Sabtu, 09 Juni 2018

8 Tips Menulis Puisi Lanjutan


Jika kamu menuliskan puisi yang akan mengungkapkan perasaan yang kamu alami, maka kamu tidak memerlukan tips yang akan dibahas ini. Tulis saja apa yang menurut kamu benar.

Hanya kamu yang mengalami perasaan yang ingin kamu ekspresikan, jadi hanya kamu yang tahu apakah puisi tersebut sudah benar atau belum. Akan tetapi, jika kamu ingin berkomunikasi dengan pembaca kamu, maka menuliskan apa yang kamu rasakan saja tidak cukup.


Kamu perlu tahu puisi dengan menggunakan kata-kata sastra yang terdengar akrab bagi pembaca. Sehingga kamu dapat menghasilkan respon emosional di pembaca kamu. Jauh lebih penting dari sekadar mengungkapkan apa yang kamu rasakan, kamu juga harus mampu membuat pembaca merasakan emosi sama dengan yang kamu rasakan.

Berikut beberapa tips menulis puisi yang dapat kamu lakukan untuk membangun hubungan emosional yang kuat dengan pembaca.

Ketahui Tujuan Penulisan Puisimu

Saat kamu melakukan perjalanan, kamu tidak tahu tempat tujuan, maka kamu tidak akan tahu cara untuk sampai ke sana. Sama halnya saat kamu menulis puisi. Kamu perlu tahu hal yang ingin kamu capai dari penulisan puisi tersebut.

Sebelum kamu mulai menulis, tanyakan pada diri kamu hal yang kamu inginkan untuk dilakukan melalui puisi tersebut. Apakah kamu ingin memenangkan perlombaan? Apakah kamu ingin memprotes kebijakan pemerintah? Apakah kamu ingin mengekspresikan perasaan pribadi kamu?
Apakah kamu ingin menggambarkan keadaan alam dengan cara tertentu? Begitu kamu tahu tujuan penulisan puisi kamu, kamu dapat menyesuaikan tulisan yang akan kamu buat dengan tujuan yang ingin kamu capai. Masukkan tujuan penulisan puisi kamu ke setiap elemen yang kamu tuliskan di dalam puisi.

Hindari Menuliskan Hal-Hal yang Klise

Klise dapat didefinisikan sebagai suatu metafora atau simile yang sudah terlalu sering digunakan oleh penulis lainnya dalam menulis puisi. Hal ini akan terdengar sangat akrab bagi penikmat puisi. Tentu, penggunaan klise tidak akan memberikan kontribusi apapun bagi puisi untuk jangka waktu tertentu.
Pembaca akan menganggap puisi yang kamu tulis memiliki kualitas yang sama dengan puisi lainnya yang menggunakan kata atau ungkapan yang serupa. Puisi kamu tidak menggunakan metafora baru atau istilah baru yang akan membuatnya menjadi istimewa.

Beberapa contoh klise yang umum digunakan di dalam puisi adalah “mendayung bahtera kehidupan” atau “bekerja banting tulang” atau “sang mentari sudah kembali ke peraduannya.” Buatlah ciri khasmu sendiri.

Hindari Menggunakan Keadaan yang Sentimental

Penulis puisi seringkali menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk menunjukkan emosi di dalam puisi. Misalnya menggunakan kata-kata seperti “berlinang air mata” atau “dengan segenap jiwa dan raga” atau “kepada belahan hatiku”.

Kata-kata yang sentimen dan berlebihan akan membuat pembaca tidak menanggapi puisi kamu dengan serius. Kemungkinan terbesarnya adalah pembaca akan enek dengan cara kamu mengungkapkan perasaan kamu di dalam puisi. Gunakan kata-kata yang sederhana, namun tetap kuat dalam menjelaskan apa yang tengah kamu sampaikan.

Gunakan Gambaran yang Kuat

Puisi yang bagus harus menggunakan enam indra di dalamnya. Puisi harus mengandung unsur yang membuat pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, menyentuh, merasakan, dan membayangkan gerakan tubuh. Hasilkan gambaran yang sesuai sehingga pembaca kamu dapat merasakan setiap hal yang kamu ungkapkan.

Coba untuk membawa pembaca kamu masuk ke setiap baris puisi yang kamu buat. Gunakan kata-kata deskriptif yang dapat membangkitkan rasa dan indra yang dimiliki oleh pembaca.

Gunakan Metafora dan Simile

Metafora merupakan pengandaian yang kamu gunakan untuk menggambarkan suatu hal dengan memberikan gambaran hal yang serupa.  Simile atau perumpamaan merupakan penggambaran sebuah objek dengan menggunakan objek lainnya. Contoh metafora adalah penyanyi utama adalah salamander yang sulit dipahami. Contoh perumpamaan atau simile adalah dia penasaran seperti ulat bulu.

Simile biasanya menggunakan kata-kata “seperti” untuk menyatakan kesamaan dari dua buah objek. Penggunaan metafora dan simile dapat membantu pembaca lebih memahami makna dan perasaan yang dituliskan di dalam puisi.

Pembaca dapat menggambarkan hal-hal yang kamu ungkapkan dengan menggunakan metafora dan simile. Gunakan metafora dan simile untuk membuat puisi kamu lebih konkret dan memiliki citra yang nyata.

Gunakanlah Kata-Kata yang Konkrit daripada Abstrak

Kata-kata konkret merupakan kata-kata yang dirasakan oleh orang-orang melalui indra mereka. Sedangkan kata-kata yang abstrak merupakan gambaran dari apa yang dirasakan. Contoh kata-kata yang konkret adalah merah, bulat, kucing, dan gelap. Contoh kata-kata abstrak adalah bahagia, sedih, dan terluka.

Kata-kata abstrak sulit untuk diterjemahkan oleh pembaca. Ubahlah kata-kata yang abstrak menjadi lebih konkrit. Seseorang menggambarkan kebahagiaan, kesedihan, dan perasaan lainnya dengan cara yang berbeda. Akan lebih baik jika kamu menuliskan ekspresi kebahagiaan dengan kata-kata seperti senyum yang merekah atau tertawa.

Buat pemula, sebaiknya pilih jalan aman dengan menggunakan kata konkret, kalau sudah jago bisa modifikasi kata abstrak.

Pembaca lebih mudah untuk membayangkan seseorang yang sedang tersenyum atau tertawa. Misalnya kalimat “Dia merasa bahagia” kamu ubah menjadi “Senyumnya merekah seperti sebuah tomat yang telah matang”. Kalimat yang kedua menggambarkan dua hal yang konkret, yaitu senyuman dan buah tomat yang matang.

Setiap orang tentu akan memiliki persepsi yang sama tentang bagaimana seseorang tersenyum dan bentuk dari sebuah tomat yang telah matang. Seseorang yang tersenyum sudah pasti menggambarkan tentang suasana hati yang tengah berbahagia.

Buah tomat yang matang tentu akan berwarna merah menyala dengan kulit yang terbuka. Lakukan hal yang sama saat kamu ingin menggambarkan perasaan yang lainnya.

Komunikasikan Tema dengan Baik

Puisi tentu memiliki tema. Tema tidak hanya topik utama yang kamu pilih untuk penulisan puisi. Tema mengandung ide dan opini. Misalnya topik penulisan puisi adalah “Perang Diponegoro”. Maka tema penulisan yang dapat kamu ambil adalah “Sejarah menunjukan setiap orang menginginkan hidup dalam kedamaian dan cinta.

Akan tetapi ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan kekuasaan dengan mengadakan peperangan.” tema menunjukan perasaan penulis mengenai topik yang diambilnya.

Dari topik tersebut penulis juga dapat mengambil tema lainnya, misalnya “Peperangan telah menunjukan bahwa kebersamaan dan persatuan akan mengalahkan keegoisan individu. Perlu kerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang penuh kedamaian.”

Dari satu topik, penulis dapat mengambil beberapa tema berbeda tergantung sudut pandang yang ia inginkan. Tema ini akan kamu gunakan sepanjang penulisan puisi. Jadi pastikan setiap kata yang kamu tuliskan mendukung kamu untuk menyampaikan tema tersebut kepada pembaca.

Baca Juga : 

Wajib Tahu 3 Tips Ini Sebelum Menulis Puisi; untuk Pemula!


Melihat Hal-Hal Biasa dengan Sudut Pandang yang Berbeda

Kekuatan seorang penyair adalah kemampuan melihat hal yang biasa dilihat oleh orang lain dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang baru dan berbeda. Kamu tidak perlu menjadi orang yang istimewa atau jenius dalam bidang sastra untuk menulis puisi yang bagus.

Kamu hanya perlu mengambil objek, tempat, orang, atau gagasan yang dianggap biasa oleh orang lain untuk dimunculkan dengan persepsi yang baru. Misalnya jika orang pada umumnya melihat seseorang yang menaiki bus setiap hari. Dari persepsi penyair ia tidak hanya melihat orang-orang yang duduk atau berdiri di dalam bus, namun ia akan membayangkan kehidupan dari setiap orang yang ada di dalam bus tersebut.

5 Hal untuk Mengatasi Writer's Block

Ibu-ibu yang duduk bersama anaknya mungkin sudah kehilangan suaminya. Ia baru saja dimarahi oleh pemilik kontrakan karena menunggak pembayaran. Anak sekolah yang berangkat sendiri mungkin seseorang yang terlalu pendiam untuk berangkat bersama teman-temannya.

Ia merupakan seseorang yang sangat mencintai dunia musik namun keinginannya ditentang oleh orang tuanya. Pikirkan dan khayalkan hal yang akan membuat puisi kamu menjadi lebih berwarna.


Itulah Trik Menulis Puisi Lanjutan yang bisa kamu coba. Salam kreatif!

2 komentar :

  1. uda lama banget enggak nulis puisi,, terakhir bikin puisi mading sekolah SMP .. masya Allah lama sekali yaaa >.<

    BalasHapus