas Aris Rahman Purnama Putra (males nulis namamu sebenere
terlalu panjang :v) mengumumkan Tugas 1 yang berbunyi peserta harus menulis
sebuah cerpen. Oke, saya cukup tenang. Mata saya membaca secara scanning biar
langsung menuju ‘tema’ yang diinginkan.
Tema: Plagiator
Wuiiihh... setelah sebelumnya saya dan seluruh
peserta diminta untuk menulis surat pernyataan kalau karya yang diikutkan
selama ajang Unsam 2019 adalah karya asli bukan plagiat dan ditandatangani di
atas materai 6000, akhirnya tema untuk Tugas 1 masih dengan nuansa-nuansa yang
sama. Namun enggak apa, maklum kan ya memang zaman sekarang rentan dengan plagiat.
Apalagi setelah kasus kapan lalu itu (emmm skip).
Seperti biasa DL pengumpulan karya yakni 2 hari.
INGAT: DL 2 HARI. Biasanya saya ingat hanya saat membaca pengumuman saja.
Selanjutnya wassalam haha :D
Hari ke-1
Ekspektasi: Sudah nemu ide, buat kasaran jalan
cerita
Kenyataan: Sibuk nulis artikel, sibuk desain cover
penerbitan, dan blablabla
Hari ke-2 (Hari DL)
Ekspektasi: mulai nulis hingga pukul 12.00 lalu
editing sampai maghrib dan kirim KLIK jam 19.00 WIB lah
Kenyataan: Baru bisa nulis jam 17.00 hingga jam
22.000 (lama karena ide pun belum fix), editing sampai jam 23.00 (dengan penuh
kebimbangan di sana sini, rasanya enggak rela buat dikirim pengen rasanya
bilang ke panitia perpanjangan waktu dong) akhirnya kirim mendekati DL.
Huhhhfft, percayalah ekspektasi dan kenyataan akan
sangat jauh berbeda. Itu sudah biasa, apalagi kalau sulit curi-curi waktu dan
lain sebagainya. Saya awalnya menganggap di tahun ini karena saya sedang tidak
mengerjakan skripsi maka jalan saya akan mulus untuk mengikuti ajang UNSAM 2019
ini. Hellloo, ternyata enggak juga. Banyak kerjaan yang juga mengandalkan DL
akhirnya tertumpuklah berbagai macam DL sehingga tugas untuk Unsam direlakan
belakangan. Saya menyesal sebenarnya karena tidak memikirkan ide cerpen
tersebut dengan sangat matang.
Tapi, lagi dan lagi nasi sudah menjadi bubur say.
So, nikmati saja apa pun hasilnya. Setelah kirim pengumuman akan dilaksakan
kalau tidak salah setiap Kamis (seingat saya lho ya). Tapi, ada beberapa kali
surprise yang pengumumannya Jumat (jurus mengelabui musuh nih :v).
Saya melupakan. Benar-benar melupakan semua tulisan
saya setiap kata setiap titik bahkan judulnya saya harus melupakannya agar
tidak sakit kalau pengumuman mengecewakan. Setidaknya saya sudah move on lebih
awal sehingga sakitnya enggak belakangan (rumus macam apa ini :D).
Saat pengumuman, saya mendapatkan notifikasi dari
Facebook. Saya enggak buka dong haha. Tapi, saya chat teman saya Mufa Rizal.
“Muf, tolong liatin pengumuman Unsam dong.”
“Lah, napa gua yang harus liat. Lu yang ikutan.”
(nggak gini juga sih logatnya hehe)
“Biar enggak sakit lihat pengumumannya. Ya, ya...
coba liat dah cepetan!”
Akhirnya mungkin si Mufa dengan berat hati melihat
pengumuman tersebut. Saya harap-harap cemas dong. Tapi sudah menyiapkan hati
jika memang harus gugur seperti tahun lalu hehe. Saya berusaha enggak menyerah
juga dengan komat-kamit berdoa sembari nunggu kabar dari Mufa. Padahal jika
saya lihat sendiri kan tinggal KLIK ke Facebook ya, tapi ya gitulah :v
“Udah.”
“Udah apanya?”
“Liat.”
“Njir, nih anak. Gimana hasilnya?”
“Buka aja, aman kok.”
Barulah saya buka Facebook kemudian melihat poin
yang tertera di pengumuman. Saya SHOCK banget! Antara enggak percaya dan sangat
bersyukur. Nama saya ada di urutan nomor 2 teratas. Wuiiih, kok bisa ya? tanya
saya pada diri sendiri.
“Puas?” tanya Mufa lagi.
“Hehehe...”
Urutan pertama ditempati Wahyu, orang yang enggak
saya kenal. Saya penasaran dong. Benar saat malam itu juga saya stalking
facebook-nya Mas Wahyu. Maaf ya, Mas Wahyu peace :v
Saya ternyata sudah scroll ke bawah pengen tahu
kegiatan menulisnya, yang benar saja saya tidak menemukan apa pun. Saya ketawa
:D Ini kayaknya Mas Wahyu enggak ikhlas saya stalking-in makanya saya tidak
nemu harta karun apa pun. Yaudah, saya berhenti untuk kepo.
Ada suara Mas Aris yang bilang tunggu tugas
selanjutnya besok. Apa? Besok? Ngebut banget Mas, selow dikit napa. Baru bisa
bernapas lega sudah mau tugas berikutnya. Mungkin inilah yang dinamakan HOROR
oleh sebagian calon peserta yang kemudian mengurungkan niatnya untuk ikutan
Unsam 2019. Saya sadar kok sadar sekali, ngos-ngosan mikir. Lebih berat mikir
ini dibanding mikir jawaban iya atau tidak ke gebetan. Bener, seriusan! :D
Baiklah, biarkan saya berpikir untuk tugas
berikutnya yakni Tugas 2. Sepertinya saya bakal di posisi Bottom. Kok jadi
malas cerita episode itu ya hehe... Hmm, terima kasih yang sudah mau baca
celotehan saya yang enggak jelas ini.
Saya juga enggak tahu ini ada manfaatnya atau tidak.
Tunggu Part-3 segera (kalau saya enggak amnesia :v)
Wah selamat ya ada di urutan no 2. Hebat kak hehe
BalasHapusIya, terima kasih :) nggak nyangka juga sih alhamdulillah
HapusUnsam ini universitas? Atau kegiatan apa sih kak
BalasHapusBukan Universitas >_< Unsam itu singkatan dari UNSA Ambassador (ajangnya), sedangkan Unsa (Untuk Sahabat) sebuah grup kepenulisan yang dinaungi oleh penerbit UNSA Press. Begitu kira-kira
HapusWiiih keren sekali. Bisa masuk top 10 diurutan 2 lagi
BalasHapusYuk, kamu ikutan deh tahun depan biar jadi Unsam 2020
HapusHabis diumumkan hasilnya langsung ada tugas lagi? Waw semangat kak :D
BalasHapusIya misal sehari diumumkan, besok sudah ada tugas untuk tahap selanjutnya. Itu yang bikin agak HOROR
HapusTetap semangat ya kak. Meskipun baru saja diumumkan yang top 10 langsung akan ada tugas lagi hehe
BalasHapusIya, siiip memang kalau ikut ini harus semangat dari awal hingga akhir, kalau enggak bakal tersisih :'(
Hapus