Dayamaya Bakti |
Belakangan ini topik Start-Up sangat ramai diperbincangkan karena drakor Start-Up Eps 16 sudah tayang. Namun, terlepas dari drama Korea Start-Up yang sedang ramai berebut menjadi #TimDosan dan #TimJipyeong, ternyata usaha rintisan (start up) ini memang sangat diminati banyak orang. Bisnis ini diharapkan dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar secara cepat dan selanjutnya menjadi perusahaan yang besar.
Inovasi-inovasi
baru sengaja dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengikuti pesatnya
perubahan yang terjadi. Akan tetapi, masih ada beberapa daerah yang tergolong
dalam 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Indonesia yang belum dapat
mengikuti pesatnya arus digital secara keseluruhan.
Padahal,
di daerah-daerah tersebut memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan.
Nah, oleh karenanya, Dayamaya Bakti Kominfo memiliki program yang bertujuan
mengembangkan potensi digital di daerah 3T.
Dayamaya sendiri merupakan
salah satu program unggulan dari Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi
(BAKTI) yang bertujuan mengajak para pegiat UMKM digital dan start-up e-commerce untuk bisa
bersinergi guna mengembangkan potensi ekonomi yang ada di wilayah Terdepan,
Terluar, Tertinggal.
Program BAKTI yang selama ini hanya fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi di daerah 3T, maka perlu dikembangkan juga ekosistem digital agar infrastruktur yang sudah dibangun mampu memberikan hasil optimal bagi para pelaku UMKM serta masyarakat yang tinggal di wilayah terluar di Indonesia.
Fasilitas yang Ditawarkan Oleh Program Dayamaya
Program
BAKTI ini nantinya akan mewadahi Start-Up, kelompok masyarakat, komunitas, dan
UMKM digital dari seluruh Indonesia yang membuat solusi tepat guna bagi
masyarakat, khususnya yang berada di daerah 3T, dengan menjamin fasilitas,
seperti:
- Pelatihan SDM
- Eksekusi Survey Pasar
- InfrastrukturTeknologi
- Sosialisasi dan Pemasaran
Dengan
fasilitas tersebut, diharapkan bisa ikut mendorong pemanfaatan internet oleh
masyarakat yang selama ini mungkin belum paham tentang cara penggunaan,
mekanisme sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi digital di daerah 3T yang memang
selama ini minim.
Bersinergi dengan Start-Up
Ada
18 Inisiatif Program Dayamaya yang siap menggulirkan kiprah khusus untuk
masyarakat di area 3T. Melalui Program ini, tim Dayamaya memberi bantuan
fasilitas, berupa sumber daya manusia (SDM), eksekusi survei pasar, infrastruktur
teknologi, sosialisasi dan pemasaran.
Sementara
itu, ada sekitar tujuh sektor yang menjadi fokus pengembangan. Sektor itu
adalah: kesehatan, agribisnis, fintech, pendidikan, logistik, pariwisata, dan
e-commerce.
Pastinya
dilakukan seleksi ketat untuk bisa tergabung dalam program ini. Berikut adalah
kelompok Start-Up dan komunitas yang terpilih dan siap berkontribusi
maksimal. Apa saja? akupintar, andil.id, atourin, bantuternak, berkahbarang.id,
BINAR ACADEMY, cakap, DYCODEX, i-tallenta, jahitin, Kalikesia, Ladang,
lindungihutan, NGALUP Coworking Space, PIJAR, SahabatGO, SmartSolution, dan
Tapakita.
Atourin.com
Atourin (PT Atourin Teknologi Nusantara) yaitu perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang memberikan layanan one-stop-solution kepada para wisatawan, seperti penyediaan informasi obyek wisata se-Indonesia, rekomendasi rencana perjalanan ke berbagai destinasi di Indonesia, dan jasa pemesanan pemandu wisata tersertifikasi.
Visi Atourin adalah untuk memajukan industri pariwisata Indonesia dan berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia melalui implementasi teknologi serta menjadi perusahaan teknologi pariwisata raksasa di Indonesia dan kawasan regional. merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pariwisata untuk menyediakan jasa serta layanan di bidang pariwisata secara online maupun offline.
Kita patut angkat topi dengan start up ini, karena telah menggelar
pelatihan serta sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui program Dayamaya.
Dengan adanya training yang dilakukan tim Atourin, telah melahirkan 10 pemandu
wisata di Natuna berlisensi dan mereka telah memiliki self-branding, plus
piawai memanfaatkan media sosial dalam promosi.
Reza
Permadi, sebagai Tim Operasional Atourin menjelaskan bahwa salah satu program
yang diadakan oleh Atourin di masa pandemi ini adalah melakukan pelatihan
daring untuk pemandu wisata se-Indonesia. Hal ini dikarenakan, sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak di masa pandemi
ini, sehingga butuh gerakan baru dengan memanfaatkan Internet untuk
menghadirkan layanan virtual tour bagi wisatawan domestik hingga mancanegara.
Cakap.com
Belakangan
ini makin banyak orang yang ingin menguasai bahasa asing. Kehadiran cakap.com
sebagai salah satu platform pembelajaran bahasa asing amat membantu
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan bahasa asing, terutama
bahasa inggris.
Cakap merupakan platform pembelajaran bahasa asing yang ditujukan untuk kebutuhan pariwisata, utamanya adalah penguasaan bahasa Inggris. Melalui program Dayamaya, Cakap menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Cakap.com |
Assessment
ini menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference
for Languages) Program ini menyasar generasi muda yakni anak-anak SMA, pelaku
pariwisata, dengan didukung oleh BAKTI, pemerintah daerah serta Kementerian
Pariwisata.
Jahitin.com
Jahitin.com merupakan salah satu start-up yang mengumpulkan para penjahit dari seluruh Indonesia yang mungkin selama ini belum memiliki wadah untuk berkembang menjadi profesional.
Melalui program Jahitin Academy, penjahit dapat meningkatkan kompetensi serta
menampilkan portofolio jahitan mereka agar penjahit dapat lebih mudah mengakses
kebutuhan pasar fesyen lokal dan internasional.
Jahitin Academy juga membantu meningkatkan keterampilan para penjahit di NTT,
khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya melalui workshop pengolahan
limbah kain tenun. Dalam workshop ini diajarkan bagaimana cara mengolah limbah
kain tenun menjadi produk yang bernilai jual seperti cushion pillow.
Tak hanya sebatas workshop, Jahitin juga membantu para penjahit agar dapat
lebih mudah mengakses pasar. Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapatkan
akses langsung berhubungan dengan Dinas Perdagangan.
Jahitin |
Selama masa pandemi, Jahitin yang difasilitasi BAKTI, Kementerian Desa, dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal menyelenggarakan pelatihan pembuatan masker sesuai dengan standar kesehatan.
Hasil dari workshop ini para penjahit di Sumba mendapatkan pesanan hingga 5000 masker. Sebuah pencapaian yang luar biasa.
“Melalui peran startup, komunitas, dan UMKM yang terlibat, kami harapkan dapat mempercepat kemajuan di daerah 3T. Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di masyarakat. Kami yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T menuju ke arah yang lebih baik,” tutur Danny Januari Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah.
Sebagai
generasi muda yang melek digital, sudah sepatutnya kita bangga dengan
perkembangan dunia start up saat ini. Start-up tak hanya hadir sebagai lahan
bisnis tapi juga membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan
mengentaskan kemiskinan.
Dayamaya ini keren bangettt ya.
BalasHapusBisa kolaborasi dgn aneka start up, dan bermanfaat buat banyaaakkk masyarakat, utamanya yg tinggal di kawasan 3T
Iya mbak, kok aku malah jadinya pengen bikin start-up. Tapi awalnya uang siapa yang dibakar wkwkwk
HapusHadirnya start up di atas tentunya sangat memiliki pengaruh bagi daerah 3T ya mbak Anggi. Semoga Indonesia makin maju dan berkembang, amiin.
BalasHapusIya semoga ke depannya Indonesia bisa seperti negara maju dengan semakin berkembangnya teknologi ya Kak
HapusSudah lama sekali saya mengenal LSM Bakti ini, kiprah mereka untuk pembangunan daerah 3T sudah tidak diragukan. Sekarang merambah pda sektor startup
BalasHapusMantap pokoknya ya Mbak, memang sih untuk daerah 3T harus semakin dikembangkan dan dimajukan
HapusMenarik banget ya program Dayamaya ini. Solusi banget buat mereka yang tinggal di wilayah 3T
BalasHapusBenar banget mbak, jadi mereka juga bisa berkembang ga hanya yang tinggal di kota
Hapusbru tau kalo sebenernya disini juga banyak.. smoga semakin mendunia yaa ❤️
BalasHapusYups, semoga makin mendunia
HapusTernyata banyak start up super duper kreatif yang baru aku tahu. Semoga program dayamaya ini makin menggairahkan sektor-sektor yang sempat terpuruk karena pendemi
BalasHapusIya mbak padahal sebenernya Indonesia bisa bikin banyak start-up dan dikembangkan yaa, aku juga takjub
Hapus