Kalau sedang curhat bersama sahabat pasti yang saya dengar, "Masa
lalu biarlah berlalu." Ya, iya masa lalu pasti sudah berlalu kecuali kita
punya mesin waktu dan wushhh… bisa sesuka hati kembali. Atau kita pinjem
pintu ajaibnya Doraemon.
Makin ke sini jadi mikir, apa bener masa lalu itu bisa mengubah
diri kita a.k.a pola pikir, gaya hidup, bahkan emosi kita. Tentunya dari
referensi yang saya dan orang-orang alami. Ini nggak sekadar butuh tidaknya
pintu ajaib Doraemon loh. Perlu nggak sih membuang kenangan? What do you
think?
Kenangan itu maksudnya kenangan yang mana? Banyak loh ternyata,
bahkan tiap orang punya definisi kenangan yang berbeda-beda. Kenangan pahit,
kenangan manis, pengalaman juga termasuk kenangan, kan? Boleh loh kalau ada
pendapat lain.
Pernah denger nggak, kalimat ini:
Ketika api padam, panasnya akan tetap bersama debu. Ketika cinta itu hilang, rasa sakitnya akan tetap dalam hati.
Apa yang ada di pikiran kalian setelah membaca kalimat di atas?
Atau malah kalian pernah mengalaminya. Hemm, pasti deh delapan puluh persen
pernah merasakan sakit hati, gagal move on, atau malah jadi stress
lalu mengambil sikap dangkal. Duhh, semoga pembaca tidak berpikiran sedangkal
itu, ya.
Tips Sukses Bisnis Untuk Pemula
Nah, kalau kasusnya kenangan yang dimaksud itu kenangan yang sad
experience nih sebaiknya ya dibuang saja. Jika… justru menjadi tembok
penghalang untuk melangkah maju. Daripada mimpi jadi seret dan masa depan jadi
berantakan hanya karena satu duri yang menempel.
Tidak ada orang yang cukup kaya untuk membeli kembali masa lalunya..
Tahu, kan kalau kita sudah tak bisa lagi memperjualbelikan kenangan/masa
lalu. Meski kita sudah kaya raya, hal yang tak bisa kita beli yaitu kenangan.
Setelah momen itu terjadi, maka tak akan bisa terjadi lagi. Kecuali momen
biasa, misal kegiatan rutin seperti olahraga pagi, sarapan pagi, atau tidur
siang. Tapi, pernah nggak merasa kalau feel tiap kegiatan itu jelas
berbeda? Tidur siang pada hari Rabu akan beda rasanya dengan tidur siang pada
hari Minggu.
Masa lalu adalah cara untuk melihat kembali kesalahan kita, sementara masa depan adalah cara untuk memastikan tidak membuat kesalahan yang sama
Nah, kalau ini adalah cara saya menyikapi kenangan, guys. Masa lalu
itu cara kita melihat kesalahan. Pastinya, saya sendiri merasakannya. Saat
waktu lampau terjerembab dalam sebuah kesalahan dan hal itu dibuat sebagai
pembelajaran agar tidak mengulangi kembali. Ibarat kita jalan di sebuah hutan
nih, lalu kita menginjak duri di sebuah persimpangan. Apa yang dilakukan
selanjutnya? Tentunya tidak akan melewati jalan yang sama, atau jika terpaksa
melewatinya akan lebih berhati-hati agar tidak mengalami hal yang serupa.
Tiap orang pasti memiliki pengalaman buruk dalam hidupnya. Tinggal
bagaimana kita menyikapinya saja. Semakin sering kita mengalaminya, maka
semakin mudah dalam melewatinya/menyelesaikannya. Kalau ditanya apakah saya
pernah terpuruk hanya karena kenangan? Ya, pastinya pernah. Kok bisa bangkit
lagi? Kuncinya mencari motivasi untuk bangkit, kembali melihat tujuan hidup
kita dan mimpi yang akan diraih.
Sensasi Ikut Makan Bajamba di Ranah Minang
Boleh nggak sih kita menyimpan kenangan? Pertanyaan ini diajukan oleh seorang kenalan kepada saya.
Jawabannya, Boleh. Eitsss, asal… asal kenangan itu mampu membawa kita ke
jalan yang benar *etttdahhh maksudnya, kenangan itu mampu mengubah diri
kita menjadi lebih baik lagi. Contohnya, beberapa waktu lalu saya pergi ke
Payakumbuh dan mencoba berkelana mulai dari Bukittinggi, Padang, Solok, dan
Payakumbuh seorang diri. Di sana saya tersesat tak tahu jalan, kemudian tidur
di rumah penduduk, mendaki gunung untuk sebuah acara festival dengan
temen-temen di seluruh dunia. Pengalaman hidup yang demikian tentu saja tidak
akan saya buang, bahkan menjadi kekuatan tersendiri bagi saya untuk tetap
berdiri, untuk selalu maju, dan selalu menghargai tiap orang tanpa peduli
strata sosial mereka. Bahwa kita sama, makhluk Tuhan yang mencari jati dirinya
masing-masing. Ah, kok malah cerita *wkwk
Terimalah masa lalu tanpa penyesalan, hadapi keadaan saat ini dengan keyakinan dan hadapilah masa depan tanpa rasa takut
Sekarang, diri kita sendiri yang menentukan harus berhenti atau
terus melangkah. Karena satu langkah pun sangat berarti untuk melihat mimpi
kita yang menunggu di depan. Bukan orang lain yang bisa menentukan kita harus
stagnan atau berkembang, tapi diri sendiri. So, apa harus kita
membuang kenangan? Kini pertanyaan itu hanya kita sendiri yang bisa
menjawabnya.
Kasih tahu saya bagaimana pendapat kalian mengenai topik kita hari
ini soal Membuang Kenangan?
Btw, masih pengen pinjem pintu ajaibnya Doraemon? :D
melayani sewa pintu doraemon. cek di ig kami kak heehehe
BalasHapushahaha ;v
HapusKlo buatku, gimanapun masa lalu adalah yang membentuk aku, jadi y baik buruk g ada yg perlu disesali mbak anggi
BalasHapusyup, makasih mas Priyo sharingnya
HapusKalau aku, masa lalu bukan untuk dibuang atau dilupakan
BalasHapusBagaimanapun masa lalu sedikit tidaknya berpengaruh pada keadaaan kita saat ini. Pola pikir dan sikap yang kita ambil sekarang, bisa jadi adalah bagian dari pelajaran yang kita peroleh di masa lalu
Pilihan
Mau terjebak masa lalu atau menjadikannnya sebagai pelajaran untuk masa depan :)
bener, hidup itu pilihan
Hapusbiar bagaimanapun masa lalu akan tetap ada, tinggal bagaimana kita berdamai dengan masa lalu itu yang harus kita pelajari
BalasHapusbergantung pada individu masing-masing ya mba
HapusSaya gak suka menyimpan kenangan kecuali yang baik2 hehe
BalasHapushehe, yang positif aja dibawa ya mba
Hapus