Hello beauties!
Kemarin saya diundang Beautynesia untuk datang ke acara "Discover
New Confidence" yang bertempat di Kizuna Sushi Surabaya. Acara ini
bekerjasama dengan GueSehat.com, sebuah platform yang menyediakan
artikel tentang kesehatan, cek gejala penyakit dengan symptoms-checker,
dan direktori dokter dan klinik yang ada di Indonesia.
Dalam acara ini terdapat 2 sesi yaitu yang pertama Talkshow bersama
dr. Santi Sadikin dari Iris Beauty Clinic Surabaya. Dalam sesi ini mengupas
tuntas tentang Hiperandrogen pada wanita. Dan di sesi kedua ada tutorial makeup
cara meng-cover jerawat bersama Miki MUA Surabaya.
Acara ini membuat saya memperoleh banyak ilmu terutama dari dr.
Santi Sadikin dengan materinya tentang Penyebab Hiperandrogen pada Wanita.
Baiklah, pasti kalian juga tertarik dan penasaran apa sih hiperandrogen. Untuk
itu saya akan me-share ilmu yang saya dapat kemarin di sini.
dr. Santi Sadikin dari Iris Beauty Clinic |
Sekilas tentang Hormon Androgen
Hormon androgen berguna untuk merangsang dorongan seksual,
merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual, dan sel darah merah.
Ketidakseimbangan atau peningkatan hormon androgen pada wanita dapat
menyebabkan AHAS (akan saya bahas selanjutnya).
Aktivitas kelenjar minyak (sebum) meningkat pada saat
seseorang mengalami masa pubertas. Sekresi kelenjar minyak (sebum) pada
pria lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pada wanita. Itulah sebab
kulit wajah pria cenderung lebih berminyak dari kulit wanita.
Hiperandrogen pada wanita satu diantara kelainan hormonal. Hiperandrogen merupakan keadaan saat kadar hormon androgen
meningkat secara abnormal atau androgen bekerja secara berlebihan.
Hormon androgen pada wanita memang ada, namun tidak melebihi kadar yang
dimiliki pria. Masalah hiperandrogen ini cukup umum terjadi dan memengaruhi
10-20% wanita di usia reproduktif.
Hormon androgen yang berlebih pada wanita selain menimbulkan dampak
negatif pada kulit dan kecantikan, juga menimbulkan dampak psikis seperti, cemas,
depresi, kurang percaya diri, badmood, bahkan memengaruhi kualitas hidup.
Pernah mengalami jerawat? Apa sih Jerawat itu?
Jerawat kadang muncul ketika akan haid tapi kadang juga muncul
berkali-kali tanpa harus menunggu saat/akan haid. Jerawat awalnya terjadi
pembengkakan pada kelenjar minyak di kulit disertai salurannya, biasanya
ditandai dengan gatal, nyeri hingga bernanah. Sebelum menjadi jerawat di kulit
biasanya berbentuk seperti nasi putih kemudian berubah hitam bitnik-bintik yang
sering disebut sebagai komedo.
sumber; guesehat.com |
Gejala Hyperandrogen biasa disingkat AHAS, yang meliputi:
1.
Acne (jerawat)
J Jerawat hiperandrogen muncul tidak hanya satu jerawat tapi banyak dan biasanya di pipi, dahi, dan beberapa tempat lainnya.
2.
Hirsutism (tumbuh rambut menyerupai laki-laki)
Hampir 5-8 persen wanita usia reproduktif menderita hirsutisme pola
pertumbuhan rambut yang menyerupai pria, misalnya rambut tumbuh di atas bibir (kumis),
dagu (jenggot), dada, pinggang dan paha. Pada wanita hal semacam ini sangat
tidak umum, sehingga menjadi hal yang tidak normal jika dialami oleh wanita.
3.
Alopecia (kebotakan)
Pria memiliki ciri kebotakan yaitu di bagian depan, sedangkan
wanita kebotakan di bagian belakang. Biasanya orang yang sudah lansia menutupi
kebotakannya dengan menggunakan rambut palsu.
4.
Seborrhea (kulit berminyak)
Seborrhea yaitu mengelupasnya lapisan kulit ari pada bagian kulit
yang cenderung berminyak, biasanya sering kita menyebutnya ketombe. Seborrhea
bisa terjadi di kulit kepala, alis, ketiak.
Penyebab Hiperandrogen
1.
Endogen/dari
dalam
·
PCOS
/ sindrom Ovarium Polikistik
·
Kontrasepsi
·
Hiperplasia
fungsi kelenjar adrenal (kongenital/didapat)
·
Tumor, biasanya ada di ovarium, adrenal,hypophyseal, dan bronkhial
2.
Eksogen/dari
luar
·
Hormonal
(COCs atau kontrasepsi oral kombinasi dengan aktivitas efek parsial androgen)
·
Streroid
anabolik
·
Pengobatan
kortikostreroid (sistemik/topikal)
·
Makanan
yang mengkonversi androgen lebih cepat/blok seperti, soft drink, alcohol,
dairy, wheat, sugar, caffein
Gejala Hiperandrogen secara Sistemik
Selain gejala yang ada di kulit, hiperandrogen juga memiliki gejala
sistemik berupa PCOS. Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) adalah kondisi yang
ditandai dengan munculnya kista pada ovarium. Sehingga, wanita pada usia
produktif mengalami masalah kesuburan dan sulit untuk hamil.
Ini adalah satu diantara masalah reproduksi yang sering dialami wanita di
seluruh dunia.
Saat perempuan mengalami menstruasi pertamanya, berarti tubuhnya
siap untuk bereproduksi. Wanita memiliki sepasang ovarium yang dapat ditemukan
di rahim, ovarium akan melepas telur ke tuba falopi. Telur tersebut menunggu
dibuahi oleh sperma. Jika pembuahan (pertemuan antara telur dan sel sperma)
terjadi, maka telur akan berpindah ke uterus tempat berkembang menjadi zigot.
Kemudian, menjadi janin dan bayi yang telah berkembang penuh. Namun wanita PCOS
tidak akan mengalami fase ini, telur yang siap dibuahi itu hanya menempel pada
dinding-dinding rahim dan menjadi kista.
Perbedaan Jerawat biasa dan Jerawat Hiperandrogen
Dari pemaparan dr. Santi Sadikin ada perbedaan antara jerawat biasa
dan jerawat hiperandrogen yaitu meliputi:
Jerawat
hiperandrogen cenderung lebih sulit diatasi/ ditangani dan disembuhkan
dibandingkan dengan jerawat biasa
Biasanya jerawat hiperandrogen cenderung lebih banyak berpotensi menimbulkan scar/bopeng
Jerawat hiperandrogen dapat tumbuh di berbagai area tubuh degan kandungan atau kadar minyak yang tinggi pada kulit, jadi bisa di punggung, dada, atau lengan.
Jerawat hiperandrogen ini tetap tidak membaik atau tidak kunjung sembuh meski si penderita sudah mencoba berbagai macam obat baik topical maupun oral
Biasanya jerawat hiperandrogen cenderung lebih banyak berpotensi menimbulkan scar/bopeng
Jerawat hiperandrogen dapat tumbuh di berbagai area tubuh degan kandungan atau kadar minyak yang tinggi pada kulit, jadi bisa di punggung, dada, atau lengan.
Jerawat hiperandrogen ini tetap tidak membaik atau tidak kunjung sembuh meski si penderita sudah mencoba berbagai macam obat baik topical maupun oral
Tips Cara Memiih Pelembab yang Tepat Sesuai Jenis Kulit Wajah
Cara Menyembuhkan jerawat penyebab hiperandrogen
Sebenarnya ada suatu terapi untuk penyembuhan jerawat akibat hiperandrogen.
dr. Santi Sadikin memberikan berbagai alternatif yang cukup efektif untuk
menyembuhkan jerawat penyebab hiperandrogen.
- Terapi anti-androgen, seperti Finasteride, Flutamide, dan progesterone, yang dapat menghambat hormon androgen pada wanita
- Mengkonsumsi kontrasepsi oral kombinasi (sebaiknya dikonsumsi bagi yang sudah menikah)
- Mengkonsumsi insulin-sensitizing drugs atau obat untuk membuat insulin di tubuh lebih sensitive, seperti Metformine
- Mengoleskan obat benzoyl peroxide maupun retinol topical pada kulit yang berjerawat hiperandrogen
- Mengkonsumsi antibiotik (harus megguakan resep dokter)
- Mengkonsumsi obat GnRH analog yang berfungsi melepaskan hormon Genadotropin untuk membantu memperbanyak produksi hormone reproduksi pada wanita, yaitu LH dan FSH
Cara merawat kulit berjerawat
Selain dengan treatment di klinik kecantikan, akan lebih baik lagi
jika diri kita sendiri merawat kulit secara rutin di rumah. Karena perawatan di
klinik tidak setiap hari, sehingga menjaga kulit tetap bersih dan sehat sudah
menjadi kewajiban kita para wanita. Nah, bagaimana cara merawat kulit yang
berjerawat di rumah?
·
Lakukan
double cleansing. Hal ini sangat penting terutama bagi wanita yang
sering menggunakan makeup dan tinggal di kota besar seperti Surabaya. Karena
debu, polusi, dan sisa makeup akan lebih berpotensi mengendap di kulit.
Sehingga pembersihan menjadi kunci utama untuk memperoleh kulit yang bersih
plus sehat.
Tips Make Up untuk Kulit Wajah Berjerawat
·
Pilih
produk makeup dan skincare yang tepat, artinya kandungan dalam kosmetik itu
tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya seperti merkuri. Juga pilih produk
makeup yang bisa menahan produksi minyak berlebih, biasanya dengan hasil akhir
matte.
Invest your skin, it’s going to represent you for very ong time… —Linen Tyler
Thank you so much to Beautynesia for this opportunity! Semoga akan ada event-event semacam ini lagi di Surabaya. Thank you
juga buat GueSehat.com yang menjadi media partner dalam acara ini.
Aku nih, kadang nggak sengaja garuk2in jerawat, tapi efeknya sakit banget, merah2 gitu. cuman kalo ada pas jerawat2 baru gitu, kubiarin sampai hilang2 sndiri mbak,, hhe
BalasHapusTFS utk sharingnya ya mbak anggi ^^
Make up emang mempengaruhi banget kesehatan kulit wajah, aku bahkan jarang make up supaya gak jerawatan.
BalasHapusAku kapok nggak bersihin muka setelah aktivitas dan pake makeup, langsung jerawat batu huhuhu
BalasHapusmakasih sharingnya
BalasHapusSupaya tahu kalau kita mengalami hiperandrogen atau tidaknya harus periksa ke dokter atau menganalisa sendiri ya Mak?
BalasHapusternyata tumbuhnya rambut seperti pria pada wanita karena hiperandrogen, saya shock, dan itu abnormal
BalasHapusKalo aku nandain nih tiap mendekati masa mau lahiran mestii jerawatan parahhh
BalasHapusKalau aku setiap mau mens jerawatan, kadang sampai di kepala2. Saran dokter konsul ke dokter spesialis hormon tapi blm kulakukan...
BalasHapusitu antibiotiknya seperti yang ada di apotek atau anti biotik khusus mbak?
BalasHapus