Sabtu, 20 Januari 2018

Puisi-Puisi Anggi Putri Radar Mojokerto edisi 14 Januari 2018

Tahun 2017 sudah tertutup dengan rapi bukan berarti sudah selesai semua hal. Pembukaan tahun 2018 membuat saya harus ekstra menjadi lebih baik dari tahun 2017. Tentang apa, ya tentang segala hal khususnya dalam produktif berkarya. Meskipun awal tahun 2018 ini saya disibukkan oleh pekerjaan skripsi dan beberapa hal lain, tapi tak boleh menyurutkan semangat untuk terus ngeblog dan berkarya di media. Saya akan menyempatkan waktu untuk tetap produktif. Semoga kawan-kawan yang membaca tulisan-tulisan saya juga ikut BERGERAK bersama.



Harapan saya, kawan-kawan yang baca blog tidak hanya jadi silent reader tapi juga ikut komen sekadar saling sharing atau memberi saran terhadap isi tulisan saya yang masih berproses ini hingga selanjutnya dapat meningkatkan passion menulis kita bersama.

Alhamdulillah, tahun 2018 ini ada puisi-puisi saya yang tayang di Radar Mojokerto pada Minggu, 14 Januari 2018. Sebuah pembuka tahun yang apik. Semoga bisa terus berkarya.

Berikut beberapa puisi di dalamnya.


Entitas Waktu
: Handz

aku mengenalmu sebagai pagi yang
berpendar ke segala mata angin
membuatku lesat bersama embun
yang menetes di atas bebatuan licin

kedua retina yang menjadi tempat
pertumpahan keluh kesah, gigil kesunyian
dari mata paling ranum yang kau tawarkan
pesan yang tak sempat kupandang;
lamat-lamat itu berubah jadi sekotak debar

seribu angin dan musim telah gugur
sekat dan waktu melepuh jadi debu
tapi kutahu, kau akan terus berjalan
menebas batas-batas kenyataan
mnenggelamkan mimpi buruk dan kegelisahan

sederhada, berpikirlah tentang sebuah peta
berpikirlah tentang labirin senja
berpikirlah tentang perjamuan dermaga
berpikirlah tentang kita—


Surabaya, 8 Januari 2018


Kalau Ada Waktuku

kalau ada waktuku, kenanglah
ada ribuan kata yang pulang ke muasalnya
menyaksikan perdebatan, kesepakatan, dan rayuan
mengobati geletar duka yang lama membusuk
dan tak henti-hentinya berteriak

hidup akan mengental seperti luka tanpa darah
dan air yang datang dari hilir mencari jalan
agar sampai pada sebongkah tujuan
begitu jauh langkah yang dibuat
begitu kau harus mengingat

Surabaya, 8 Januari 2018

3 komentar :