Banyak sekali yang nanya ke saya, Kak kok jarang update IG, jarang ngeblog sih minggu-minggu ini, repot ya, wah menyibukkan diri nih yee...
Oke, postingan ini akan menjadi jawabannya, mengapa saya menghilang selama sebulan ini. Bahkan saya akan menuliskannya menjadi 5 part sesuai minggu yang saya lewati yakni selama 5 minggu. Yass, saya sedang PPL/Praktik Pengalaman Lapangan kalau di Fakultas lain mungkin namanya magang. Ya sama saja. Karena di sini adalah tempat menggali pengalaman sekaligus pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mengetahui kondisi lapangan yang sesungguhnya. Bahwasannya ekspektasi akan berbeda dengan realita. You know what I mean, haha ...
Hari pertama mengajar yakni tepat tanggal 13 September 2017. Awal masuk di SMAN 12 Surabaya sebagai tempat yang akan saya huni selama sebulan ke depan ternyata tidak semulus jalan tol, saya harus membuat RPP/Rancangan Perencanaan Pembelajaran yang versi now. Ya, saya kira pakai K-13 yang menerapkan 5M ternyata bukan. RPP yang dimaksud yaitu K-13 yang pakai 4C. Dan akhirnya saya ngebut membuat RPP itu dalam satu malam. Yup, SKS atau yang dibilang orang Sistem Kebut Semalam akhirnya saya alami. Bukan hanya itu saya juga harus menyiapkan Silabus dan Media Pembelajaran dalam waktu yang sama. That's great!
Begadang ya seperti biasa tapi begaadang kali ini melewati pukul 2 dini hari dan alarm saya akan berbunyi di jam 4 pagi. Saya hanya tidur 2 jam sebelum akhirnya berangkat ke sekolah pukul 5 pagi karena jarak yang jauh antara kos dan sekolah.
Ekspektasi: Saya ngajar IPA, pasti siswanya tenang seperti air, aktif bertanya, ngajar saya pun lancar.
Realita: isi kelas 43 siswa, cukup ramai, memang pinter-pinter, suara saya hampir habis karena berasa workshop tanpa microphone
Perkenalan lancar, tidak ada yang tanya berlebihan masalah privasi. Sejauh ini saya merasa cukup tenang. Media pembelajaran yang saya buat dalam artian 'ngebut' akhirnya jadi dengan nama Tabung Fenomena karena yang akan saya ajarkan adalah Teks Eksplanasi.
media pembelajaran; tabung fenomena |
Pemikiran awal saya memang akan membuat pembelajaran yang beda, apalagi mata pelajaran bahasa Indonesia minim diminati siswa, alasannya boring, ngantuk, nggak menarik dan blablabla ... anggapan tersebut saya ingin hapus semuaaanya. Belajar bahasa Indonesia itu seru kok, belajar bahasa Indonesia nggak akan bikin ngantuk kok, kalau...
KALAU....
Nah, kalau apa? Kalau gurunya kreatif, nggak males bikin media pembelajaran dan nggak banyak ngelamunin hal yang nggak jelas ;p
Intinya guru yang profesional akan melakukan apa saja, bereksperimen dan berinovasi untuk menjadikan siswanya PAHAM. Inget, ini pelajaran bahasa Indonesia kalian nggak perlu hafal rumus dan sebagainya, intinya ya PAHAM dengan materi yang diajarkan.
Lanjut...
Saya terkejut dengan beberapa hal di kelas XI IPA-7 ini karena...
- jumlah siswanya banyak / standart biasanya 37 ini overdoses sampai 42 siswa
- nama Siti ada 2
- Nama Hana ada 2
- Nama Stefany/Stefani ada 4
- Nama Devi ada 2, untungnya nggak mirip satunya Devita
Hasilnya, saya agak kesulitan menghafal nama-nama mereka. Dengan masing-masing yang punya nama sepanjang kereta, saya berpikir akan sulit menghafal nama dan wajah mereka. Akhirnya saya menanyakan nama panggilan satu per satu kemudian menggarisbawahi nama panggilan itu di buku presensi. Sampai saya berpikir apa iya saya harus menghafal 5 siswa per pertemuan agar hafal semuanya?
Chit-Chat Seputar Mahasiswa Berprestasi [Mawapres Tips]
Pada hari pertama, lancar. Saya cukup hafal dengan anak-anak yang menonjol entah itu dari sikap, keaktifan bertanya, maupun yang terlalu ramah dengan saya. Hari itu saya hafal Bagas, Pamuji, Chika, Angel, dan Arum. Itu saja.
Tidak hanya saat PPL sebenarnya kalau Ekspektasi berkebalikan dengan Realita, mungkin fenomena-fenomena lain juga akan sama, bukan?
Itulah hari pertama sekaligus Minggu pertama saya berada di sekolah ini, dengan siswa-siswa yang 'ajaib'.
----
Terima kasih sudah baca.
The next part will be coming soon
Xoxo
0 komentar :
Posting Komentar