Selain menjalankan ibadah puasa, bulan Ramadan
hendaknya juga diisi dengan banyak beramal sholeh. Salah satu hal yang harus
kita lakukan yakni bersedekah. Jika kita hanya mengetahui bahwa sedekah adalah
memberikan sebagian rejeki kepada orang lain, maka kita perlu belajar lagi
mengenai hal ini. Ternyata masih banyak macam sedekah. Berikut jenis sedekah
yang utama.
1. Sedekah Setelah Kebutuhan Wajib Terpenuhi
Nah, perlu temen-temen tahu, kalau ada juga jenis
sedekah yakni setelah kebutuhan wajib terpenuhi. Rasulullah SAW bersabda,
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah
dari orang yang kamu tanggung.” (HR Bukhari)
Allah SWT berfirman: “Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.” (QS Al Baqarah:
219)
2. Sedekah dengan Kemampuan Maksimal
Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama
adalah sedekah maksimal orang yang tidak punya, dan mulailah dari orang yang
kamu tanggung.” (HR Abu Dawud dan Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani
dalam Shahihul Jami’ No. 1112)
Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah berkata,
“Hendaknya seorang memilih untuk bersedekah dengan kelebihan hartanya, dan
menyisakan secukupnya untuk dirinya karena khawatir terhadap fitnah fakir (kemiskinan).
Sebab, boleh jadi dia akan menyesal atas apa yang dia lakukan (dengan berinfak
seluruh atau melebihi separuh harta) sehingga merusak pahala.
Memang hal ini akan sulit dilakukan, tapi yakinlah
kita bisa. Melakukan sedekah saat kondisi keluarga sedang kekurangan atau dalam
keadaan menanggung banyak hutang. Karena membayar utang dan memberi nafkah
keluarga atau diri sendiri yang memang butuh adalah lebih utama. Kecuali jika
memang dirinya sanggup untuk bersabar dan membiarkan dirinya mengalah meskipun
sebenarnya membutuhkan sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar dan itsar
(mendahulukan orang lain) yang dilakukan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin.
3. Sedekah dalam Kondisi Sehat
Melakukan sedekah saat sehat memang lebih utama
dibanding berwasiat saat sudah menjelang ajal maupun saat sakit parah. Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi SAW
bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab,
“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi
kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga
roh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, ‘untuk Fulan sekian,
untuk Fulan sekian, dan untuk Fulan sekian.’ Padahal telah menjadi milik si
Fulan.” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Menafkahi Anak Istri
Menafkahi anak dan istri juga termasuk sedekah yang
utama. Sebagai kepala rumah tangga tentu saja hal yang sudah menjadi kewajiban.
Tapi, tahukah kalau sebenarnya menafkahi istri dan anak adalah sedekah yang
pahalanya lebih besar dan lainnya.
5. Bersedekah kepada Kerabat
Selain bersedekah, memberikan sebagian rejeki kita
kepada kerabat juga termasuk silaturahim. Jadi kita punya dua hal yang dicapai
yakni sedekah dan silaturahim. Tentu saja sangat mulia jika kita bisa
melakukannya.
Secara lebih khusus, setelah menafkahi keluarga yang
menjadi tanggungan yaitu memberikan nafkah kepada dua kelompok:
a. Anak yatim yang masih ada hubungan kerabat
Allah SWT berfirman, “Tetapi Dia tidak menempuh
jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apa jalan yang mendaki lagi sukar
itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari
kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang
miskin yang sangat fakir. (QS Al Balad: 11-16)
b. Kerabat yang memendam permusuhan
Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama
adalah sedekah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR Ahmad dan Thabrani
dalam al-Kabir, Shahihul Jami’ No. 1110)
Nah, itulah beberapa sedekah yang utama. Sudahkah
temen-temen melakukan salah satu di antaranya? Jika belum, mari berlomba untuk
melakukan sedekah di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Mari isi bulan puasa
kali ini dengan bersedekah kepada kerabat, anak yatim, hingga orang-orang yang
membutuhkan.
0 komentar :
Posting Komentar