Minggu, 30 Desember 2018

Pencapaian di Tahun 2018, Boleh Nggak Percaya Kok





Banyak orang mengatakan, "jangan banyak berharap deh". Meski begitu, dengan sangat tolol saya tidak pernah berhenti untuk berharap. Saya pikir, mungkin saja dengan harapan yang ditulis bisa dikabulkan oleh Tuhan, tentunya dengan disertai banyak doa dan usaha. Setiap awal tahun saya selalu menulis sebuah Resolusi. Tepatnya harapan-harapan yang saya terbangkan ke langit. Dari situ Tuhan mulai membuat list resolusi mana saja yang bisa dikabulkan untuk saya.




Tidak terasa sudah di penghujung tahun 2018, sepanjang tahun ini saya telah mengerjakan beberapa hal dan sebagian dari hal tersebut adalah resolusi yang saya tulis, tepatnya di awal 2018 lalu. Memang sedikit tidak percaya dengan rencana-rencana Tuhan. Terkadang kita meminta porsi setengah tetapi diberikan utuh. Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan? Hmm, inilah beberapa resolusi saya yang menjadi sebuah pencapaian di tahun ini.



1. Lulus 3,5 Tahun Cumlaude

foto bareng sepupu

Pencapaian yang pertama ini ada di catatan resolusi 2018 saya. Cukup mengejutkan memang, tapi akhirnya saya bisa mewujudkannya. Mungkin terlihat agak norak ya, biarin aja deh. Saat pertama kali masuk bangku perkuliahan saya sudah bertanya pada salah seorang dosen, apakah di kampus bisa lulus lebih cepat yakni 7 semester. Sang dosen yang ternyata Kepala Jurusan saya tersebut menjawab bisa. Dari situ, saya bertekad untuk lulus lebih dulu. 


Banyak yang bilang kalau anak organisasi bakal molor kuliahnya karena sibuk dengan urusan organisasi, nggak pernah pulang karena selalu di ruang BEM. Maka dari itu, saya mencoba membuktikan kalau anak organisasi juga bisa berprestasi. Mulai semester tiga saya sudah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan kemudian lanjut menjadi bagian BEM Fakultas dan DPM. Meski sukar membagi waktu antara kuliah, organisasi, ngurus penerbitan, dan ngeblog, saya harus profesional. 


Saat semester 5 saya mengakui menjadi masa terberat karena saya juga menjadi Ketua Redaksi Majalah Mozaik (majalah jurusan) saat itu. Tapi, masa itu bisa juga lewat begitu saja. Tapi ternyata belum usai, saya harus berjuang di ajang Mahasiswa Berprestasi dua tahun berturut-turut. Tapi Tuhan menyertai saya, akhirnya saya bisa lulus lebih dulu dari teman-teman saya yang lain. Saya lulus di bulan April 2018 lalu dengan IPK 3,80. Menjadi mahasiswa terbaik di jurusan rupanya cukup membuat orang tua tersenyum. 


2. Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas



Seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Pencapaian ini meski tidak ada di catatan resolusi saya, tapi patut disyukuri. Meski saya tidak pernah merencanakan bahkan sama sekali tidak minat untuk mengikuti ajang Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) ini. Namun nyatanya saya mengikutinya dua tahun berturut-turut. Saat 2016 saya meraih Juara II dan saat 2018 saya meraih Juara I. Namun saat ke tingkat Kopertis saya belum beruntung untuk menang. Namun saya sangat bersyukur akan hal ini. Intinya pengalaman yang tak terlupakan.


3. Punya Pacar Sebelum Lulus Kuliah


Resolusi yang konyol, bukan? Wis ra usah diguyu, gaes. Ini memang nyata, permintaan konyol ini saya ajukan ke Tuhan tiap selesai sholat. Akibat prahara sakit hati di akhir tahun 2017 silam. Entah kenapa saya ingin ada yang menemani saat wisuda tiba. Nggak enak aja kok sawangane melas ngunu ijenan, hehe. Jadi, permintaan ini justru dikabulkan Tuhan jauh sebelum saya wisuda. Kapan itu? Rahasia! Yang penting pas wisuda ada yang nemenin selain orang tua tentunya, hhihi :D


4. Menang Kuis dan Lomba Nulis


Pencapaian ini bukanlah harapan di resolusi 2018 tapi saya bersyukur bisa memenangkan beberapa perlombaan tahun ini. Meski bukan lomba yang besar dan kuis yang hadiahnya receh, tapi semua itu juga rejeki. Dari menang Juara Favorit Makeup Wisuda Low Budget (UNISBA), kemudian menang beberapa kuis di instagram, dan menjadi Juara I Lomba Cipta Puisi Ulang Tahun yang diadakan Mbak Murni Oktarina. Selain itu, sering menang giveaway dengan hadiah makeup dan kerudung.


5. TOP 2 UNSA AMBASSADOR 2019




Waaahh, pasti pada nungguin saya nulis bagian ini ya? Nggak sih, hehe. Saya memang menuliskan di catatan resolusi untuk ikut Unsa Ambassador 2019 namun dengan catatan lolos di Top 5. Tapi, sekali lagi Tuhan memberikan lebih yaitu saya bisa melaju hingga Top 2. Sebenarnya agak mustahil dengan kesibukan yang semakin tidak terkontrol saat saya mulai ikut seleksi di Top 12. Saya juga pernah merasakan lelah, capek, dan putus asa saat berada di Top 6. 

Rasanya nyawa untuk melaju sudah habis dan saya ingin nyerah saja, hehe. Tapi, tidak semudah itu Ferguso :D Saya mendapatkan suntikan semangat oleh para pendukung setia *ehemm Mufa Rizal, Bunda Arikmah Kamal, Kak Zie, Mbak Tiqom, Kak Reyhan. Kalian luarr byasaah! Intinya saya bersyukur sekali dengan lolos Top 2. Doakan saya di Final Unsa Ambassador 2019 di bulan Januari mendatang, ya temen-temen.


6. Kerja Sesuai Passion
 
Komunitas Surabaya Beauty Blogger

Entah kenapa perkara ini akan menjadi pro dan kontra. Bagi temen-temen yang tidak setuju dengan hal ini mohon memahami bahwa setiap orang memiliki pilihannya sendiri. Dan ini merupakan pilihan saya. Saya adalah orang yang cepet bosan dengan kebiasaan yang sama. Awalnya memang disuruh jadi guru sama ortu. Tapi saya berpikir sangat panjang. Hingga akhirnya saya memilih untuk kerja freelance hingga sekarang. Meski awalnya hanya menjadi content writer di sebuah agensi kecil, tapi Alhamdulillah sekarang nulis di sebuah website tentang perempuan (beauty) yang cukup terkenal. Meski sebenarnya dari SMA saya sudah menjadi content writer sih. Saat ini juga menjadi beauty blogger yang semoga bisa profesional. Doakan saja. Saya senang menulis sehingga tidak terlalu terbebani. Kadang kalau mengeluh berarti DL sudah terlalu banyak sih atau pas kesehatan lagi drop. Tapi, saya sangat enjoy dengan keadaan saya saat ini. Sampai saat ini saya menikmati kegiatan saya sebagai blogger, penulis lepas, dan mengurus penerbitan.

7. Selesai Bikin Project Menulis Sebelum Tahun Habis




Karena saya tidak memiliki banyak uang, maka saya berusaha ingin berbagai berupa ilmu. Meski sebenarnya ilmu yang saya miliki belum banyak tapi semoga bisa bermanfaat untuk orang lain. Pada bulan Oktober saya merencanakan membuat sebuah project menulis cerpen online dengan bimbingan melalui WA. Akhirnya terkumpul 20-an orang untuk membuat buku kumpulan cerpen yang diterbitkan Penerbit Pustaka Kata. Semua pesertanya yakni anak SMA ada yang kelas X dan XI. Mereka sangat pemula masih sedikit awam dengan kepenulisan. Saya bilang tidak apa asal ada tekad saya insyaallah bisa membuat kalian bisa menulis.

Akhirnya saya meminta tolong Reyhan M. Abdurrohman untuk menemani saya membina mereka. Meski memang sangat sulit tapi proses dua bulan tersebut bisa dilalui bersama. Revisi kurang lebih 4 kali hingga cerpen tersebut siap diterbitkan. Akhirnya bulan Desember ini buku berjudul Rokat Tasse siap dibeli oleh para pencinta buku semua. Alhamdulillah, meski harus meluangkan waktu hingga pukul 2 dini hari untuk mengoreksi dan memberikan saran kepada mereka semua akhirnya jadi juga.

Salah satu cerpen dalam buku tersebut juga telah dimuat Radar Mojokerto minggu lalu cerpen berjudul Detak yang Tak Retak karya Titan A. Nugroho. Seorang siswa SMA Negeri Mojoagung yang duduk di kelas X. Saya benar-benar terharu bisa melangkah sejauh ini. Memang tidak ada yang saya dan Kak Rey peroleh tapi kami sudah sangat senang bisa memberikan ilmu dari 0 untuk menulis sebuah karya. Menciptakan kepercayaan diri mereka hingga membuat mereka tak gentar revisi berkali-kali. Terima kasih buat 16 orang yang mampu memenuhi target project ini. Semoga kalian menjadi penulis yang berhasil.
 
karya Titan A. Nugroho
Entah, semoga tahun 2019 saya bisa menyebarkan ilmu seperti ini lagi. Ya, tentunya jika ada yang mau menampung ilmu saya. Jika tidak ada ya biar saya simpan dalam gelas kaca, *hehe 


Itu semua adalah pencapaian yang saya syukuri di tahun 2018 ini. Semoga di tahun 2019 mendatang akan ada kejutan-kejutan menarik lainnya yang Tuhan siapkan untuk saya dan juga temen-temen semuanya. Mari bermimpi, mari menuliskan mimpi, dan mari mewujudkan mimpi.


2 komentar :

  1. Kereeen Anggi, memang membanggakan adik cantik satu ini. Semoga selalu sukses ya .... :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Kak, masih harus terus berproses dan menjadi yang bermanfaat buat orang lain. Semoga masih diberikan umur

      Hapus