Jika kamu menuliskan puisi yang akan mengungkapkan perasaan yang
kamu alami, maka kamu tidak memerlukan tips yang akan dibahas ini. Tulis saja
apa yang menurut kamu benar.
Hanya kamu yang mengalami perasaan yang ingin kamu ekspresikan,
jadi hanya kamu yang tahu apakah puisi tersebut sudah benar atau belum. Akan
tetapi, jika kamu ingin berkomunikasi dengan pembaca kamu, maka menuliskan apa
yang kamu rasakan saja tidak cukup.
Kamu perlu tahu puisi dengan menggunakan kata-kata sastra yang
terdengar akrab bagi pembaca. Sehingga kamu dapat menghasilkan respon emosional
di pembaca kamu. Jauh lebih penting dari sekadar mengungkapkan apa yang kamu
rasakan, kamu juga harus mampu membuat pembaca merasakan emosi sama dengan yang
kamu rasakan.
Berikut beberapa tips menulis puisi yang dapat kamu lakukan
untuk membangun hubungan emosional yang kuat dengan pembaca.
Ketahui Tujuan Penulisan Puisimu
Saat kamu melakukan perjalanan, kamu tidak tahu tempat tujuan, maka
kamu tidak akan tahu cara untuk sampai ke sana. Sama halnya saat kamu menulis
puisi. Kamu perlu tahu hal yang ingin kamu capai dari penulisan puisi tersebut.
Sebelum kamu mulai menulis, tanyakan pada diri kamu hal yang kamu
inginkan untuk dilakukan melalui puisi tersebut. Apakah kamu ingin memenangkan
perlombaan? Apakah kamu ingin memprotes kebijakan pemerintah? Apakah kamu ingin
mengekspresikan perasaan pribadi kamu?
Apakah kamu ingin menggambarkan keadaan alam dengan cara tertentu?
Begitu kamu tahu tujuan penulisan puisi kamu, kamu dapat menyesuaikan tulisan
yang akan kamu buat dengan tujuan yang ingin kamu capai. Masukkan tujuan
penulisan puisi kamu ke setiap elemen yang kamu tuliskan di dalam puisi.
Hindari Menuliskan Hal-Hal yang Klise
Klise dapat didefinisikan sebagai suatu metafora atau simile yang
sudah terlalu sering digunakan oleh penulis lainnya dalam menulis puisi. Hal
ini akan terdengar sangat akrab bagi penikmat puisi. Tentu, penggunaan klise
tidak akan memberikan kontribusi apapun bagi puisi untuk jangka waktu tertentu.
Pembaca akan menganggap puisi yang kamu tulis memiliki kualitas
yang sama dengan puisi lainnya yang menggunakan kata atau ungkapan yang serupa.
Puisi kamu tidak menggunakan metafora baru atau istilah baru yang akan
membuatnya menjadi istimewa.
Beberapa contoh klise yang umum digunakan di dalam puisi adalah
“mendayung bahtera kehidupan” atau “bekerja banting tulang” atau “sang mentari
sudah kembali ke peraduannya.” Buatlah ciri khasmu sendiri.
Hindari Menggunakan Keadaan yang Sentimental
Penulis puisi seringkali menggunakan kata-kata yang berlebihan
untuk menunjukkan emosi di dalam puisi. Misalnya menggunakan kata-kata seperti
“berlinang air mata” atau “dengan segenap jiwa dan raga” atau “kepada belahan
hatiku”.
Kata-kata yang sentimen dan berlebihan akan membuat pembaca tidak
menanggapi puisi kamu dengan serius. Kemungkinan terbesarnya adalah pembaca
akan enek dengan cara kamu mengungkapkan perasaan kamu di dalam puisi. Gunakan
kata-kata yang sederhana, namun tetap kuat dalam menjelaskan apa yang tengah
kamu sampaikan.
Gunakan Gambaran yang Kuat
Puisi yang bagus harus menggunakan enam indra di dalamnya. Puisi
harus mengandung unsur yang membuat pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, menyentuh,
merasakan, dan membayangkan gerakan tubuh. Hasilkan gambaran yang sesuai
sehingga pembaca kamu dapat merasakan setiap hal yang kamu ungkapkan.
Coba untuk membawa pembaca kamu masuk ke setiap baris puisi yang
kamu buat. Gunakan kata-kata deskriptif yang dapat membangkitkan rasa dan indra
yang dimiliki oleh pembaca.
Gunakan Metafora dan Simile
Metafora merupakan pengandaian yang kamu gunakan untuk
menggambarkan suatu hal dengan memberikan gambaran hal yang serupa.
Simile atau perumpamaan merupakan penggambaran sebuah objek dengan menggunakan
objek lainnya. Contoh metafora adalah penyanyi utama adalah salamander yang
sulit dipahami. Contoh perumpamaan atau simile adalah dia penasaran seperti
ulat bulu.
Simile biasanya menggunakan kata-kata “seperti” untuk menyatakan
kesamaan dari dua buah objek. Penggunaan metafora dan simile dapat membantu
pembaca lebih memahami makna dan perasaan yang dituliskan di dalam puisi.
Pembaca dapat menggambarkan hal-hal yang kamu ungkapkan dengan
menggunakan metafora dan simile. Gunakan metafora dan simile untuk membuat
puisi kamu lebih konkret dan memiliki citra yang nyata.
Gunakanlah Kata-Kata yang Konkrit daripada Abstrak
Kata-kata konkret merupakan kata-kata yang dirasakan oleh
orang-orang melalui indra mereka. Sedangkan kata-kata yang abstrak merupakan
gambaran dari apa yang dirasakan. Contoh kata-kata yang konkret adalah merah,
bulat, kucing, dan gelap. Contoh kata-kata abstrak adalah bahagia, sedih, dan
terluka.
Kata-kata abstrak sulit untuk diterjemahkan oleh pembaca. Ubahlah
kata-kata yang abstrak menjadi lebih konkrit. Seseorang menggambarkan
kebahagiaan, kesedihan, dan perasaan lainnya dengan cara yang berbeda. Akan
lebih baik jika kamu menuliskan ekspresi kebahagiaan dengan kata-kata seperti
senyum yang merekah atau tertawa.
Buat pemula, sebaiknya pilih jalan aman dengan menggunakan kata
konkret, kalau sudah jago bisa modifikasi kata abstrak.
Pembaca lebih mudah untuk membayangkan seseorang yang sedang
tersenyum atau tertawa. Misalnya kalimat “Dia merasa bahagia” kamu ubah menjadi
“Senyumnya merekah seperti sebuah tomat yang telah matang”. Kalimat yang kedua
menggambarkan dua hal yang konkret, yaitu senyuman dan buah tomat yang matang.
Setiap orang tentu akan memiliki persepsi yang sama tentang
bagaimana seseorang tersenyum dan bentuk dari sebuah tomat yang telah matang.
Seseorang yang tersenyum sudah pasti menggambarkan tentang suasana hati yang
tengah berbahagia.
Buah tomat yang matang tentu akan berwarna merah menyala dengan
kulit yang terbuka. Lakukan hal yang sama saat kamu ingin menggambarkan
perasaan yang lainnya.
Komunikasikan Tema dengan Baik
Puisi tentu memiliki tema. Tema tidak hanya topik utama yang kamu
pilih untuk penulisan puisi. Tema mengandung ide dan opini. Misalnya topik
penulisan puisi adalah “Perang Diponegoro”. Maka tema penulisan yang dapat kamu
ambil adalah “Sejarah menunjukan setiap orang menginginkan hidup dalam
kedamaian dan cinta.
Akan tetapi ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan kekuasaan
dengan mengadakan peperangan.” tema menunjukan perasaan penulis mengenai topik
yang diambilnya.
Dari topik tersebut penulis juga dapat mengambil tema lainnya, misalnya
“Peperangan telah menunjukan bahwa kebersamaan dan persatuan akan mengalahkan
keegoisan individu. Perlu kerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang penuh
kedamaian.”
Dari satu topik, penulis dapat mengambil beberapa tema berbeda
tergantung sudut pandang yang ia inginkan. Tema ini akan kamu gunakan sepanjang
penulisan puisi. Jadi pastikan setiap kata yang kamu tuliskan mendukung kamu
untuk menyampaikan tema tersebut kepada pembaca.
Baca Juga :
Wajib Tahu 3 Tips Ini Sebelum Menulis Puisi; untuk Pemula!
Melihat Hal-Hal Biasa dengan Sudut Pandang yang Berbeda
Kekuatan seorang penyair adalah kemampuan melihat hal yang biasa
dilihat oleh orang lain dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang baru dan
berbeda. Kamu tidak perlu menjadi orang yang istimewa atau jenius dalam bidang
sastra untuk menulis puisi
yang bagus.
Kamu hanya perlu mengambil objek, tempat, orang, atau gagasan yang
dianggap biasa oleh orang lain untuk dimunculkan dengan persepsi yang baru.
Misalnya jika orang pada umumnya melihat seseorang yang menaiki bus setiap
hari. Dari persepsi penyair ia tidak hanya melihat orang-orang yang duduk atau
berdiri di dalam bus, namun ia akan membayangkan kehidupan dari setiap orang
yang ada di dalam bus tersebut.
5 Hal untuk Mengatasi Writer's Block
Ibu-ibu yang duduk bersama anaknya mungkin sudah kehilangan
suaminya. Ia baru saja dimarahi oleh pemilik kontrakan karena menunggak
pembayaran. Anak sekolah yang berangkat sendiri mungkin seseorang yang terlalu
pendiam untuk berangkat bersama teman-temannya.
Ia merupakan seseorang yang sangat mencintai dunia musik namun
keinginannya ditentang oleh orang tuanya. Pikirkan dan khayalkan hal yang akan
membuat puisi kamu menjadi lebih berwarna.
Itulah Trik Menulis Puisi Lanjutan yang bisa kamu coba. Salam
kreatif!
uda lama banget enggak nulis puisi,, terakhir bikin puisi mading sekolah SMP .. masya Allah lama sekali yaaa >.<
BalasHapusnulis lagi mbak yok
Hapus