Senin, 07 Desember 2020

Bersama Start-Up, Dayamaya Bakti Kominfo Kembangkan Potensi Digital di Daerah 3T

Dayamaya Bakti

 

Belakangan ini topik Start-Up sangat ramai diperbincangkan karena drakor Start-Up Eps 16 sudah tayang. Namun, terlepas dari drama Korea Start-Up yang sedang ramai berebut menjadi #TimDosan dan #TimJipyeong, ternyata usaha rintisan (start up) ini memang sangat diminati banyak orang. Bisnis ini diharapkan dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar secara cepat dan selanjutnya menjadi perusahaan yang besar.

Inovasi-inovasi baru sengaja dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengikuti pesatnya perubahan yang terjadi. Akan tetapi, masih ada beberapa daerah yang tergolong dalam 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Indonesia yang belum dapat mengikuti pesatnya arus digital secara keseluruhan.

Padahal, di daerah-daerah tersebut memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan. Nah, oleh karenanya, Dayamaya Bakti Kominfo memiliki program yang bertujuan mengembangkan potensi digital di daerah 3T.

Dayamaya sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) yang bertujuan mengajak para pegiat UMKM digital dan start-up e-commerce untuk bisa bersinergi guna mengembangkan potensi ekonomi yang ada di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal.

Program BAKTI yang selama ini hanya fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi di daerah 3T, maka perlu dikembangkan juga ekosistem digital agar infrastruktur yang sudah dibangun mampu memberikan hasil optimal bagi para pelaku UMKM serta masyarakat yang tinggal di wilayah terluar di Indonesia.

Fasilitas yang Ditawarkan Oleh Program Dayamaya

Program BAKTI ini nantinya akan mewadahi Start-Up, kelompok masyarakat, komunitas, dan UMKM digital dari seluruh Indonesia yang membuat solusi tepat guna bagi masyarakat, khususnya yang berada di daerah 3T, dengan menjamin fasilitas, seperti:

  1. Pelatihan SDM
  2. Eksekusi Survey Pasar 
  3. InfrastrukturTeknologi
  4. Sosialisasi dan Pemasaran

Dengan fasilitas tersebut, diharapkan bisa ikut mendorong pemanfaatan internet oleh masyarakat yang selama ini mungkin belum paham tentang cara penggunaan, mekanisme sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi digital di daerah 3T yang memang selama ini minim.

Bersinergi dengan Start-Up



Ada 18 Inisiatif Program Dayamaya yang siap menggulirkan kiprah khusus untuk masyarakat di area 3T. Melalui Program ini, tim Dayamaya memberi bantuan fasilitas, berupa sumber daya manusia (SDM), eksekusi survei pasar, infrastruktur teknologi, sosialisasi dan pemasaran.

Sementara itu, ada sekitar tujuh sektor yang menjadi fokus pengembangan. Sektor itu adalah: kesehatan, agribisnis, fintech, pendidikan, logistik, pariwisata, dan e-commerce.

Pastinya dilakukan seleksi ketat untuk bisa tergabung dalam program ini. Berikut adalah kelompok Start-Up dan komunitas yang terpilih dan siap berkontribusi maksimal. Apa saja? akupintar, andil.id, atourin, bantuternak, berkahbarang.id, BINAR ACADEMY, cakap, DYCODEX, i-tallenta, jahitin, Kalikesia, Ladang, lindungihutan, NGALUP Coworking Space, PIJAR, SahabatGO, SmartSolution, dan Tapakita.

 

Atourin.com

Atourin

 Atourin (PT Atourin Teknologi Nusantara) yaitu perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang memberikan layanan one-stop-solution kepada para wisatawan, seperti penyediaan informasi obyek wisata se-Indonesia, rekomendasi rencana perjalanan ke berbagai destinasi di Indonesia, dan jasa pemesanan pemandu wisata tersertifikasi. 

Visi Atourin adalah untuk memajukan industri pariwisata Indonesia dan berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia melalui implementasi teknologi serta menjadi perusahaan teknologi pariwisata raksasa di Indonesia dan kawasan regional. merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pariwisata untuk menyediakan jasa serta layanan di bidang pariwisata secara online maupun offline. 

Kita patut angkat topi dengan start up ini, karena telah menggelar pelatihan serta sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui program Dayamaya. Dengan adanya training yang dilakukan tim Atourin, telah melahirkan 10 pemandu wisata di Natuna berlisensi dan mereka telah memiliki self-branding, plus piawai memanfaatkan media sosial dalam promosi.

Reza Permadi, sebagai Tim Operasional Atourin menjelaskan bahwa salah satu program yang diadakan oleh Atourin di masa pandemi ini adalah melakukan pelatihan daring untuk pemandu wisata se-Indonesia. Hal ini dikarenakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak di masa pandemi ini, sehingga butuh gerakan baru dengan memanfaatkan Internet untuk menghadirkan layanan virtual tour bagi wisatawan domestik hingga mancanegara.

Cakap.com

Cakap

Belakangan ini makin banyak orang yang ingin menguasai bahasa asing. Kehadiran cakap.com sebagai salah satu platform pembelajaran bahasa asing amat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan bahasa asing, terutama bahasa inggris.

Cakap merupakan platform pembelajaran bahasa asing yang ditujukan untuk kebutuhan pariwisata, utamanya adalah penguasaan bahasa Inggris. Melalui program Dayamaya, Cakap menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.


Cakap.com

Assessment ini menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages) Program ini menyasar generasi muda yakni anak-anak SMA, pelaku pariwisata, dengan didukung oleh BAKTI, pemerintah daerah serta Kementerian Pariwisata.


Jahitin.com

jahitin.com

Jahitin.com merupakan salah satu start-up yang mengumpulkan para penjahit dari seluruh Indonesia yang mungkin selama ini belum memiliki wadah untuk berkembang menjadi profesional. 

Melalui program Jahitin Academy, penjahit dapat meningkatkan kompetensi serta menampilkan portofolio jahitan mereka agar penjahit dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pasar fesyen lokal dan internasional.

Jahitin Academy juga membantu meningkatkan keterampilan para penjahit di NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya melalui workshop pengolahan limbah kain tenun. Dalam workshop ini diajarkan bagaimana cara mengolah limbah kain tenun menjadi produk yang bernilai jual seperti cushion pillow.

Tak hanya sebatas workshop, Jahitin juga membantu para penjahit agar dapat lebih mudah mengakses pasar. Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapatkan akses langsung berhubungan dengan Dinas Perdagangan.

Jahitin


Selama masa pandemi, Jahitin yang difasilitasi BAKTI, Kementerian Desa, dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal menyelenggarakan pelatihan pembuatan masker sesuai dengan standar kesehatan.

Hasil dari workshop ini para penjahit di Sumba mendapatkan pesanan hingga 5000 masker. Sebuah pencapaian yang luar biasa.

“Melalui peran startup, komunitas, dan UMKM yang terlibat, kami harapkan dapat mempercepat kemajuan di daerah 3T. Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di masyarakat. Kami yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T menuju ke arah yang lebih baik,” tutur Danny Januari Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah. 

Sebagai generasi muda yang melek digital, sudah sepatutnya kita bangga dengan perkembangan dunia start up saat ini. Start-up tak hanya hadir sebagai lahan bisnis tapi juga membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan mengentaskan kemiskinan.



 

 

12 komentar :

  1. Dayamaya ini keren bangettt ya.
    Bisa kolaborasi dgn aneka start up, dan bermanfaat buat banyaaakkk masyarakat, utamanya yg tinggal di kawasan 3T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kok aku malah jadinya pengen bikin start-up. Tapi awalnya uang siapa yang dibakar wkwkwk

      Hapus
  2. Hadirnya start up di atas tentunya sangat memiliki pengaruh bagi daerah 3T ya mbak Anggi. Semoga Indonesia makin maju dan berkembang, amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya semoga ke depannya Indonesia bisa seperti negara maju dengan semakin berkembangnya teknologi ya Kak

      Hapus
  3. Sudah lama sekali saya mengenal LSM Bakti ini, kiprah mereka untuk pembangunan daerah 3T sudah tidak diragukan. Sekarang merambah pda sektor startup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap pokoknya ya Mbak, memang sih untuk daerah 3T harus semakin dikembangkan dan dimajukan

      Hapus
  4. Menarik banget ya program Dayamaya ini. Solusi banget buat mereka yang tinggal di wilayah 3T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget mbak, jadi mereka juga bisa berkembang ga hanya yang tinggal di kota

      Hapus
  5. bru tau kalo sebenernya disini juga banyak.. smoga semakin mendunia yaa ❤️

    BalasHapus
  6. Ternyata banyak start up super duper kreatif yang baru aku tahu. Semoga program dayamaya ini makin menggairahkan sektor-sektor yang sempat terpuruk karena pendemi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak padahal sebenernya Indonesia bisa bikin banyak start-up dan dikembangkan yaa, aku juga takjub

      Hapus